Triple update soalnya Author baik hati :)
(Freen's POV)
"Halo, Noey kamu tahu sesuatu tentang Nop?"Nop? Yah, Nop sering ke kos untuk mengajak Becky untuk berkencan."
"Kamu serius? Lalu Becky bilang apa?"
"Aku hanya melihatnya dari kamarku tapi sepertinya Becky sering mengiyakan ajakannya karena akhirnya mereka pergi menaiki motor Nop."
Aku langsung memutuskan percakapanku di telefon dengan Nop saking kesalnya diriku.
Jadi selama ini Becky berbohong padaku. Aku merasa bodoh sekali tidak mempercayai apa yang dikatakan Irin.
Aku membuka ponselku kembali lalu mengetik sebuah pesan untuk Becky.
Aku
Becky kapan kamu kesini lagi untuk mengambil ijazahmu?My Becky
Minggu depan FreenAda apa?
Aku
Mari bertemu.~
Hari yang kutunggu pun tiba. Aku melihat Becky berjalan ke arahku setelah mengambil ijazahnya di ruang Tata Usaha.
"Apa yang ingin kamu bicarakan, Freen?"
"Becky, apakah benar kam-"
"Eh, ada kalian. Sudah lama tidak bertemu ya. Bagaimana kalau kita makan di cafe dekat sini?" Ucap Nop yang datang tiba- tiba entah dari mana.
"Maaf Nop tapi aku dan Becky akan-"
"Tentu Nop kami mau. Ayo pergi sekarang." Sela Becky. Aku tidak percaya ini. Bisa- bisanya dia mengajak Nop dan aku untuk makan bersama.
Sepanjang makan aku hanya fokus menatap tajam kearah Becky sedangkan Becky dan Nop hanya diam saja memakan makanan mereka.
"Ah, teman- teman aku pulang dulu ya. Aku sudah ditunggu orang tuaku lebih baik aku pulang. Sampai jumpa." Ucap Nop meninggalkan kami berdua.
"Baiklah aku akan pulang juga. Dah Freen." Belum sempat Becky pergi aku menarik lengannya untuk duduk kembali.
"Ada apa, Fr-"
"Kita belum selesai." Kataku dengan nada sinis persis saat pertama kali aku bertemu Becky.
"Benarkah itu semua, Becky?
"Apa maksudmu?"
"Kamu sering pergi berkencan dengan Nop?"
"Hah? Darimana kamu tahu kalau ak-"
"Jawab saja, Becky! Iya atau tidak kamu sering berkencan dengannya dibelakangku!" Bentakku. Aku sudah tidak mampu menahan emosiku saat ini. Beruntung keadaan cafe itu masih sepi.
"Kenapa aku harus menjawabmu, Freen? Kita kan hanya teman kenapa kamu marah- marah? "
Suasana diantara kami semakin memanas.
"Teman katamu? Kita hanya teman? Cih. Aku berteman dengan Noey tapi tidak pernah tuh Noey cemburu jika aku berbicara dengan wanita lain. Dia tidak pernah menuduhku buaya. Kami tidak pernah saling merayu dan menggombal apalagi sampai bermesraan di dalam kamar seperti yang kita lakukan setiap hari. Itulah arti teman yang sebenarnya, Becky."
"Kamu tahu aku menyukaimu. Kamu tahu aku mencoba mendekatimu tapi kenapa kamu malah bermain dibelakangku? Kenapa kamu tidak jujur padaku? Kamu takut aku marah padamu jika tahu yang sebenarnya?" Lanjutku.
"Bukan begitu, Freen aku hanya-"
"Atau mungkin kamu hanya ingin memanfaatkanku? Semua yang kulakukan untukmu? Barang- barang yang kuberikan padamu? Kamu takut kalau semua itu hilang jika aku pergi darimu? Iya kan! Memang dasar kamu jalang! Lebih buruk daripada buaya darat yang kamu ceritakan padaku. Dasar perempuan brengsek-"
PLAK!
Tamparan yang mendarat di pipiku berhasil membuatku diam.
"Cukup, Freen! Kamu tidak tahu apapun! Aku akan pulang dan jangan menghubungiku lagi sampai kapan pun!" Becky berjalan kearah pintu keluar sementara ku masih diam di tempat dudukku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika Liku Percintaanku (Freen Becky)
Storie d'amore"Aku menyukaimu, Becky." "Lupakan aku, Freen." "Maukah kamu menjadi pacarku, Becky?" "Tidak, Freen!" Kisah ini terinspirasi dari kisah percintaan Author yang gagal :')