ngomell ( chapter 44)

14 2 0
                                    

welcome semua jangan lupa vote dan follow makasih sayang sayang kuh wopyou

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
happy reading

Semburat cahaya matahari berhasil masuk melalui celah-celah jendela kamar. Hangatnya tepat mengenai wajahku yang bahkan belum sepenuhnya sadar terbangun dari tidur. Ditambah bising ayam yang saling berkokok, melengkapi hari dengan mentari dan langit cerah pagi ini .

rumi pun segera mengangkat selimut yang menutupi tubuhnya lalu segera masuk kedalam kamar mandi untuk terus melanjutkan aktivitasnya sampai dengan di sekolah .

*** sekolah

dengan ketukan langkah yang menyusuri koridor rumi pun terus melanjutkan perjalanannya hingga memasuki kelas .

"pagiiiii semuaaaaaaaaa" ucap rumi saat sudah tiba dipintu kelas .

"pagiii rumiii" balas semuaa yang sudah berada dikelas .

"irfan kemana ??" tanya rumi pada sabrina . rumi yang hanya melihat ada tas tanpa ada orang nya pun terheran heran .

"biasa nyebatt dikantin " balas sabrina

"tuhkan pagi pagi dah nyebat aja " ucap rumi yang langsung keluar kelas .

"woyy kemanaa !!!!" teriakk sabrina

"jemputt irfannn!!!!" balas rumi dengan teriak

saat sudah tiba dikantin rumi pun berjalan dengan sangat perlahan agar langkah kakinya tidak menyadarkan irfan yang lagi enak enak menghisap rokok itu .

langkah kaki rumi kini pun sudah sangat dekat dengan irfan hanya butuh satu langkah lagi untuk menyapa lelaki itu .

"ekhemm enak bener pagi pagi ngerokok" ucap rumi

"ehehehe ada lo rum , udah dari tadi ??" tanya irfan dengan dada yang bergetar akibat takut kena marah .

"bisa balik sendiri atau milih diserett " ucap rumi dengan mengetuk meja tepat dihadapan muka irfan

"okee okee gua balik tapi plis jangan pasang muka seremm lo!!!" teriakk irfan yang langsung berlari sekencang mungkin menujuu kelass

"irfannn!!!! benerr benerrr lo yaaa!!!!!" teriak rumi yang menyusul irfan

sampai nya dikelas rumi pun langsung menjewer telinga irfan itu

"nanti diulangin lagi yaa nyebat pagi pagi biar rusak sekalian paru paru lo" ucap rumii

"iya iyaaa maaff " balas irfan yang hanya bisa menunduk saat rumi marah didepan nya .

"lo kok sensi lagi dapet ya??" tanya irfan

"enggak gua lagi pusing jugaa , tadi niat nya masuk kelas mau nyender ke lo malah lo ngilang bikin emosi" balas rumi

"utututu lagii ga enak badan yaa " ucap irfan yang menarik tangan rumi lalu menyuruh duduk disebelah nya .

"maaf ya dah bikin emosi pagi pagi" lanjut irfan

"gapapaaa gua cuman pengen nyeder ke pundak lo" balas rumi menaruh kepanya dipundak irfan

"kenapa habis gua sakit malah lo juga ikutan sakit" ucap irfan .

Berakhir tanpa memulai (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang