Crazy Girl; Lily [01]

1.8K 207 50
                                    

Call Me Mpiw!
Gak jadi up abis Maghrib/ jam 6, jadinya sekarang aja soalnya aku gabut abis nyoblos ga ada kerjaan😣😣

Baca dulu ya?

Sebelumnya aku mau bilang makasih ya buat yg udah negur dan mengingatkan aku, buat kedepannya kalo aku mau bikin ebook akan aku umumin di awal cerita, biar kalian nyaman juga.

Untuk cerita ini sendiri gak akan aku bikin ebook ya, kan yg kemarin udah Accident masa aku bikin ebook lagi cerita yang ini, aku juga mikirin kalian kok makannya bikin selingan gak semua aku bikin ebook karena tujuan aku buat akun WP cerita LK buat nyalurin imajinasi, hobi, dan kesukaan aku terhadap nulis dan LK, juga buat menghibur kalian. Maaf kalo sebelum"nya kalian gak nyaman karena tiba tiba beberapa cerita aku bikin jadi ebook.

Kalo aku ada salah pun tegur aja ya, komen, ingetin, aku bakal berterima kasih banget kalo ada yg negur, tapiiiiiii mohon perhatikan kata/bahasa kalian saat menegur ya? Gunain kata yg sopan dan enak dibaca, jangan asal ngejudge/nuduh atau marah-marah. Aku paham kalo ada yg kesel, tapi tegur nya secara halus aja, biar sama-sama nyaman dan enak.

Kalo cara negur, ngingetin, atau kritik nya sopan dengan senang hati aku juga akan terima itu, dan jadi bahan pertimbangan aku buat kedepannya.

Terima kasih, dan maaf ya malah bahas-bahas kaya gini, semoga kedepannya bisa lebih saling menghargai lagi.

Happy reading❤️






"Ly lusa ikut papi ke acara pertemuan projek besar papi yuk?"

Ucap Namjun Dirganta, sambil menghampiri sang putri yang tengah asik rebahan di sofa sambil bermain ponselnya.

Lilyana Putri Dirganta itu, lantas mendongak, menatap pada sosok pria paruh baya yang tak lain adalah papinya itu.

Tanpa basa-basi, gadis yang akrab dipanggil Lily itu langsung menolak, "Ah papi, nggak mau ah! Nanti Lily bosen lagi kaya pertemuan sebelum-sebelumnya, obrolan kalian tuh gak Lily ngerti, bikin bosen, terus isinya om-om semua lagi." Cerocosnya.

Membuat Namjun harus putar otak, ketika lagi-lagi putrinya ini selalu menolak ajakannya untuk ikut ke acara-acara berbau bisnis itu.

Setelah mendapat ide di benaknya, Namjun pun langsung mengutarakannya, berharap putrinya itu terbujuk. "Yang kali ini lebih seru Ly, soalnya para kolega papi bawa istri sama anak mereka, kamu bisa dapet temen baru nanti, kalo kamu gak ikut, masa papi sendirian doang tar dikira bujangan lagi."

Lily sontak menatap sinis sang papi, "IDIH, bujangan lapuk kali!" Balasnya.

Namjun merotasikan bola matanya, "Buruan, ikut ya? Demi papi." Bujuknya lagi.

Dan Lily menggelengkan kepalanya tegas, "Nggak ah, minta temenin mami aja sana."

Namjun melotot, lalu mengomeli putrinya itu, "Yang bener aja! Dia udah punya suami ya, yang ada si Junawan tantrum nanti."

Memang, kedua orang tua Lily ini sudah berpisah, karena mereka sudah tak cocok, perpisahannya pun secara baik-baik, tak ada saling rebut hak asuh, baik Namjun maupun mantan istrinya, membiarkan Lily memilih untuk tinggal dengan siapa, dan Lily jelas memilih Namjun karena dari kecil Lily begitu lengket dengan Namjun, bukan berati Lily tak lengket dengan maminya, jelas sama lengketnya, hanya saja sejak perceraian beberapa tahun lalu Lily dengan senang hati memilih tinggal bersama sang papi, dan diterima dengan baik keputusan Lily ini oleh kedua orang tuanya. Dan lagi, Mantan istrinya Namjun---Sooya Feranika, kini sudah memiliki suami lagi, selang dua tahun setelah bercerai dengannya, dan nama dari suaminya yang sekarang adalah Junawan Givtanggara.

"Ck, gak akan, papa ganteng kan baik hati dan tidak sombong, jadi pasti diizinin, tar Lily yang bantu bilang deh." Ucap Lily, begitulah ia memanggil ayah tirinya itu---papa ganteng. Namjun sempat mempermasalahkan panggilan tersebut, tetapi ketika ia melihat langsung suami dari mantan istrinya ternyata memang ganteng dan berkepribadian baik, jadi ia pun mengikhlaskannya.

"Cangkemu! Nanti papimu ini dikira gak waras lagi bawa-bawa istri orang ke acara penting gitu." Balas Namjun atas ide sembrono dari putrinya itu.

Lily mendengus, "Terus papi maunya apa deh?!" Ucapnya jengkel.

Namjun ikut mendengus, ia tak kalah jengkelnya dengan sang putri, "Kan papi udah bilang sayang, papi maunya kamu ikut temenin papi, paham nggak sih?"

"Hih! Yaudah, Lily temenin, asal kasih Lily duit yang banyak!" Syaratnya.

Uang yang banyak? Mau sebanyak apa? Namjun tak akan mempermasalahkan itu.

"Itu gampang, ambil di brangkas kalo mau, kalo kurang ambil salah satu blackcard papi."  Ucap Namjun dengan enteng. Tentu saja enteng, bagi Namjun si pemilik perusahaan properti, tambang minyak, dan batu bara, bukan perihal yang sulit memberi tumpukan uang bagi putri satu-satunya itu, toh kerja kerasnya selama ini memang untuk putrinya, jadi mau diminta atau tidak, semua itu milik putrinya.

Lalu Lily mengacungkan jempolnya, setelah itu ia kembali bergelut dengan benda pipihnya, membaca cerita di platform orange.

Dan Namjun ia sontak merasakan kepuasan, akhirnya putrinya ini bersedia ikut dengannya ke acara projek bisnisnya itu.

🍁🍁🍁

Disisi lain, Sooya menyambut kedatangan sang suami yang baru saja pulang dari tempatnya bekerja, di dekat pintu masuk rumah mereka.

"Mas, air angetnya udah siap, mau langsung mandi aja atau istirahat dulu bentar?" Tanya Sooya, nada suaranya seperti bisa, lembut. Membuat siapa saja yang mendengarnya merasakan kedamaian.

Begitupun dengan Junawan Givtanggara, sosok suami dari Sooya, yang juga merasakan ketenangan dalam hatinya ketika mendengar suara lembut sang istri, lelah akibat seharian berkutat dengan pekerjaan pun seketika sirna begitu saja.

"Langsung aja, makasih ya sayang?" Ucap Junawan.

Sooya mengangguk, dan tersenyum. Setelah itu mereka melangkah bersama memasuki kediaman mewah yang merupakan milik Junawan.

Di tengah langkah keduanya, Junawan tiba-tiba bertanya, "Oh iya, malem ini kita jadi ke rumah Namjun?"

"Kamu gak cape emang mas? Nanti aja pas kamu dapet libur." Ucap Sooya, yang dibalas dengan gelengan kepala oleh Junawan.

"Nggak kok, lagi pula kamu udah lama gak ketemu sama Lily, pasti kangen banget, jadi kita ngunjungin dia malem ini aja." Ucap Junawan.

Inilah yang membuat Sooya memutuskan untuk menikah lagi dengan Junawan setelah dua tahun bercerai dari Namjun, Junawan adalah pria berhati malaikat, yang penuh perhatian dan kasih sayang, yang terpenting adalah Junawan menerima Lily dengan hangat, kendati dirinya adalah seorang bujangan kala itu tapi Junawan tak mempermasalahkan semua itu.

Sooya pun tersenyum lebar, dan memeluk suaminya itu. "Makasih ya mas?"

Junawan mengangguk, dan balas memeluknya, setelah itu keduanya melanjutkan langkah mereka.

































































Baru pembukaan jadi sedikit aja dulu😉
Double up?
Btw gak sabar banget pengen liat aktingnya neng Lisa😋
14-02-2024.

Crazy Girl; Lily [LK] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang