End of Flashback
(Freen's POV)
Aku menjelaskan semua yang aku ketahui pada Becky dan Becky hanya menganga saja mendengarkannya.
"Jadi... kamu suka...padaku, Becky?" Ucapku menatap matanya mengantisipasi jika ia mencoba untuk berbohong.
"Ti- tidak, Freen. Mana mungkin!" Jawab Becky menunduk menghindari tatapanku.
"Kalau tidak suka seharusnya kamu sudah menjauhiku sedari dulu, kan, apalagi mendengar ucapan- ucapan Noey mengenai betapa 'berbahayanya' diriku ini?"
"A-aku hanya mengehargai pertemanan kita. Itu saja! Itulah kenapa setelah lulus aku pergi darimu. Aku ingin melupakanmu!" Ucapnya berusaha meyakinkanku. Tentu saja aku tidak percaya karena saat ini mataku sedang memperhatikan salah satu properti di kamarnya.
"Melupakanku? Lalu kenapa kamu masih menyimpan boneka kucing yang kuberikan?" Mataku mengarah pada boneka kucing yang sekarang berada di sebelah bantalnya. Aku tersenyum mengingat kejadian ketika aku memberikan boneka itu untuknya.
"Jawab aku, Becky." Suaraku pelan sambil menopang dagu Becky dengan jariku agar dia mau menatapku.
"Apa yang kamu takutkan sampai- sampai menyetujui rencana sialan Noey untuk menjauhi ku hmm?"
"Aku takut, Freen. Aku takut kamu berbahaya seperti kata Noey dan aku takut jika keluargaku membenci ku jika mereka mengetahui semua ini. Ka- kamu tahu kan negara ini masih menentang lgbt." Ucapnya gemetar mencoba menahan tangis.
"Apakah kamu pernah melihat ku menyakiti orang lain atau dirimu?"
"Tidak."
"Apakah kamu pernah melihat ku melecehkan orang lain atau dirimu?"
"Ti- tidak, Freen."
"Lalu mengapa kamu percaya pada Noey? A- aku mencintaimu, Becky, mana mungkin aku berpikiran untuk menyakitimu?" Aku agak malu nengucapkan kalimat terakhir ku tapi demi meyakinkan Becky aku harus mengatakannya.
"Kalau soal keluarga, kita tidak perlu memberitahu mereka sampai kamu siap, becky. Jika mereka tidak menerimamu aku berjanji akulah yang akan melindungimu. Aku berjanji akan selalu menjagamu sampai akhir hidupku. Aku akan melakukan segalanya demi mempertahankan hubungan kita." Ucapku bersungguh- sungguh pada Becky.
"Hubungan apa yang kamu maksud, Freen?" Balas Becky.
"Makanya aku perlu mengetahui apakah kamu suka padaku untuk memperjelas hubungan kita... Jadi jawablah dengan jujur Becky. Apakah kamu menyukaiku?" Tanyaku sekali lagi berharap bahwa perjuanganku ini tidak sia- sia.
"Y-ya."
"Ya? Ya apa Becky?" Aku ingin mendengarnya dengan jelas dari mulut Becky sendiri.
"Ya aku menyukaimu juga, Freen!" Ucapnya lalu memeluk diriku.
Aku senang bukan main mendengar pengakuan Becky. Setelah apa yang aku alami selama ini, lika liku percintaanku yang menyedihkan, aku senang bukan main ternyata perjuanganku ini tidak sia- sia.
Aku melepas pelukan kami lalu menatap Becky dalam- dalam dan berkata,
"Karena sekarang semua sudah jelas.... Rebecca Patricia Armstrong, maukah kamu menjadi pacarku?"
~
Masih ada epilog kok setelah ini. Author publish besok ya.
Love,
Author
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika Liku Percintaanku (Freen Becky)
Romance"Aku menyukaimu, Becky." "Lupakan aku, Freen." "Maukah kamu menjadi pacarku, Becky?" "Tidak, Freen!" Kisah ini terinspirasi dari kisah percintaan Author yang gagal :')