Li Lianhua membuka matanya, dia melihat sekeliling, dan dia sadar dia sudah tidak berada di aula tianji lagi, melainkan berada di aliansi jinyuan, dan dia sedang tertidur diatas kasurnya bersama Di Feisheng.
'Uhuk... Uhuk...'
Li Lianhua terbatuk, suara batuknya sangat kasar dan terdengar menyakitkan.
Di Feisheng langsung saja berlari memasuki kamar dan berlari menghampiri Li Lianhua
"Lianhua" Di menepuk-nepuk pelan pundak Li Lianhua "ayo minum" Dia menyodorkan segelas air dingin pada bibir Li Lianhua
Li Lianhua menelan habis air itu
Di Feisheng menyeka lembut bibir Li Lianhua "bagaimana, lebih baik?"
Li Lianhua mengangguk "berapa lama aku pingsan, A-fei?"
"Tiga hari. Guan Hemeng memberikanmu ramuan agar kau istitahat total, karena dia mengatakan kau masih sangat kelelahan. Jadi setelah itu aku memutuskan untuk membawamu pulang" Di Feisheng menjelaskan
Li Lianhua mengangguk
Di Feisheng mengelus perut Li Lianhua "Akan ku suruh pelayan membawakanmu makanan, bagaimana?"
Li Lianhua mengangguk
Setelah beberapa saat menunggu, pelayan masuk kedalam kamar mereka sambil membawa baki makanan berisi nasi lunak, semur sapi, dan sup ikan yang masih panas
Di Feisheng mengambil semangkuk nasi, lalu meletakkan beberapa potong daging, dan menyedok kuah kaldu sup ikan
Li Lianhua tersenyum kecil "A-fei... Aku tidak makan sebanyak itu"
"Tapi sekarang kau tidak sendiri, ada anak kita. Dia pasti lapar"
Li Lianhua tersenyum
"Ayo aku suapi" Di Feisheng meniup pelan makanan yang masih mengebul didepannya, dan setelah dirasa sudah hangat, dia menyuapinya pada Li Lianhua
Tiba-tiba, Li Lianhua merasakan perutnya mual, dia dengan cepat berlari kearah kamar mandi, dan langsung memuntahkan seluruh makanan di mulutnya
Di Feisheng berlari menghampirinya dan menepuk-nepuk pundaknya pelan
"A-fei, aku mual dengan ikan" Li Lianhua berkata
"Baiklah, kali ini tidak pakai ikan, bagaimana?"
Li Lianhua mengangguk
"Ayo aku bantu kau kembali ke kasur" Di Feisheng menggendong Li Lianhua bridal style dan berjalan kembali ke kasur
Di Feisheng kembali menyedok nasi baru "daging?" Dia bertanya
Li Lianhua mengangguk "asalkan jangan ada ikan" Di berkata
Di Feisheng mengangguk
Dia kembali menyuapi Li Lianhua dan kali ini Li Lianhua berhasil memakan setengah mangkuk nasi yang disuapi Di Feisheng.
"Bagaimana, apakah kau ingin sesuatu? Apakah kau ingin aku memijat kakimu?"
Li Lianhua menggeleng "tidak usah, aku mungkin akan istirahat lagi habis ini, lalu mandi"
'Tuk... Tuk..'
Tiba-tiba terdengar ketukan pintu
"Masuk" Di Feisheng memerintahkan
Itu adalah Lu Wan "hormat ketua, ada dokumen yang harus segera kau tangani"
"Tapi-"
"Pergilah, A-fei. Aku tidak apa-apa"
Di Feisheng menatap Li Lianhua dengan ragu "kau yakin?"
Li Lianhua mengangguk "pergilah, kau tidak boleh menunda urusan penting"
"Baiklah. Lu Wan kau pergi terlebih dahulu, aku akan segera menyusul"
Lu Wan mengangguk, lalu pergi meninggalkan ruangan.
Di Feisheng berdiri, dia lalu merapikan bajunya "kalau begitu, aku akan pergi"
Tapi tiba-tiba Li Lianhua menarik Di Feisheng hingga kembali terduduk, dia lalu mencium lembut pipi suaminya itu "jangan pulang terlambat" Dia berbisik, memberikan Di Feisheng senyumannya
Di Feisheng tersenyum lebar "baik" Dia lalu kembali mencium kening Li Lianhua.
.
.
.
.Malamnya, Di Feisheng kembali ke kamar, cahaya mulai redup, Li Lianhua tidak ada di kasur, tapi Di Feisheng mendengar suara air dikamar mandi. Dia melepaskan bajunya, membersihkan dirinya dan mencuci mukanya dengan sebaki air. Dan setelah selesai, dia menatap keluar jendela sambil menunggu Li Lianhua.
Tiba-tiba, dia merasakan seseorang melingkarkan tangan pada pinggangnya. Itu adala Li Lianhua, dia memeluk Di Feisheng dari belakang.
Ketika Di Feisheng berbalik untuk menatap wajahnya, Li Lianhua kembali melingkarkan tangannya pada pinggangnya.
"Ada apa, istriku yang cantik?" Dia membelai lembut pipi Li Lianhua
"Apakah aku tidak boleh memeluk suamiku sendiri?" Li Lianhua bertanya dengan nada bercanda
"Tentu boleh. Apa gunanya suamimu ini jika kau tidak boleh memeluknya"
Li Lianhua tersenyum "arrgh!" Tiba-tiba dia meringis memegangi perutnya
"Ada apa?!" Di Feisheng kaget
"A-fei anak kita menendang untuk pertama kalinya" Dia berkata
Mata Di Feisheng berbinar mendengar perkataan Li Lianhua, dia lalu menggendong Li Lianhua dan membawanya keatas kasur, lalu mendudukkannya. Di Feisheng duduk didepan Li Lianhua, tangannya membelai lembut perut Li Li Lianhua "bolehkah aku merasakannya juga?" Dia bertanya
Li Lianhua mengangguk
Di Feisheng membawa telinganya mendekati perut Li Lianhua, dia menempelkan telinganya, dan memejamkan matanya. Dia mendengar tendangan-tendangan kuat kaki-kaki kecil anaknya.
"Anakku. Tendangannya sangat kuat!" Dia berkata dengan penuh semangat "hei Fang Duobing, jangan terlalu kuat kau menyakiti Li Lianhua!" Di Feisheng berkata sambil menunjuk perut Li Lianhua
Li Lianhua tertawa geli "A-fei!" Dia memukul pelan Di Feisheng
"Hei Fang Duobing, ayo cepat keluar dan kita akan berlatih kungfu bersama, akan ku pukuli kau!"
"A-fei, akan kupukul juga kau nanti" Ancam Li Lianhua
Di Feisheng tertawa geli
"A-fei..." Li Lianhua memanggil manja
"Ya, istriku yang cantik?" Di Feisheng kembali menggoda
"Aku ingin tidur. Bisakah kau memelukku?" Dia bertanya
Di Feisheng tertawa "tentu! Akan ku peluk kau sampai pagi!"
Dia menidurkan Li Lianhua, lalu berbaring disebelahnya, tangannya meraih si rubah tua dan melingkari pinggang dan punggung Li Lianhua, kakinya juga melingkar kedua kaki Li Lianhua
Tiba-tiba Di Feisheng mendengar suara isakan, dia melihat kearah Li Lianhua, dia sedang menangis
"Lianhua, ada apa?"
Li Lianhua menggenggam erat pinggang Di Feisheng "A-fei... Aku takut... Masih sangat takut"
Di Feisheng membelai rambut Li Lianhua "sudahlah, istriku. Aku ada disini, aku bersamamu. Kau bisa merasakan diriku didekatmu, tidak perlu takut, akan ku jaga kau sepanjang malam dan selamanya. Tidak kubiarkan siapapun menyentuhmu lagi, baik"
Li Lianhua mengangguk
Di Feisheng menyeka air mata di hidung Li Lianhua "matamu terlalu indah untuk di hiasi oleh air mata kesedihan. Sekarang tidurlah, tidak ada yang perlu kau takutkan, aku ada bersamamu. Selalu bersamamu"
Merasa lebih tenang, Li Lianhua memejamkan matanya, mereka berdua tertidur dengan posisi pelukan, pelukan yang sangat erat, ada kalanya Li Lianhua merasa tidak nyaman dalam posisi tidurnya, dan Di Feisheng membiarkan Li Lianhua menjadikan dadanya sebagai alas bantal untuk kepalanya
KAMU SEDANG MEMBACA
TIME OUT : INTERWINED FATE
Hayran Kurgulika liku rumah tangga Li Lianhua dan Di Feisheng yang dilandasi oleh perjanjian, dan surat wasiat. apakah cinta akan tumbuh dihati Li Lianhua? ataukah dia hanya hidup mengikuti alur hidup yang disiapkan dewa untuknya