[[BELOKAN 4]]

149 15 0
                                    

[BELOKAN 4] : PERSATUAN SHIELD HERO, UPAYA TERAKHIR, REBUT KEMBALI HAK KITA!!]

“RANGGA!!”

Jhon Keling panik. Memanggil nama sahabatnya yang terkena semburan asap putih gas air mata. Sosok dalam balutan almamater kuning lusuh masih disana, mencoba menyingkir dari kepulan asap yang makin menjadi-jadi sembari membekap mulut dengan kedua tangan. Akan tetapi sosok itu tiba-tiba limbung. Dirinya ambruk berakhir meringkuk di tempat yang mulai dikelilingi asap putih pekat memedihkan mata.

“Sialan! RANGGA!!” Jhon makin panik. Akan tetapi luapan kepanikan para demonstran tak mengizinkannya untuk mendekati Rangga. Tubuhnya berakhir terdorong kesana kemari mengikuti alur kekacauan yang terjadi. Jhon kalut, apa lagi ketika dirinya juga tak menemukan sosok Ketua BEM yang  sebelumnya berada di dekatnya. Entah sudah terdorong kemana sosok pentolan Kampus nya itu saking hebohnya masa yang berduyun-duyun menjauhi sekitaran tempat yang terkena imbas gas air mata. Kekesalannya memuncak,

“Cih! Kalau gini caranya—“

“MINGGIR!!”

TAP TAP TAP

WEESSSHHH—

Jhon keling teralihkan perhatiannya, ganti memasang wajah melongo. Menatap ke satu tempat, satu sosok yang datang dengan sangat tidak terduga.

“A-anak STM tadi?!”

Si Bocah STM nekat, yang sebelumnya berhasil membajak mobil water cannon kebanggaan kepolisian dan berkoar membakar semangat teman-temannya tiba-tiba muncul dengan mengendarai senjata pembubar masa tersebut layaknya tengah main GETEA. Berlutut di atas mobil baja seberat 16 ton yang menerobos kerumunan masa. Mata memicing serius, hanya mengukir pantulan pada satu sosok, satu tujuan. Dia tiba-tiba melompat dari atas mobil yang berhenti dan terjun di tengah-tengah masa yang kacau. Kemudian langsung bergegas berlari menerobos kerumunan. Mendorong beberapa orang sekaligus agar tak menghalangi jalannya. Jantungnya berdebar cepat. Bibirnya gemetar. Napasnya memburu. Perasaan cemas tak tertahan mengalir deras disekujur tubuhnya bercampur emosi tak tertahan yang seakan ingin meledak-ledak ketika melihat punggung dalam balutan almamater kuning lusuh di depan tak bergeming sedikitpun.

“MAS MAHASISWA—“

Satu lompatan panjang membawanya dalam irama cepat yang seakan mencekik leher dan nadi. Hawa menyakitkan itu mulai terasa, memberi sentuhan bagai sengatan-sengatan kecil menjengkelkan di kulit ketika bersinggungan dengan asap dari gas air mata.

Di tengah waktu yang serasa menjepit, di tengah kekacauan yang terjadi, di tengah kepanikan yang dialami, si Bocah STM hanya memikirkan satu hal yang membuatnya melakukan suatu tindakan sembrono penuh bahaya dan tak pernah disangka-sangka oleh siapapun.

“BO-BOCAH ITU—“

GREP!

Si bocah STM meraih tabung gas air mata di dekat Mahasiswa berpakaian kuning tanpa mengenakan pelindung tangan apapun. Pak polisi yang melihatnya tentu saja melotot setengah tak percaya,

“Oi oi oi... Maji ka yo—“

“ONE FOR ALL 10000000% : SSSS—SHINEEEE!!!”

BWOOSSHHHH

“Salah woi! SMASH bukannya SHINE!” Celetuk wibu di barisan terdepan. Menyerukan copyright yang salah tempat dan situasi.

Tapi ya BODOAMAT!

Tabung dilempar dengan kekuatan luar biasa. Meluncur layaknya roket-roketan. Berpasang-pasang mata mengikuti laju dari benda panas yang masih mengepulkan asap putih pekat itu. Hingga akhirnya—

DEMO BERUJUNG 'BELOK'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang