Crazy Girl; Lily [17]

799 137 44
                                    

Call Me Mpiw!
Cussss ramaikan!





Hari-hari berlalu, bahkan kini sudah menginjak satu bulan setelah hari resminya hubungan Lily dan Arjeka sebagai pacar. Dalam kurun waktu yang bisa dibilang singkat itu pula Arjeka sudah mulai meyakini jika perasaannya untuk Lily memang sudah hadir sepenuhnya, Arjeka yakin akan hal itu.

Tentunya hal tersebut jadi kabar baik untuk Lily dan Arjeka sendiri, terlebih sejak Arjeka sudah yakin dengan perasaannya, Arjeka semakin terang-terangan dalam menunjukkan kasih sayang nya terhadap Lily, bahkan untuk skinship saja keduanya sudah tak canggung lagi, tapi tetap dalam batas wajar seperti peluk, rangkul, gandengan, dan kecupan di dahi.

Tapi, di balik hal baik, pasti selalu ada hal kurang mengenakkan yang mengiringinya, sama seperti yang dialami oleh Lily dan Arjeka, dibalik hubungannya yang berjalan lancar itu, ada restu mami Lily yang masih belum mereka dapatkan, meski pun hubungan Lily dan sooya sudah hangat seperti biasanya namun restu dari sooya masih belum Lily terima. Tapi sudah Lily dan Arjeka perjuangkan, hanya saja mungkin belum waktunya Sooya memberikan restu tersebut.

Saat ini, om-om dan pacar SMA nya tengah berada di ruang yang sama, di kantor Arjeka. Tentu saja usai Lily pulang dari sekolahnya.

"Om om om!"

Arjeka yang duduk di kursi kerjanya dengan berkas-berkas di tangannya sontak menoleh pada gadis yang duduk di atas Sofa yang ada di ruangannya tersebut.

"Ada apa?" Tanggap Arjeka.

Lily kemudian berpangku tangan sambil memandang Arjeka dengan tatapan memujanya dan menjawab, "Kenapa ya makin hari om makin ganteng aja."

Gimana?

Arjeka tak salah dengar kan? Di tengah kesibukannya bisa-bisanya Lily bertanya hal serandom itu. Tapi tak berhenti sampai di sana, ocehan random Lily itu justru terus berlanjut.

"Duh gantengnya pacarku..."

"Orang-orang gak akan punya pacar seganteng om Jeka soalnya cuma ada satu, punya aku seorang."

"Meski udah om-om tapi gak keliatan spek om Burhan...emang epik sekali pacar Lily ini."

"Di liat dari sisi manapun om-om yang duduk di kursi kerja sana itu emang kaya jodohku..."

"Gak bosen-bosen rasanya memandangi ketampanan makhluk tuhan yang satu itu...apalagi kacamatanya melorot ke hidung, makin makin deh gantengnya."

"Argghh udah ah! Makin dilihat makin pengen nikahin jadinya, ini kalo ada papi udah kuminta buat jadi wali nikah sekarang juga."

Okey cukup. Konsentrasi Arjeka sudah kacau sejak Lily memanggilnya tadi, ditambah dengan ocehan-ocehan tersebut, Arjeka makin sulit terfokus pada pekerjaannya.

Maka Arjeka pun memilih untuk meninggalkan berkas-berkasnya lalu menghampiri Lily. Saat sudah berada di depan gadis itu, ia menyentil kening Lily pelan.

Tuk

"Kenapa sih berisik banget?" Tanya Arjeka gemas, ia pun mengambil posisi duduk di samping Lily.

"Sengaja biar om Jeka perhatiin aku! Lagian apa bagusnya kertas-kertas itu? Gak om Jeka gak papi pasti aja cuekin aku kalo ada kertas-kertas itu." Jawabnya dengan terus terang.

Ah Arjeka mengerti sekarang, ternyata kebisingan Lily sejak tadi itu disengaja, agar konsentrasinya buyar, agar perhatiannya teralihkan. Gadis kecil ini bosan rupanya.

"Kan saya lagi kerja, lagian udah saya tawarin buat dianter pulang langsung, kamu malah minta mampir, jadi bosen sendiri kan?"

Lily manyun. Iya sih salah dirinya juga yang malah ingin ikut ke kantor Arjeka meski tau bosan yang akan didapatnya, tapi apa boleh buat sekarang kan dia sudah ada di sini?

Crazy Girl; Lily [LK] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang