Hari ini adalah hari pertama Haru menjalani hukuman dari wali kelasnya, hukuman untuk mengajar seorang siswi perempuan yang sedang berada di rumah sakit.
Dalam pikirannya, Haru mengira Keila hanyalah siswi sakit tak masuk sekolah pada umumnya, namun saat tak sengaja membaca buku harian milik Keila.
Haru menemukan hal yang sangat membuatnya terkejut.
"Akan mati!!!"
"Kamu siapa?"
Tanya Keila yang baru tiba di kamarnya menyaksikan seorang pria yang tak dikenalnya berada dalam kamarnya.
Haru yang terkejut tanpa sengaja menjatuhkan buku yang baru saja dibacanya. Kedua tangannya gemetaran tak menyadari bahwa Keila sudah kembali dari pemeriksaan.
"Maaf..."
Buku yang terjatuh segera dipungut kembali lalu Haru membalikan badannya kehadapan Keila.
Keila melihat ke seragam yang dikenakan oleh Haru, walau sedikit tertutup jaket Keila tahu simbol di saku dada sebelah kiri adalah simbol sekolahnya.
"Itu buku milikku,"Keila menatap buku bersampul biru ditangan Haru, "Kamu murid yang dikirim oleh pak goro?"
"Iya, saya murid pindahan baru di sma karya kencana nama saya asyuri kaharu pratama."
"Asyuri,, keila kira yang dipilih murid perempuan."
"Perempuan eeeh!"
Mata Haru melotot, namanya dikira nama seorang perempuan oleh Keila.
"Soalnya pak guru bilang namanya ayuri..., daripada itu bisa tolong keluar sebentar, keila ingin berganti baju dulu."
Diperintahkan keluar dari kamar, Haru pun keluar sembari diam diam memberikan buku yang tadi dipungutnya kepada Keila.
Kepalanya tertunduk tangannya gemetar, Haru takut karena telah ketahuan membaca buku harian yang merupakan barang pribadi milik Keila.
Tidak seharusnya Haru memegang barang - barang di kamar Keila saat menunggu Keila tadi, Keila yang baru pertama kali dijumpai Haru pasti akan marah padanya lalu mengadu kepada Pak Goro wali kelasnya.
Haru melangkah meninggalkan Keila dengan perasaan cemas.
Tetapi baru akan membuka pintu Haru lalu dipanggil oleh Keila yang berdiri membelakangi Haru.
"Kamu membacanya kan!, membaca isi buku harian keila ini kan!" Tutur Keila terdengar dengan nada santai.
Sudah ketahuan, Haru pun tak mengelak, "Maaf, iya!"
Sambil membuka bukunya Keila berkata, "Kamu pasti sudah dengar dari pak guru kan kalo aku jarang masuk sekolah karena punya penyakit," Keila tersenyum melirik Haru yang masih tertunduk membelakanginya, "Itu karena aku akan segera meninggal, mungkin beberapa bulan lagi dari sekarang."
Tanpa ragu Keila terang - terangan bilang tentang kondisinya membuat Haru tidak percaya omongan yang baru saja masuk ketelinganya, seseorang yang ada dibelakangnya ini adalah seorang gadis yang tak berumur panjang yang mungkin usianya hanya sampai kelas 12 SMA.
Haru yang mendengar langsung ucapan itu dari Keila hanya bisa diam mematung tak tahu harus membalas apa. Nada bicara Keila santai seakan tidak peduli dengan rahasianya yang sudah Haru ketahui.
Keila mendekat mendorong bahu Haru dengan kedua tangannya, "Sudah tunggu diluar, jangan mengintip apalagi kamu pergi! Atau keila akan lapor ke pak goro kalo kamu pulang heeeheheehee....." Tawa lebar Keila seperti tak ada yang mengusik bathinnya.
Perjumpaan pertama yang aneh, seorang gadis yang mungkin hanya memiliki sedikit waktu disisa hidupnya tapi bisa sesantai itu berbicara seakan kematian bukan hal yang menakutkan baginya.
Keila itu, dia gadis yang seperti apa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Hati untuk Keila
Teen FictionSeorang gadis periang nan ceria bernama Keila menunggu sisa hidupnya yang hanya beberapa bulan lagi, ditengah kesepiannya Keila berjumpa dengan Haru siswa baru dikelasnya yang tanpa sengaja menjadi temannya. Pertemanan yang tidak sengaja itu membuka...