[[S2]] [[BELOKAN 6]] : Para Bajingan Berdasi

48 11 0
                                    

[WARNING!] :

"Chapter ini mengandung beberapa adegan kekerasan, pelecehan seksual, dan pedofilia juga kata-kata kotor yang tidak pantas. Tapi semua yg terjadi di chapter ini hanyalah karangan belaka. Tidak ada unsur untuk menjelekkan sisi manapun. Ini hanya CERITA KARANGAN!

Semoga readers sekalian tetap bisa mengambil sisi positif dari chapter ini."

~Cebong-chan~

..............


[CHAPTER 6] : Para Bajingan Berdasi


"Apa maksudnya ini...?"

Reno, dengan sepasang iris yang berdenyar, menatap beberapa sosok yang didudukkan di hadapanya penuh tak percaya. Menampakkan raut syok kentara yang sangat jarang terlihat di wajah tampannya. Sosok-sosok itu tampak gelisah, ketakutan, namun tak berani menyerukan keinginan. Berakhir mengalihkan tatapan pada aspal menyakitkan yang dijadikan tempat berlutut dadakan. Mata di balik kacamata berbingkai biru itu tak lepas menatap kepada seorang Mahasiswa dalam balutan almamater kuning gading sama sepertinya yang tengah membuang muka demi menghindari kontak mata.

Seseorang yang paling ia kenal.

"Jawab aku! Apa maksudnya ini? Kenapa kamu bertindak sampai sejauh ini, GILANG?!"

Mahasiswa beralmamater kuning, Gilang menunduk dengan wajah pucat, "Aku punya alasan sendiri--"

"Alasan apa yang membuatmu menghianati kami dan menjadi mata-mata dari pihak sana?!"

Terdiam. Sosok itu memilih membisu.

Reno yang mengernyit iritasi mendecak dan memijit kepalanya yang tiba-tiba terasa pening. Ada rasa malu dan kecewa yang terekam jelas di wajahnya saat ini. Menatap ke arah kumpulan teman-temannya yang dibuat tak bisa berkata-kata dan sama kecewanya. Melihat mereka semua berpeluh, terluka, dan turun moralitasnya. Turun semangat juangnya. Mengingat seseorang yang tak berada di sini dan tertangkap karena jebakan yang sudah disiapkan untuk menghancurkan mereka.

Semua karena ini. Karena mata-mata yang mereka tangkap, orang-orang yang telah membocorkan informasi mengenai rencana pergerakan yang dirancang Hidayat dan yang lainnya.

Mereka semua adalah teman-teman satu Kampusnya.

Dan salah satunya adalah teman dekat sekaligus adik tingkat dan KETUA BEM saat ini, Gilang!

Bagaimana mungkin Reno tak merasa syok atas tikaman yang ia terima tanpa di duga ini?

Sosok berseragam Polisi dan Pria Tentara gagah, Hidayat dan Rio tampaknya lebih memilih diam dan membisu. Menatap ke arah lima Mahasiswa dalam balutan almamater kuning gading yang telah dibekuk paksa dan diikat dengan lakban. Sebenarnya Hidayat tak mau melakukan hal ini, tapi semua jadi benar-benar kacau dan berantakan.

Penghianatan yang sungguh tak terduga.

Sedikit bersyukur, Pria Tentara di sampingnya mau membantu untuk membekuk para pelaku yang telah dengan susah payah ia selidiki. Dan dengan bantuan keponakan manisnya sebelumnya, ia berhasil menemukan orang-orang itu.

Tapi sekarang bocah manis itu justru berada dalam bahaya.

"Kak..."

Reno menoleh dan mendapati Ren yang berwajah mengeras menepuk bahu nya yang melorot lemah. Ia dapat melihat kilatan emosi gelap yang terpantul pada sepasang iris itu. Akan tetapi untuk kali ini Ren tak meledak-ledak seperti sebelumnya. Dia terlihat jauh lebih tenang.

Ya. Ketenangan yang justru terasa mengerikan.

"Sekarang kita sudah tahu, kenapa rencana kita gagal dan sampai terdorong mundur begini..."

DEMO BERUJUNG 'BELOK'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang