(Freen's POV)
KRINGGG KRINGGG
Jam sudah menunjukan pukul 14.30 saatnya untuk pulang. Noey dan Becky sudah pulang ke kos mereka sedangkan aku masih di sekolah untuk mengikuti kegiatan extra. Namun dipikiranku hanyalah pergi ke kos mereka. Bukan untuk menemui Becky tapi untuk menemui Noey. Aku perlu memperoleh informasi mengenai Becky dari Noey.
*16.00*
aku memarkirkan motorku di pinggir jalan dekat dengan kos lalu mengirim pesan ke Noey mengatakan bahwa aku sudah di depan kosnya.
"Ada apa Freen tumben kamu kesini?" Ucap Noey mempersilahkanku masuk.
"Kita perlu berbicara secara privat." Noey mengangguk lalu mengantarkanku ke kamarnya. Aku sudah sering ke kamar Noey jadi aku langsung duduk di kursi satu-satunya di kamar itu sedangkan Noey duduk diatas Kasur.
"Kamu mau membicarakan apa Freen? Heidi lagi?"
"Bukan, Heidi. Ini tentang Becky."
"Ada apa dengannya?"
"Dia mengetahui tentang ku. Tentang Heidi Juga." Ucapanku mampu membuat Noey memandang dengan penuh rasa penasaran.
"Kapan itu terjadi, Freen? Dan dia bilang apa?"
"3 hari yang lalu di kamar Becky aku memberitahunya dan dia bilang tidak keberatan karena selama ini aku baik padanya." Aku melihat raut muka Noey berubah tapi aku tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan sekarang.
"Hah? Kita satu kos tapi kenapa aku tidak tahu kalau kamu masuk kamarnya? Kamu tidak macam- macam kan dengan dia?" Pertanyaan Noey membuatku sebal sesaat. Iya aku paham dia sebetulnya menentang lgbt tapi dia tahu betul aku tidak akan pernah melecehkan orang lain terutama wanita karena aku menghargai mereka kenapa dia meragukanku? Aku segera menjawabnya dengan sedikit melucu untuk mengalihkan pikiranku yang akan memicu emosiku.
"Kamu kan memang jadi tuli kalau sudah di dalam kamarmu, Noey. Ada kebakaran saja kamu masih bisa tidur nyenyak haha. Dan kamu tau sifatku, Noey, aku tidak akan pernah melecehkan orang lain apalagi wanita." Memang Noey itu seperti ditelan bumi jika sudah berada di kamarnya. Pernah waktu itu ada kebakaran di rumah depan kos Noey. Teriakan orang- orang hingga suara sirine pemadam kebakaran tidak mampu membangunkan Noey yang tertidur pulas. Saat bangun dia terkejut karena banyak asap dan melihat bahwa rumah didepannya sudah menjadi puing- puing saja.
"Noey apakah kamu mengetahui sifat Becky lebih dalam? Maksudku kamu tau lah apakah dia juga... lesbian?" Noey terdiam lagi memikirkan kata- kataku barusan.
"Apa yang kau pikirkan, Freen? Apakah kamu mulai menyukainya? Kamu kemanakan Heidi?" Nada bertanya Noey seperti nada orang yang merasa terganggu. Aku merasa bahwa sebetulnya dia keberatan jika aku menyukai teman kosnya itu. Tapi aku tak memikirkannya terlalu jauh karena memang begitulah Noey, aku tahu dia menentang lgbt namun terpaksa menerimaku karena aku teman dekatnya.
"Sepertinya aku mulai menyukainya dan mulai melupakan Heidi. Itulah mengapa aku bertanya padamu apakah kamu mengetahui sesuatu tentang Becky."
"Hmm... aku tidak tahu apapun tentang sexualitas, Becca. Lebih baik kamu tanya sendiri dengannya Freen." Ucap Noey dengan ekspresi datar.
"Baiklah, Noey, aku pamit pulang dulu."
Noey mengantarkanku ke depan pintu kosnya.
"Noey?"
"Ya, Freen?"
"Tolong jangan beritahu Becky tentang pembicaraan ini, ya."
"Tentu saja, Freen. Aku temanmu kan mana mungkin aku membocorkan ini padanya haha." Ucap Noey mengerti bahwa saat ini aku merasa ragu padanya.
Aku sudah berteman lama dengan Noey dan selama ini tidak ada satupun temanku yang tahu bahwa aku lesbian kecuali Nam dan Noey. Itu berarti Noey penjaga rahasia yang baik, kan? apa yang aku khawatirkan?
Aku bisa mempercayai Noey kan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lika Liku Percintaanku (Freen Becky)
Romantik"Aku menyukaimu, Becky." "Lupakan aku, Freen." "Maukah kamu menjadi pacarku, Becky?" "Tidak, Freen!" Kisah ini terinspirasi dari kisah percintaan Author yang gagal :')