Crazy Girl; Lily [19]

956 155 36
                                    

Call Me Mpiw!
Kuy seperti biasa ramaikan😉












"Nak Lily sepertinya telat makan, dan malah mengkonsumsi makanan-makanan tidak sehat atau makanan pedas, makannya dia terserang diare, untuk demamnya sendiri itu efek dari diare tersebut dan daya tahan tubuhnya yang semakin melemah karena energinya terkuras habis setelah terserang diare...tapi tidak perlu khawatir, setelah cairan infus habis, dan meminun obat sesuai dosis yang saya beri demam akan turun dan diare akan berangsur sembuh..."

Mendengar penjelasan Dokter Ardi---Dokter pribadi keluarga Arjeka, mereka bisa bernafas lega, untungnya tak ada penyakit serius yang memerlukan penanganan khusus. Setelah berbincang sedikit lebih banyak, Dokter Ardi pun meninggalkan kediaman Namjun.

Tersisa lah Namjun, Junawan, Arjeka dan Sooya yang tengah membantu Lily meminum obatnya. Kali ini Lily tidak menolak minum obat lagi, karena ada Arjeka yang memantau disana.

Dan Arjeka sendiri sejak tadi hanya terdiam dan sibuk dengan isi pikirannya, ia memikirkan sebab Lily yang tiba-tiba jatuh sakit. Tadi, Dokter bilang Telat makan dan makan makanan yang tidak sehat?

Sebelum pulang mereka langsung makan seingat Arjeka, dan Lily tak mengkonsumsi apa pun setelah itu, apalagi makanan tidak se-- Tunggu, bukankah sore tadi saat di kantornya Lily pergi jajan seorang diri? Apa mungkin saat itu? Sepertinya Arjeka harus bertanya langsung soal ini pada Lily ketika gadis itu sudah membaik nanti.

Tersadar dari lamunannya tersebut, Arjeka sudah tak mendapati kehadiran Namjun dan Junawan, justru yang ia temukan adalah Sooya yang etah sejak kapan sudah berdiri tepat dihadapannya.

"Gimana dengan Lily?" Tanya Arjeka pada Sooya, sebenarnya hanya untuk berbasa-basi karena dapat Arjeka lihat jika Lily sudah berkelana ke alam mimpinya.

"Setelah minum obat, dia bilang mau tidur, terima kasih berkat kamu Lily mau di periksa oleh dokter dan meminum obatnya. Ah terima kasih juga sudah bawa dokter kesini." Ucap Sooya dengan tulus.

Arjeka menanggapinya dengan anggukan kecil sambil menjawab, "Itu memang sudah seharusnya saya lakuin untuk Lily, karena saya juga mengkhawatirkan kondisinya."

Sooya mengangguk, "Ya, memang sudah seharusnya kamu lakuin itu....Saya percayakan putri saya ke kamu, jangan buat dia bersedih..." Ujar Sooya tanpa di duga, seraya menepuk bahu Arjeka, kemudian Sooya berlalu dari sana.

Arjeka sempat tertegun karena cukup terkejut dengan perkataan Sooya, tapi tak dapat dipungkiri jika Arjeka senang dan lega mendengarnya karena makna dibalik ucapan Sooya barusan adalah izin atau restu untuk hubungannya dengan Lily.

Lalu perlahan Arjeka mendekat pada Lily, duduk di sisi ranjang tepat di samping gadis itu, lalu mengelus tangan Lily yang terdapat infus disana.

"Cepat sembuh hm, mama kamu barusan udah kasih izin hubungan kita, kamu pasti senang dengarnya..." Usai berkata demikian, Arjeka mencondongkan tubuhnya ke arah Lily, lalu membubuhkan ciuman lembut di puncak kepala Lily.

Cup~

🍁🍁🍁

Paginya, tubuh Lily sudah tak selemas semalam, lebih berenergi dan demamnya pun berangsur turun. Lily juga merasa tubuhnya tak sesakit semalam. Mungkin efek obat serta infus sudah bekerja pada tubuhnya.

Tapi meski begitu, Lily tetap harus banyak beristirahat, ia tak pergi ke sekolah karena ketiga orang tuanya melarang; papi, mami, dan Junawan.

Karena mami sooya masih ada di rumahnya, Lily pun kembali dirawat oleh wanita itu, wajah dan beberapa bagian tubuhnya di lap oleh Sooya menggunakan handuk kecil yang sudah di celupkan pada wadah berisi air hangat. Setelah itu Lily disuapi bubur buatannya, dan dibantu untuk meminum obatnya.

Crazy Girl; Lily [LK] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang