lika liku rumah tangga Li Lianhua dan Di Feisheng yang dilandasi oleh perjanjian, dan surat wasiat.
apakah cinta akan tumbuh dihati Li Lianhua? ataukah dia hanya hidup mengikuti alur hidup yang disiapkan dewa untuknya
Trigger warning: chapter ini mengandung self harm indication/ indikasi menyakiti diri sendiri
Malam itu Di Feisheng pulang larut, tapi dia merasa agak aneh ketika melihat masih ada cahaya dari dalam kamarnya.
Di Feisheng memasuki kamar, hanya untuk melihat Li Lianhua duduk di meja dengan mata bengkak seperti orang habis menangis, anehnya setelah sepuluh tahun merubah dandanannya dia kembali pada dandanannya seperti dulu, riasan rambutnya sudah tidak ada, hanya ada tusuk rambut pemberian Fang Duobing, dan hanfunya, setelah sepuluh tahun memakai hanfu beraksen merah aliansi jinyuan, Li Lianhua mengganti hanfunya dengan hanfu lamanya yang berwarna putih
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Itu aneh, karena Di Feisheng tau Li Lianhua sangat menyayangi hanfu itu, karena hanfu itu adalah hanfu yang ia kenakan ketika pertama kali bertemu Fang Duobing direstoran hampir sebelas tahun yang lalu.
"Li Lianhua, kau belum tidur?" Di Feisheng bertanya
Li Lianhua menatap kearahnya dengan tajam, matanya dipenuhi amarah
"Ada apa?" Di Feisheng bertanya
Li Lianhua membua kertas ditangannya, dan mulai membaca tulisan didalamnya "Untuk yang kucintai Li Lianhua Li Xiangyi Apapun namamu di kehidupan ini aku hanya mengakuimu sebagai satu-satunya pasangan hidupku. Untukmu aku siap memberikan apapun yang kumiliki tak terkecuali. Kehidupan ini sejak dulu kau yang memberinya...karnamu aku bisa menjadi diriku seperti yang aku inginkan. Sebab kehidupan ini adalah pemberianmu jika waktunya tiba aku akan dengan senang hati mengembalikannya padamu. Li Lianhua... sungguh tidak pernah terbayangkan bagiku akan tiba hari dimana kau memilih untuk meninggalkanku. Jika kau merasa sakit biarkan aku menjadi obatmu. Jika kau kedinginan biarkan aku menjadi selimutmu. Biarkan aku merasakan kesedihan dan kesakitanmu. Sebab itulah aku tak ragu menukar waktuku denganmu. Kau harus bahagia dengan atau tanpa diriku. Aku akan selalu memastikan kebahagianmu seperti malam kita duduk di depan api unggun. Saat kita menikmati festival di kota. Li Lianhua jika aku memiliki penyesalan maka penyesalan terbesarku adalah aku tak lagi mampu mengusap air matamu. Memelukmu saat kau kedinginan. Menemanimu meminum arak di atap. Jangan khawatir. Kau tak sendirian. Ada banyak orang yang benar-benar menyayangimu. Li Lianhua lupakan aku. Aku hanya bagian dari masa lalumu yang menyakitkan. Di masa depan hanya ada kebahagiaan yang harus kau rengkuh.
:)
Fang Duobing
Untuk A-Fei
Maaf membuatku melakukan pekerjaan ini. Tapi aku yakin hanya kau yang bisa melakukannya. Maafkan aku yang terkesan merebutnya darimu. Maafkan aku yang juga mencintainya. Baru kusadari cintaku takkan bisa menyamai dirimu yang menjaganya dalam diam. Tolong bantu aku menjaganya A-Fei. Bantu dia melupakanku. Berikan dirinya kebahagian yang sesungguhnya. Aku akan selalu mendoakan kalian.
Fang Duobing"
Li Lianhua menatap Di Feisheng dengan tidak percaya "sepuluh tahun kau sembunyikan ini A-fei! Sepuluh tahun!" Li Lianhua berteriak
"Aku tidak pernah bermaksud menyembunyikannya, aku kira kau tidak ingin membacanya-"
"Tidak ingin!?" Li Lianhua memotong "bagaimana bisa aku tidak ingin! Kau tau kan apa arti Fang Duobing bagiku, kau tau betapa menderitanya aku, sesuatu sepenting ini kau sembunyikan!" Li Lianhua mulai berteriak
Di Feisheng mencoba menenangkan Li Lianhua dengan cara membelai pundaknya perlahan "Li Lianhua kumohon jangan marah-"
"Lepaskan aku!" Li Lianhua menepis tangan Di Feisheng "aku ingin tidur dikamar lain"
"Li Lianhua" Di Feisheng mencoba menarik tangannya, tapi Li Lianhua mengelak, dan karena sudah habis kesabaran, dan ditambah kelelahan, akhirnya amarah di Feisheng meledak, dia mencengkram erat kedua pundak Li Lianhua dan mendorongnya kedinding hingga Li Lianhua membentur dengan bunyi yang sangat kuat.
Keduanya sama-sama saling menatap dengan kaget
'Plang'
Tiba-tiba sesuatu jatuh dari rambut Li Lianhua, dan membuat rambutnya tergerai.
Mereka berdua sama-sama melihat kelantai, hanya untuk menemukan tusuk rambut pemberian Fang Duobing patah menjadi dua dilantai
Li Lianhua yang kaget langsung merosot ke lantai dan menggapai tusuk rambutnya
Di Feisheng merasa sangat bersalah, dia ingin membelai rambut Li Lianhua ketika Li Lianhua memundurkan tubuhnya kedinding dan mulai menangisi tusuk rambutnya.
"Li Lianhua, aku-" Karena tidak tau harus melakukan apa, Di Feisheng berlari keluar meninggalkan Li Lianhua
Li Lianhua memegang kedua patahan tusuk rambut itu ditangannya, dia memejamkan matanya dan mengingat masa lalu
Flashback
Setelah pemakaman Fang Duobing selesai, dan Li Lianhua kembali pulih, dia memutuskan untuk kembali ke gedung teratai, dia sedang membereskan pakaiannya didalam kamar Fang Duobing ketika Xiao He memasuki kamar
"Nyonya He" Li Lianhua memberikan salam hormat
Xiao He tersenyum hangat "ayo duduk tabib Li" Xiao He duduk disebelah Li Lianhua "ada sesuatu yang ingin ku berikan padamu"
"Apa itu?" Li Lianhua bertanya
Xiao He memberikan sebuah kotak kayu panjang kepada Li Lianhua "ini"
Li Lianhua menerima kotak itu, dia lalu membukanya, dan melihat sebuah tusuk rambut berbentuk teratai beserta surat didalamnya. Dan dia kaget
"Aku menemukannya dikamar ini, sepertinya Xiaobao ingin memberikannya padamu tapi tidak sempat"
Li Lianhua membuka sebuah kertas kecil didalamnya dan membaca isinya
"Li Lianhua, aku tau memberikan tusuk rambut kepada seseorang adalah tanda kita ingin melamarnya, aku sangat ingin melamarmu, benar-benar ingin, apalagi menikahimu. Tapi takdir berkata lain. Anggaplah tusuk rambut ini sebagai potongan kecil diriku yang akan menemanimu kemanapun kau pergi disaat tidak ada orang yang menyisir rambutmu, atau menatanya, anggaplah aku melakukannya setiap kali kau memakai tusuk rambut ini. Dengan cinta dan penyesalan terdalam, Xiaobaomu"
Flashback end
Air mata terus mengalir dari mata Li Lianhua ketika mengingat kata demi kata yang dituliskan Fang Duobing untuknya, dia sudah kehilangan arah dan akal, dan dengan itu dia mengangkat patahan tusuk rambut yang tajam dan mengarahkannya ketangannya lalu mengiris pergelangan tangan kirinya. Lalu Li Lianhua terduduk lemas di lantai sambil menyenderkan kepalanya di dinding, membiarkan darah terus mengalir deras dari nadinya
"Tuan Li!" Terdengar teriakan Lu Wan, dia berlari kearah Li Lianhua, melihat darah di tangan Li Lianhua membuat dia panik "ASTAGA APA YANG HARUS KU LAKUKAN!" Lu Wan memukul-mukul kepalanya sendiri dengan frustasi "aku minta izin" Dia lalu menggendong Li Lianhua bridal style dan membawanya keatas kasur. Selanjutnya Lu Wan berlari keluar kamar, dan kembali dengan perban dan semangkuk air dan kain basah.
Dia mencoba sebisa mungkin membalut luka Li Lianhua sambil terus memantau keadaanya.
"Jangan tutup matamu tuan!" Lu Wan berteriak ketika dia sadar Li Lianhua mulai kehilangan kesadarannya
Namun perlahan Li Lianhua menutup matanya dan terkulai lemas di kasur