tengkar sepele ( chapter 47)

28 2 0
                                    

welcome semua jangan lupa vote dan follow makasih sayang sayang ku wopyou


maaf kan aku jika selalu membuat mu merasakan sakit hati tapi sungguh ini diluar kendali ku .
-irfan deandra

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
happy reading

Dengan perasaan hati yang suram karena kejadian semalam rumi pun harus tetap menjalankan rutinitas seperti biasa yaitu sekolah .

walau mata membengkak dan hidung yang memerah akibat bekas tangisan nya didalam kamar . dengan langkah kaki yang getir rumi terus menyusuri koridorr sekolah tampak disitu wajah pucatnya  , bibir yang biasa terlihat merah kini berubah sedikit memutih , ditambah suara kicauan burung yang menambahkan akses kesendirian ini .

"udahlahh broo lo kenapaa sih cerita napaa " ucap sabrina yang baru saja datang dan merangkul pundak rumi yang terlihat rapuh itu .

"gua capeee " balas rumi dengan senyum yang dia paksa .

"cerita kekelass yuk" ajak sabrina lalu membawa rumi kedalam kelas.

sesampainya dikelas hanya terdapatt devan , fatim , juga dewi yang lain masih belum datang .

"lohh rum lo gapapaa " kaget devan saat menatap wajah pucat rumi

"gua gapapaaa santai aja " balas rumi dengan tersenyum tipiss

"ga gaa lo harus ceritaa sini cepet duduk" ucap dewii yang langsung menarik rumi untuk duduk disamping mereka

"gua bingung harus cerita dari manaa " ucap rumi 

"gapapaa kalau emang masih berat lo diem dulu ajaaa pikirin apaa aja yang mau lo omongin nanti pelan pelan pasti bisa kok" nasehat sabrina

"hmm gua itu bingungg , sebenernya apa kesalah dari seluruh anggota keluarga gua itu apaaa , sampai sampai harus nanggung masalah yang ntah siapa yang salah " ucap rumi dengan sedikit cerita

"kejadian apaa yang ngebuat lo sampe kayak gini??" tanya devann

"hmm tadi malam si pelakor itu mulai  lagi cari masalah , dia punya keinginan buat ngajak anak nya ke rumah gua biar tau silsilah keluarga gua katanya , biar deket sama keluarga papa juga " jelas rumi

"anjingg !!! banjingan tuh cewekk" pungkas devann

"heh stop napa malah lo yang ga bisa ngendaliin emosinya " balas sabrina dengan mengelus pundak devan

"hmm ntah gua bingung kemaren udah gua maki maki tapi yaa tetep aja dia bisa manfa'atin anak nya yang masih kecil itu ,  gua jadi kasian sama tuh anak" ucap rumi

"behh emang ibu ga tauu diri tuh njir bisa bisanya jadi in anak nya wayang" ucap fatim

"nahkann gua bilang juga apaaa dia emang licikk " balas rumi

"lo yang sabar yaa gua tau lo kuatt , yah kita ga bisa berbuat apa apa selain ngasih lo semangatt" ucap sabrina

"ga tuh gua bisa ngasih lebihhh dari pada semangat" balas devan

"apaan??!" tanya mereka semuaa

"lo tau gaaa motorr yang bisa bikin ketawa ?" tanya devan

Berakhir tanpa memulai (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang