Fase 1. Strawberry Cheese Cake I

66 37 6
                                    

Seminggu sudah hukum dari pak Goro dijalani Haru, tinggal seminggu lagi Haru harus berabar mengajar Keila di rumah sakit. Tingkah Keila yang seperti anak - anak kadang membuat Haru kesal.

Seperti hari ini Keila meminta Haru membelikannya kue stroberi yang lagi viral, 'Strawberry Cheese Cake' kue dari toko roti yang dijual khusus selama 1 minggu ini adalah kue yang diminta Keila sebelum memulai aktivitas belajarnya.

Pagi - pagi Haru seperti biasa berangkat dari rumahnya menuju rumah sakit namun sebelum itu Haru mampir ke toko roti yang diminta Keila, Haru harus mengantri panjang karena Strawberry Cheese Cake sangat viral sehingga banyak pembeli yang rela mengantri hanya demi sekotak kue.

Dengan mengenakan seragam sekolah yang ditutupin jaket bomber berwarna hijau army, Haru mengantri bersama puluhan orang yang sudah mengantri lebih awal didepannya.

Toko roti baru buka pukul setengah 9 pagi, saat ini pukul 7 lewat 10 menit, masih lebih dari 1 jam sampai toko buka namun Haru tak bisa meninggalkan barisan antrian karena jumlah kue yang dijual hanya 111 kue tiap harinya.

'Masih lama...' Guman Haru dalam bathinnya.

Meski duduk berbaris bersama pembeli yang lain, Haru merasa terasingkan sendiri.

Jelas saja karena Haru mengenakan celana layaknya seragam anak sekolahan sehingga membuat orang - orang yang antri berpikir Haru adalah siswa yang sedang cabut dari sekolahnya.

Pandangan orang - orang yang tertuju kepada Haru serasa melihat dirinya sebagai anak nakal yang sedang bolos hanya demi sebuah makanan.

Akibat ulah Keila, Haru harus menanggung malu dan kesal sendirian. Keila hanya anak manja yang pintanya selalu ingin dituruti dengan alasan akan segera meninggal.

Sempat merasa kasihan dengan Keila yang berterus terang akan usianya, Haru merasa kecewa pada dirinya yang mempedulikan Keila.

*****

Pukul 10 lewat 7 menit Haru tiba di rumah sakit setelah mengantri membeli kue, siapa sangka antrian jadi tidak teratur sehingga memakan waktu hampir 1 jam untuk mendapatkan kue tersebut.

Dengan muka suntuk Haru menaiki lift menuju kamar Keila di lantai 7, Mood Haru pagi ini buruk sehingga tak menegur atau ditegur oleh suster yang berada di dalam lift seperti hari hari sebelumnya.

Tiba di lantai 7 Haru melangkah keluar lift sembari menenteng kue, Haru berjalan menuju kamar Keila berusaha menahan kekesalannya pagi ini.

[Tok... Tokk... Tokk...]

Pintu diketuk lalu Haru membuka pintu kemudian masuk.

"Tumben tidak mengucapkan salam ketika masuk!" Tutur Keila yang sedang duduk bersila di atas ranjangnya.

Keila yang tak tahu Mood Haru sedang buruk berkata seenaknya membuat Haru enggan membalas perkataan Keila. Bergerak menuju meja, Haru meletakan kue yang sudah dibelinya.

"Ini kue permintaanmu." Tutur Haru dingin kepada Keila.

Keila yang melihat kue Strawberry Cheese Cake yang dimintanya telah dibawakan oleh Haru langsung turun dari ranjang, Keila mendekati kuenya memperhatikan tampilan kemasannya. Ini benaran kue viral Strawberry Cheese Cake dari toko roti Raflesia.

"Terima kasih telah mengabulkan permintaan orang yang sudah mau mati ini."

"Haaaah...."

Haru menghela nafas, lagi - lagi perkataan orang yang sudah mau mati terlontar dari mulut Keila, rasanya telinga Haru sudah bosan mendengar kata - kata tersebut.

Benar - benar salah menanggapi Keila yang kelihatan hanya bermain - main dengan usianya.

Tanpa takut Haru membalas dengan berkata, "Semoga kamu mati dengan tenang."

"Tentu dong, kan sudah dibelikan kue...."

Ucapan Haru ditanggapi santai oleh Keila yang langsung membuka kemasan kue lalu mengeluarkan kue tersebut ke atas meja.

Tampilan kemasan kue yang menarik membuat Keila segera mengambil ponselnya lalu memfoto kemasan kue Strawberry Cheese Cake. Bak artis kemasan kue difoto oleh Keila berkali - kali.

"Haru tolong fotoin yaa."

Keila memberikan ponselnya pada Haru, Dia berdiri memegang kemasan kue yang sudah dibukanya, dengan wajah tersenyum Keila berfoto dengan kemasan kue Strawberry Cheese Cake nya.

Melihat wajah tersenyum Keila dari layar ponsel tak menghapus Mood jeleknya Haru, Haru malahan semakin kesal karena Keila tak sepatah katapun bilang terima kasih kepadanya.

Asyik dengan kuenya sendiri, Keila mengabaikan Haru yang kesal karena harus menanggung malu mengantri kue pagi - pagi seperti anak sekolah yang sedang bolos.

"Mana Keila lihat," Keila merebut ponselnya dari tangan Haru melihat hasil foto yang diambil Haru, "Keila cantik yaa, kuenya juga cantik jadi sayang kalau dimakan!"

Memuji diri sendiri, Keila seperti tak peduli perasaan Haru yang berdiri disebelahnya. Haru yang belum melepas jaket atau menaruh tasnya berjalan mundur menuju pintu.

Keila meletakan ponselnya seraya berkata, "Terima,,,"

[Cekleekk...]

Suara pintu tertutup memotong ucapan Keila.

Haru keluar kamar Keila lalu turun kembali ke bawah menggunakan lift, bathinnya kesal karena seperti tidak diperlakukan baik oleh Keila, usahanya mengantri seperti tidak dianggap apa - apa.

Keila benar - benar kekanak - kanakan hanya mementingan kesenangannya pribadi tanpa mau peduli dengan perasaan orang lain.




Bersambung~

Terima kasih sudah membaca, jangan lupa Bintangnya. 🌟🌟🌟

Silahkan berikan komentarnya juga yaa.

Penasaran cerita selanjutnya, klik saja Next.....

Hati untuk KeilaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang