~Sosok yang telah lama saling menanti, kini dipertemukan kembali oleh takdir dengan hati yang masih sama dan rasa yang tak memudar~
BELOKAN 1 : APES KUADRAT
+Drrrttt... Drrttt....+
Handphone di tangan di dekatkan ke telinga. Kaki dalam balutan sepatu biru-hitam mengetuk-ngetuk lantai dalam tempo cepat yang konstan. Wajah itu tampak merengut kesal, sesekali menggumamkan gerutuan bercampur makian ringan.
+Tuttt--+
"Tck! Ini si kampret kenapa malah nggak angkat telfon sih?!" Kesalnya.
Ya gimana nggak kesal coba? Si Kampret yang dimaksud sudah janji bakal pulang ngasih tebengan padanya selesai Makul. Tapi sudah setengah jam ia menunggu, doi tak juga muncul. Sekarang jam sudah menunjuk pukul setengah sebelas. Cuaca panas, haus menerpa, dan seperti yang ia ketahui, di jam ini beberapa jalan raya bakal ditutup sampai petang datang.
Apa dia ada makul tambahan? Atau mungkin sembelitnya kumat?
Saat sedang memikirkan kemungkinan-kemungkinan itu, tiba-tiba handphone nya berdering. Pemuda itu lantas memicing ketika melihat nama si penelfon yang amat dikenalinya. Buru-buru ia mengangkatnya,
"Halo, Kepada Sujono Kartosuwiryo Argo Nugroho Saputra Keling-- ELU KEMANA KAMPRET?! UDAH GUA TUNGGUIN DARI TADI INI WOI!"
"Halo Rangga, sorryyyy bangeeett. Gua cabut duluan! Perut gua sakit banget gegara PMS."
"Alesan lu kagak masuk akal anjir! Bilang aja elu lupa atau ogah ngasih tebengan!"
"Kagak gitu my brader-- serius gua aja lagi nongkrong di WC nih sekarang! Kalau nggak saking sayangnya, gua nggak bakal nelfon elu sambil beol!--hngghhh!! Keluar lagi tuh..."
Rangga mengernyit, "Hah?"
"Uhhh... Gua PMS gegara kebanyakan makan sambel semalem. Pro Mencret Sin--"
Telfon dimatikan sepihak. Wajah mendingin. Menatap layar handphone dengan datar.
Si tolol Sujono ini-- BISA-BISANYA NELFON WAKTU LAGI BOKER GITU COBA?! MANA NGEDEN NYA KEDENGERAN BANGET LAGI ANJIR-- JOROKNYA NAUDZUBILLAH!
Dahlah. No comment. Si kampret Sujonpret memang tak bisa dijaga omongannya. Nggak ngabarin sedari tadi, jadi sia-sia sudah perjuangannya menunggu tebengan gratis.
"Kayaknya kudu jalan kaki nih..." Ujarnya pasrah. Kemudian mulai melangkah keluar dari halaman gedung fakultas sastra jepang.
"Kenapa juga malah ada Demo waktu lagi pandemi gini." Gerutunya.
Ya. Seperti yang diberitakan, pada tanggal 6- 8 Oktober akan ada aksi Demonstrasi serentak di seluruh indonesia. Tapi bukan demonstrasi mengenai RUU KUHP yang sekarang sudah tidak lagi disinggung, bahkan nyaris terlupa. Melainkan demonstrasi mengenai sebuah UU lapangan kerja bernama RUU Cipta Kerja yang dinilai tidak menguntungkan rakyat kecil dan justru menyengsarakannya.
"RAKYAT MENOLAK OMNIBUS LAW!"
"DEMONSTRASI OMNIBUS LAW SEREMPAK TANGGAL 6-8 OKTOBER! AYO IKUT BERPARTISIPASI!
"OMNIBUS LAW MENYENGSARAKAN RAKYAT? INI TINDAKAN YANG HARUS DIAMBIL--"
Seperti itu kira-kira berita yang ia baca.
Rangga langsung paham mengapa rakyat yang didominasi oleh kaum buruh menjadi sangat marah hingga akhirnya memutuskan untuk membuat gerakan demonstrasi sebagai wujud protes kepada para wakil rakyat. Isi UU nya memang sangat mencekik rakyat dan lebih menguntungkan investor atau pekerja asing. Bahkan pengwsahannya saja tak masuk akal ketika melihatmya di berita. Dan karena itu akhirnya demonstrasi besar-besaran di lakukan dan didominasi oleh pekerja buruh pastinya. Namun sebagian besar mahasiswa juga ikut turun ke jalanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEMO BERUJUNG 'BELOK'
FanfictionEpik combek fanfik demo berujung belok? 👀 Rencana bakal up untuk S3 Dengan tema : DEMO AFTER PEMILU dengan sorotan Character : Pak Rio x Mas Hide 👀❤ Please Comment dan like yaa kalau kalian beneran menantikan S3 nya 🥺🙏❤