welcome semua jangan lupa vote yaa hehe makasih wopyou jangan lupa follow juga .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
happy reading
Setelah mengerjakan seluruh tugass sekolah nya ia merasa capek dan merebahkan tubuhnya dikasur dan terlelap.."Rumm Rumiii!!!!!!" ucap mama gisell dengan nada berteriak
"Rumiii dahh soreee !! bangunn kau nyapuu sanaa " ucap mama gisell dari luar kamar
Baru terlelap 20 menit Rumi sudah diteriak i oleh mama gisell
"kau nih kerjaan nya tidurrr muluu , bersih bersihh sanaa!! " ucap mama gisel dengan nada tinggi .
Rumi yang masih setengah sadar pun kaget akan nada tinggi tersebut dan bergegas berdiri lalu menyapu seluruh ruangan dengan tangan yang masih sangat bergetar hingga sapu yang ia pegang pun terjatuh .
"ya tuhann pusing bangett " batin rumi
"gapapa kuat dikit lagi bisa kok " ucap rumi dengan nada pelan
ia pun segera menyelesaikan kegiatan nya . Setelah selesai ia segera menuju kamar mandi dan mencuci muka .
"maa rumi ke depan komplek ya " izin rumi dengan nada suara yang sangat bergetar
"hm iya "
** depan komplek
Rumi sendirian didepan komplek ia melihat kanan kirinya sepii sekali , dengan tekad yang ia kumpulkan ia beranikan diri untuk menyilet lengan tangan nya . satu persatu garis ia gambar pada lengan tangan nya .
"hahaha sungguh lukisan indahh " batin rumi
Dengan rasa sakit yang tak rumi rasakan ia terus mengukir garis garis diatas lengan nya.
"Rumm lo apaan apaan " teriak irfan saat ia melihat rumi berada di depan komplek sendiri an
"ha enggak enggak " balas rumi menyembunyikan silet dan tangan kirinya
"ga usah ada yang disembunyiin dari gua , sini in tangan lo " ucap irfan dengan nada serius.
Dengan sedikit rasa takut dan ragu rumi mengulurkan tangan kirinya . Terlihat disana tangan bergetar juga lengan dengan darah segar dan beberapa coretan coretan .
"Rum lo kenapaa , cerita sama gua anggap gua rumah lo jangan lo pendem sendiri apalagi sampe nyakitin diri lo sendiri , ga baikk rum " ucap irfan
"gua gapapa kok " balas rumi dengan suara serak
"anggap gua rumah lo " ucap irfan dan memeluk rumi . Rumi yang merasa nyaman pun mempererat pelukan tersebut . Terdengar jelas suara tangisan rumii yang sesegukan
"gua tau lo lagi capek kan ? luap in semua masalah lo di gua " ucap irfan
"g-gua c-capekk b-bangettt ir , g-gua b-butuh s-sandarann " balas rumi dengan terbata - bata dalam pelukan
"pukul gua , kalau itu ngebuat lo lebih tenang , nangiss sejadi jadinya dalam pelukan gua yaa , sekarang lo ga sendiri " ucap irfan . Rumi pun mulai memukul dada irfan dengan pelann
"g-gua p-pengen nyerahh " balas rumi dan seperkian detik itu juga rumi pingsan
"loh rumm " belum sempat irfan melanjutkan omongan nya ia segera menggendong rumi ketempat yang teduh dibawah pohonn
"gilaa , kondisi apa yang buat lo sampek nekad ngelakuin ini rum " ucap irfan pelan dengan geleng geleng kepala .
Irfan pun meminta tolong salah satu anak kecil yang tengah berjalan untuk membelikan tisu , perban , betadin , hansaplas .
Tak lama anak kecil tersebut pun kembali .
"makasih ya dek ini upah adek " ucap irfan memberika uang kepada anak kecil itu
"makasih kakk " balas sang anak kecil dan segera berlari
irfan dengan telaten membersihkan darah darah yang bercucuran di lengan tangan kiri rumi , setelah selesai membersihkan nya ia pun memberikan betadin pada luka ituu .
"ssttt " ucap rumi dengan nada kecil , ya ia tersadar akibat perih nya tangan kiri itu .
"hm sadar juga lo , baru juga gua obatin " ucap irfan
"perihh irr " desis rumi
"sabar ya tahan tahan " balas irfan melanjutkan dan memperban luka rumi
"makasihh " ucap rumi
"sama samaa , lain kali jangan diulangin yaa " balas irfan menepuk-nepuk kepala rumi
"hm iya tapi ga janji " ucap rumi
"yaudah usahan in jangan diluap in dengan cara nyakitin diri sendiri ya , cerita sama gua okey " balas irfan
"heem " balas rumi
"yaudah sekarang mau pulang atau gimana ??" tanya irfan
"ga deh gua masih takut buat pulang , gua pengen beli seblak " ucap rumi
"siap laksanakan ndoro ratu , ayo kira beli seblak " balas irfan
"hahaha bisa aja lo" ucap rumi menepuk lengan irfan
"ceilehhh udah bisaa senyum " goda irfan
"ya kali gua disuruh nangis mulu , cape lah " balas rumi
"hehe yaudah gapapa lebih baik senyum gini manis , kalau nangis jelek " ucap irfan
"oh gitu jadi kalau nangis jelek gitu " balas rumi dengan muka menghadap samping
"eh eh bukan gitu lohh , yaudah deh minta maaf yaaaaa " ucap irfan mencoba menatap muka rumi
"okey tapi beliin gua seblak ya , gua ga bawa duit hehe " balas rumi
"iya siapp " balas irfan
"nanti gua ganti dirumah " ucap rumi
"gausahh udah jangan dipikirin , orang cuman seblak iya kalau sertifikat rumah " ucap irfan
"hahhahaha "
mereka pun pergi membeli seblak.
gimana nih tanggapan kalian tentang chapter kali ini ?
maaf ya kalau banyak typo jangan lupa vote
KAMU SEDANG MEMBACA
Berakhir tanpa memulai (END)
Fanfictiondidalam sini terinspirasi oleh kisah nyata ... tentang seorang 2 remaja yang sedang mengukir cinta namun harus pupus karna konflik sederhana , mungkin didalam realite dengan kamu?? biar ga penasaran yuk baca cerita ini kisah tentang perempuan be...