Call Me Mpiw!
Masih kuat liat kegilaan Lily?
Yg gak kuat lambaikan tangan dari sekarang🤧Lily kira, pertemuan kedua di Restaurant tempo hari lalu akan menjadi pertemuan terakhirnya dengan si tampan Arjeka. Tetapi ternyata, pada hari ini, tepatnya hari Jumat, dimana sekolah Lily selalu pulang lebih awal dan Lily memutuskan untuk bertandang ke perusahaan sang papi sepulang sekolah, guna melepas gabut-nya, ia bertemu kembali dengan sang pujaan hati.
"OM JEKA?!" Lily memekik tak percaya, ketika membuka pintu ruang kerja papinya, dan sudah ada Arjeka disana, tengah berbincang serius bersama papinya.
"Kebiasaan kamu tuh, ketuk dulu, lagi ada tamu ini loh." Tegur Namjun. Lily yang ditegur hanya bisa cengengesan, lalu melangkahkan kakinya.
Turut bergabung, duduk bersama dua orang dewasa itu.
"Hai Lily..." Sapa Arjeka, ketika Lily sudah mendaratkan bokongnya di sofa yang berhadapan dengan posisi duduknya saat ini.
Lily tersenyum cerah, lalu membalas, "Hai Om Jeka..."
Namjun yang menyaksikan tegur sapa antara sahabat dengan putrinya itu lantas mengernyitkan keningnya, sambil berucap, "Ada apa ini? Kalian keliatan akrab banget?" Herannya, meski ia tau putrinya memang menyukai sahabatnya itu, tapi ia tak tau jika keduanya terlihat akrab dan tak canggung lagi seperti pertemuan awal.
Lily dan Arjeka kompak menatap Namjun. Lalu Lily menjawabnya, guna mewakili, "Akrab dong, kan udah kenalan."
Setelahnya Arjeka dan Lily saling berbincang riang, mengabaikan eksistensi Namjun yang terlihat gerah sepanjang obrolan putri dan sahabatnya itu loh.
"Kalian ini bukan kawan sebaya loh, bicara sesuai umur masing-masing dong, kamu juga Ly jangan santai begitu ngobrol sama Jeka, dia itu temen papi, bukan temen SMA kamu." Akhirnya Namjun pun berkomentar. Membuat dua manusia yang semula sibuk mengobrol itu, lantas menatap pada dirinya.
"Kenapa bang? Saya gak keberatan kok, Lily anaknya asik, cara bicaranya bikin siapa aja nyaman." Ucap Arjeka, yang tak keberatan sama sekali dengan bagaimana cara Lily berbicara padanya, yang seperti kata Namjun, cara berbicaranya seperti berbicara pada teman sebayanya.
"Tuh, kata om Jeka gak papa, papi nih sibuk komen aja, kalo mau ikutan ngobrol gabung aja kali." Lily turut menimpali, tapi dengan nada bicaranya yang sewot.
Membuat Namjun jadi merotasikan bola matanya malas. Dari pada dia ia ikut mengobrol mending menemui sekertaris nya untuk menyuruhnya membuatkan kopi untuknya.
"Mending papi minta sekretaris papi bikinin kopi, Jeka mau dibikinin juga gak?"
Arjeka menggeleng, "Kayanya gak usah bang, obrolan kita juga udah selesai, saya mau langsung balik ke kantor aja." Jawabnya.
Namjun menganggukkan kepalanya sebagai tanggapan, tetapi berbeda dengan putrinya, ia justru menyahut tak terima.
"Yah...kok pulang sih Om? Kan ngobrol sama Lily baru bentar?" Ucap Lily, kedua sudut bibirnya kompak turun kebawah.
"Ada kepentingan apa sampai harus ngobrol lama-lama sama kamu Ly? Lagian Jeka punya banyak kerjaan dikantornya, jangan ngerecokin." Sahut Namjun.
Lily mendengus, "Apa sih papi? Lily kan ngomong ke om Jeka! Lagian katanya mau bikin kopi, sana bikin jangan komentarin Lily terus deh."
Sedangkan Arjeka sendiri hanya bisa geleng-geleng kepala, beberapa kali bertemu dan melihat interaksi ayah dan anak ini, membuat Arjeka takjub sendiri, karena ayah dan anak ini memiliki hubungan yang unik, semacam love hate Relationship, padahal kebanyakan hubungan ayah dan anak itu cenderung manis dan hangat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Girl; Lily [LK] ✓
Fanfic[Cerita diambil dari Short Story By Mpiw dengan judul awal: Lily Si Cegil] Tentang Lily, si Cegil yang tergila-gila dan sampai mengejar-ngejar cintanya Om Jeka, sahabat dari sang papi. #1 komediromantis #1 LM #4 LK #1 kooklis #3 LK Lizkook By: Mpiw...