Crazy Girl; Lily [15]

890 152 38
                                    

Call Me Mpiw!
Tadinya gak mau up malem ini cuma Krn aku gak ngapa-ngapain dari tadi jadi aku up aja, mau cerita dikit, malem ini rasanya sepi banget, bingung juga mau ngapain, nyoba denger lagu, nonton, baca cerita tapi rasanya masih tetep sama kaya kosong, hambar, gak berasa apa-apa, kira-kira kenapa ya?
















"Tadi Naya hanya dorong kamu kan? Gak ada lagi nyakitin fisik kamu yang lain?" Tanya Arjeka, dengan pandangan khawatir yang diberikannya pada Lily.

Lily mengangguk membenarkan apa yang dilakukan oleh Si Tante girang padanya tadi, tapi ia juga tetap menyuarakan keluhannya pada Arjeka, "Gak ada, tapi pantatku sakit banget ommmm, elusin dong." Pinta Lily dengan tatapan memelas nya yang justru mendapat pelototan dari Arjeka.

Sambil melotot, Arjeka lantas berujar, "Nakal!"

Kening Lily mengernyit, ia tak terima, "Kok nakal? Kan cuma minta dielusin yang sakit om!" Ujarnya.

"Ya masa saya yang elusin? Gak boleh dong, gak sopan." Ucap Arjeka, masuk akal.

Lily pun mencebik, padahal pantatnya betulan sakit bukan main berkat ulah si Tante girang tadi, tapi yang dikatakan oleh Arjeka ada benarnya juga, tak etis jika seorang pria mengelus-elus pantat wanita yang belum terikat hubungan sah dengannya, selain itu juga cukup berbahaya jika tetap di lakukan, yang ada nanti bablas malah grepe sana-sini.

Melihat pacar kecilnya cemberut Arjeka lantas mengelus kepalanya, "Sebagai gantinya saya elusin kepala kamu ya? kebetulan meeting di tunda sampai sejam lagi."

Lily seketika tersenyum lebar, dan mengangguk antusias. "Tapi sambil baring di paha om ya?"

Arjeka mengangguk sambil tersenyum.

Dengan perasaan senangnya, Lily pun langsung berbaring di sofa panjang yang sejak tadi mereka duduki itu, dan menjadikan paha Arjeka sebagai bantalannya. Saat itu juga Arjeka langsung mengelus kepala Lily dengan penuh kelembutan.

Lily jelas menikmatinya dengan senang hati, bahkan ia tak berhenti tersenyum manis sambil menatap wajah Arjeka dari bawah.

Merasa sedang diperhatikan, Arjeka pun menunduk, balas menatap Lily.

"Kenapa?" Tanya Arjeka.

Lily menggeleng, "Seneng aja, pacarku ganteng banget!" Ujarnya.

Arjeka terkekeh, lalu menanggapi, "Kalo saya jelek berarti kamu gak mau?"

Tanpa basa-basi Lily mengangguk, "Iya, kan cinta datangnya dari mata turun ke hati, jadi kalo om Jeka gak ganteng menurut versiku aku gak akan mau, setelah menurutku om Jeka ganteng baru deh rasain semua perlakuan om Jeka ke aku pake hati." Jelas Lily.

Arjeka geleng-geleng kepala, ia tak tersinggung sama sekali justru ia merasa cukup geli mendengar penjelasan seperti itu dari remaja seperti Lily. Tapi tak dapat dipungkiri jika Arjeka juga senang mendengarnya, dan perasaanya menghangat.

"Makanan kamu gimana udah Dateng belum?" Tanya Arjeka, ketika teringat jika sebelum ia pergi ke ruang meeting tadi, ia sempat menyuruh asistennya untuk memesankan makanan yang Lily inginkan.

Lily menggeleng, "Belum ih om, lama." Keluhnya.

"Kalo gitu saya tanya Rey dulu." Ucap Arjeka, ia menghentikan elusan di kepala Lily, lalu tangannya merogoh ponselnya dari dalam saku jas yang dipakainya.

"Eh nggak usah! Udah gak mood makannya, kalo Dateng suruh Om Rey aja yang makan." Ucap Lily.

"Kamu yakin? Emang kamu gak laper?" Tanya Arjeka.

Lily menggeleng, "Enggak, kalo laper tinggal makan..."

"...makan om Jeka hehe..." Lanjutnya tanpa rasa takut sedikitpun.

Crazy Girl; Lily [LK] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang