Crazy Girl; Lily [LK] ✓

Crazy Girl; Lily [13]

Call Me Mpiw!
Siap-siap om om dan bokem kita siap menebar ke-uwuan😋

Arjeka, baru bisa pulang ke rumahnya pada pukul 21.00 usai tadi bertandang dan mendiskusikan persoalan pacaran dengan Lily bersama keluarga gadis itu.

Ketika memasuki rumahnya, Arjeka langsung disambut sebuah pertanyaan dari sang ibu-- Mama Tiffany namanya. "Dari rumah Namjun lagi kamu nak?"

Sekedar informasi, baik Tiffany atau pun ayahnya---Jordan Anggara, tahu betul jika Arjeka dan Namjun adalah sahabat lama, serta Arjeka yang bekerja sama dengan perusahaan Namjun, dan Arjeka yang sering bertandang ke kantor atau pun kediaman Namjun. Soal Lily pun mereka tau, semua itu tak luput dari Arjeka yang selalu menceritakan kesehariannya bersama kedua orang tuanya, maklum saja Arjeka adalah anak tunggal jadi ia begitu dekat dengan kedua orang tuanya.

Arjeka yang baru menginjakan kaki di ruang keluarga tersebut lantas duduk bergabung bersama kedua orang tuanya yang memang sering berkumpul di ruang tersebut pada jam-jam ini.

Setelah duduk bergabung bersama kedua orang tuanya, barulah Arjeka menjawab pertanyaan sang mama, "Iya Ma."

"Terus putrinya apa kabar? Katanya mau bawa dia ke sini?" Sahut Jordan.

"Nunggu dulu waktu yang pas pa." Jawab Arjeka.

Jordan terkekeh, "Kalo mau ajak main ya ajak main aja kesini biar mamamu ada temennya juga."

Tiffany mengangguk, "Iya, mama pengen kenal langsung sama anaknya, kayanya seru kalo main, kaya lagi main sama cucu sendiri, lagian kenapa harus nunggu waktu yang pas segala, kaya mau ngenalin calon istri aja." Timpalnya, maksud Tiffany ini bercanda.

Tapi ucapan Tiffany tersebut justru membuat Arjeka terdiam untuk beberapa saat, Arjeka tampak bergelut sesaat dengan isi kepalanya, sebelum berucap, "Bukan calon istri, tapi masih tahap pengenalan lebih jauh, atau anak jaman sekarang nyebutnya pacaran?"

Giliran Tiffany dan Jordan yang dibuat diam sekarang. Maksud ucapan putranya tersebut apa ya? Pacaran? Siapa yang pacaran?

"Tunggu, ini kita lagi bahas anaknya Namjun loh, kok kamu tiba-tiba bahas pacaran? Udah ada pacar? Mau dikenalin ke kita maksudnya?" Tanya Tiffany memastikan, karena menurutnya putranya ini sedang membawa topik yang berbeda, tetapi kenyataannya topiknya itu tentang orang yang sama. Ia dan suami yang menginginkan bertemu dengan Lily, sedangkan Arjeka tengah membahas sosok pacar itu yang tak lain adalah Lily juga.

"Yaitu, Lily...Jeka dan Lily pacaran, kalian pasti kaget tapi kenyataanya memang kaya gitu...makannya Jeka bilang harus nunggu waktu yang pas karena kalo Jeka langsung bawa kalian pasti kaget banget." Jelas Arjeka secara garis besar.

"Kamu gak lagi bercanda kan?" Ucap Tiffany ia memberi tatapan rumitnya sekarang, karena ia begitu terkejut, bingung, tak menyangka dengan kabar yang dibawa oleh putranya tersebut.

"Ka, jangan aneh-aneh kamu, kamu gak lupa Tah usiamu berapa sekarang? Dan anaknya Namjun? Dia bahkan lebih pantas jadi anak kamu dan cucu kami." Ujar Jordan, jelas sekali pria yang telah menginjak usia 60 tahun itu tak terima dengan pernyataan putranya.

Arjeka paham perasaan orang tuanya saat ini, Arjeka juga memaklumi respon yang mereka berikan, jadi tugasnya saat ini adalah meyakinkan mereka. "Jeka gak bercanda, Jeka juga tau ini aneh, tapi Jeka gak bisa untuk menolak kalo ternyata Jeka juga sedikit punya perasaan lebih ke Lily setelah tau kalo Lily punya perasaan ke Jeka, pandangan Jeka berubah terhadap Lily. Kalo ternyata perasaan Lily hanya sementara karena mau bagaimana pun Lily ini masih remaja labil, Jeka gak keberatan, malah Jeka bersyukur kalo ternyata Lily nantinya mendapat laki-laki yang baik buat dia, untuk saat ini biarin Jeka ikutin kemauan Lily sekaligus mastiin perasaan Jeka juga, dan sekaligus Jeka jaga Lily, karena perasaan sayang Jeka ke Lily itu emang nyata selama ini, entah hanya rasa sayang sebagai om ke keponakannya atau lebih dari itu yang jelas jeka memang udah punya perasaan sayang itu, jadi Jeka mau jagain dia untuk saat ini."