Fase 32. Fatamorgana

11 0 0
                                    

Sinetron Pemuda Jalanan berkisahkan tentang siswa sma yang ganteng nan rupawan juga kaya raya yang diidolakan gadis - gadis disekolahnya tetapi memiliki permasalahan dengan orang tuanya yang sibuk bekerja dan kebucinannya dengan seorang gadis dingin yang galak.

Karakter utama dalam sinetron ini ketimbang membuat prestasi disekolahnya untuk mendapat perhatian dari orang tuanya malahan bikin geng motor untuk gaya - gayaan dan berkuasa di sekolahnya. Seorang Bad Boy yang ajaibnya adalah orang pintar, lemah lembut, murah senyum bahkan memiliki banyak kemampuan.

Sudah tayang ratusan episode, sinetron ini merupakan sinetron yang selalu ditonton Arga tiap malam. Arga menyukai karakter utama di sinetron ini yang tampak Cool dan jago dalam segala hal meski seorang anak manja.

Setelah diceramahi oleh pak Goro, Arga berusaha menenangkan dirinya dengan menonton tv di dalam kamarnya, wajah Arga begitu kesal sampai membayangkan jika dia seperti karakter utama di Pemuda Jalanan maka habislah pak Goro.

Arga tidak suka ambisinya dilarang - larang apalagi orang yang melarangnya tersebut adalah seorang guru, Arga menantang tidak takut sekalipun orang tuanya mengetahui tindakannya bersama ke Emperor Strike.

Orang tua Arga adalah kader partai yang harus memiliki nama bersih supaya gampang dapat kursi jabatan, keterlibatan Arga dengan Emperor Strike jelas akan jadi bomerang bagi orang tuanya.

[Dugh.... Duggghh.... Duuggghh...]

Suara ketokan pintu terdengar dari luar kamar Arga.

"Siapa?"

"Buka pintunya nak ini mama!"

"Engga dikunci ma!"

Kedua orang tua Arga masuk ke kamar Arga langsung melabrak Arga yang sedang santai dibawah ac menonton sinetron.

"Apa - apaan kamu anak setan!" Dengan nada memaki Ayah Arga langsung mengomeli anaknya. "Ngapain kamu ikut - ikutin geng berandalan di sekolah, kamu mau mencoreng nama papa dan mama mu apa!"

"Berisik, datang - datang teriak!" Bentak Arga pada kedua orang tuanya, "Ngapain ngurusin gue, sono urus kerjaan lo pada!"

Terkejut Ibu Arga dengan kata kasar anaknya. "Kamu kenapa sih nak, kenapa kamu jadi seperti ini! Ibu tidak mengingat telah mengajarimu kasar seperti ini."

"Banyak bacot lo!"

"Yaa tuhan anakku!"

"Gak sopan kamu sama orang tua kamu, berani kamu bilang begitu ke ibu kamu dasar anak setan."

Arga bangun dari duduknya menatap sang Ayah yang murka, "Papa mama berisik bikin hidup arga tidak tenang, arga mau kabur dari rumah ini."

"Yaa tuhan arga, jangan begitu nak. Kamu kurang apa?"Ibu Arga bersedih dirinya kecewa anaknya marah. "Ibu selalu kasih kamu apa yang kamu mau dari motor, uang jajan yang banyak sampai traveling ke luar negeri kalo kamu mau healing."

Lain halnya dengan Ayahnya Arga yang langsung berkata. "Eh anak manja silahkan keluar dari rumah ini!"

"Ya ampun papa jangan begitu, kasihan arga masih sekolah, dia juga lagi sakit."

"Papa masukin sekolah mahal biar karena papa ngurusin kamu kepengen kamu pintar bukan jadi biang kerok bikin keonaran."

"Banyak bacot kalian!"

Lekas Arga memakai celana jeans panjang yang tergeletak di kasurnya lalu mengambil jaket kulit di dalam lemari, Arga berjalan keluar kamarnya melewati Ayahnya yang sedang marah dan ibunya yang sedang menangis.

"Gue akan hidup dengan cara gue sendiri." Tantang Arga pada Ayahnya.

Ayah Arga menantang balik. "Silahkan kalo perlu engga usah pulang kamu, papa coret namamu dari kartu keluarga."

Hati untuk KeilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang