Crazy Girl; Lily [09]

966 166 32
                                    

Call Me Mpiw!
Ramaikan lagiii🔥





Minggu pagi. Karena sudah sarapan Namjun dan Lily memilih untuk bersantai bersama di hadapan televisi besar yang tengah menayangkan gosip pagi favorit Lily, gosipnya tak jauh dari; pernikahan para selebriti, perceraian para selebriti, serta perselingkuhan para selebriti.

Melihat gosip-gosip yang menjurus pada sebuah hubungan rumah tangga itu, Lily tiba-tiba teringat sesuatu, yang membuat Lily langsung menolehkan pandangannya ke arah sang papi yang tengah duduk di sampingnya sambil fokus menatap layar kaca.

Lily pun lantas berujar, "Papi gak mau kah punya istri lagi?"

Mendengar ujaran sang putri, Namjun spontan menatap Lily, "Hm? Tiba-tiba?" Ujarnya, tentu ia heran.

Tidak, Lily tidak tiba-tiba, dari jauh-jauh hari ia sudah terpikir dengan pertanyaanya tersebut, ia sudah mempertimbangkannya dengan baik, namun ia baru sempat menanyakannya berkat acara gosip yang sedang tayang itu, ia merasa diingatkan jadi ia baru mempertanyakannya, kemudian Lily pun memberi jawabannya, "Lily udah lama pikirin ini sih, cuma baru sempet bilangnya sekarang, coba papi cari lagi pendamping hidup baru, mami aja bisa dan Lily izinin jadi papi juga harus bisa, biar papi bahagia."

Namjun tertegun dibuatnya, putrinya yang nakal dan selalu bertingkah menyebalkan didepannya itu ternyata teramat memikirkan kebahagiannya? Namjun terharu jujur, hatinya begitu menghangat. Tetapi meski begitu Namjun menggeleng kecil, lalu mengusak kepala Lily dengan lembut, sambil berujar, "Kamu, bagi papi sudah sangat-sangat cukup Ly, sekarang dan seterusnya cuma Lily yang papi mau, dan papi butuhkan, papi gak perlu sosok baru, cukup Lily aja papi udah bahagia sekali, makasih karena udah begitu pengertian mikirin papi, tapi bagi papi, Lily aja udah cukup sayang."

"Lily serius loh Pi, Lily gak keberatan, kalo mau papi bisa cari pendamping yang papi inginkan, biar papi gak kesepian...biar papi, gak gangguin Lily kalo Lily lagi sama om Jeka, hehe..."

Rasa haru yang Namjun rasakan seketika sirna, ia lalu mendecak sebal, "Ck, ada maunya ternyata, papi kira beneran tulus."

"Eh eh Lily tulus kok! Lily juga serius tau pi, Lily gak keberatan kalo papi mau cari pendamping lagi!" Lily mempertegas nya.

Tapi Namjun langsung menggeleng, "Gak ah, gak mood." Ujarnya, ia merajuk.

"Padahal Lily beneran loh papi! Tapi yaudah kalo gak mau, kesempatan gak dateng dua kali loh!" Ucap Lily.

Namjun mengangkat kedua bahunya acuh, mau serius atau pun tidak, penawaran yang putrinya berikan terkait pendamping hidup untuknya tetap akan Namjun tolak, karena sejak bercerai dulu ia sudah membulatkan tekad jika hidupnya akan ia berikan seluruhnya untuk Lily, tidak untuk orang lain.

"Dah, giliran nonton berita, banyak-banyakin nonton berita kamu, buat nambah wawasan dan ilmu pengetahuan, kalo nontonnya gosip terus yang ada penyakit hati nanti yang didapet!" Ucap Namjun kemudian, sambil merebut remote televisi yang sejak tadi berada dalam genggaman sang putri, Namjun mengambilnya saat Lily lengah.

Bukannya mendengarkan sang papi, saat ia melihat Chanel tv-nya diganti, Lily justru melotot tak terima. "IH PAPI KOK DIGANTI SIH! LILY KAN LAGI NONTON!" Pekiknya.

Namjun mendelik, "Gak ada manfaatnya nonton gosip terus, sekali-sekali nonton berita, tuh liat harga bahan pokok katanya naik lagi!" Ucap Namjun sambil menunjuk-nunjuk layar kaca dihadapan mereka, guna mengalihkan atensi sang putri.

"Yaudah sih itu mah urusan pemerintah! Ganti lagi papiii Lily pengen nonton yang tadi!" Rengek Lily.

Namjun menggeleng tegas, "Kita sebagai rakyat juga perlu tau Ly, jangan gosip melulu susah banget dibilanginnya ya!"

Crazy Girl; Lily [LK] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang