(Becky's POV)
"Freen ayolah beri aku clue lagi. Jangan pura- pura lupa dengan janjimu, Freen!" Pintaku pada Freen. Saat ini kami sedang mengerjakan galeri seni kami untuk ujian praktek dan aku bosan berdiam- diaman dengan Freen jadi aku melontarkan pertanyaan itu berharap mendapat petunjuk lagi dari Freen.
Freen tampak bimbang untuk membalas pertanyaanku sebelum akhirnya berkata, "Baiklah. Satu clue lagi untukmu. Hmm.. wanita yang kusukai lebih pendek dariku." Mulutku menganga mendengar jawabannya.
"Haish, kamu ini bagaimana? Tinggimu melebihi tinggi sebagian besar perempuan dikelas, Freen! Clue mu sangat tidak membantu. Beri aku clue yang lain!" Ucapku cemberut sambil memukul lengannya.
Namun Freen tetep kekeuh tidak mau memberi clue yang lain. Dia selalu menghindar jika ditanya tentang crush nya dan selalu memberikan clue yang sebetulnya tidak terlalu berguna. Namun karena rasa keingintahuanku tinggi, aku tidak akan menyerah begitu saja. Kalau dia tidak mau memberi tahu ku lebih banyak maka aku akan memancingnya sampai aku mendapat clue yang jelas.
"Hmm apakah dia sekelompok praktek galeri seni dengan kita?" Tanyaku penuh harapan. Aku mulai menanyakan pertanyaan- pertanyaan yang ringan dan tidak terlalu menjurus untuk memancing Freen agar mengeluarkan clue lebih banyak.
"Hmm aku tidak akan memberimu jawaban nanti kamu tahu dengan mudah." Jawabnya.
"Tentu saja tidak, Freen. Kan dikelompok kita ada 8 perempuan termasuk kita mana mungkin aku bisa langsung menebaknya." Kelas kami berisi 30 orang yang terdiri dari 17 Siswi dan 13 Siswa.
"Baiklah, Becky. jawabannya adalah ya. Orang itu ada dikelompok kita." Yes! akhirnya ada kemajuan! Aku mulai melihat satu persatu orang di kelompok kami dan menghafal ciri- ciri mereka sebagai bahan bertanyaku pada Freen nanti.
8 orang di kelompok kami berarti hanya tinggal 6 orang yang harus kutanyakan pada Freen karena aku mencoret diriku dan Freen dari daftar. Lalu kucoret lagi 2 orang karena tinggi badan mereka melebihi tinggi badan Freen.
Hmm... tersisa Noey, Irin, Orn, dan Engfa. Siapakah diantara mereka yang disukai oleh Freen?
~
Hari- hari berlalu aku mencoba mengumpulkan clue dari Freen dengan pertanyaan- pertanyaan konyol seperti 'apakah dia kurus atau gemuk', 'dia paling pintar pelajaran apa', 'apakah dia suka makan sapi' dan pertanyaan lainnya. Tentu saja aku tidak menggabungkan pertanyaan- pertanyaan itu dan menanyakan di hari yang berbeda agar Freen tidak mencurigai strategiku.
Tapi sepertinya semua usahaku sia- sia karena dia selalu menjawab dengan jawaban yang menyebalkan. Setiap clue yang dia berikan selalu mengarah ke 4 kandidat. Tidak ada satupun clue yang mampu menonjolkan salah satu kandidat diantara mereka berempat.
"Freen kapan kamu akan memberitahuku. aku sudah muak dengan clue- clue mu yang tidak berguna itu." Ucapku cemberut.
"Kapan- kapan akan kuberitahu, Becky." Ucap Freen terkekeh.
"Kapan- kapan itu bagiku masih lama Freen. Kenapa kamu tidak mau memberitahuku Ayolah, Freen kita kan teman." Aku menggunakan nadaku yang paling melas untuk meluluhkan pertahanan Freen dan sepertinya itu berhasil.
"Oke aku akan memberitahumu setelah Ujian Nasional ya. Sudah jangan cemberut begitu." Ucapnya sambil mencubit pipiku.
"Berjanjilah, Freen. Jangan mengingkarinya lagi atau kamu harus membelikan ku milk tea satu truk."
"Haha tentu saja aku tidak akan mengingkarinya Becky. Percayalah padaku, aku akan memberitahumu setelah Ujian Nasional." Ucap Freen.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lika Liku Percintaanku (Freen Becky)
Romance"Aku menyukaimu, Becky." "Lupakan aku, Freen." "Maukah kamu menjadi pacarku, Becky?" "Tidak, Freen!" Kisah ini terinspirasi dari kisah percintaan Author yang gagal :')