Setelah beberapa jam menunggu, akhirnya dokter keluar dari ruang gawat darurat.
"Siapa keluarganya?"
"Saya kakaknya"
"kami teman dekatnnya"
"saya dokter sekolah"
"Dia gadis yang kuat, saya dengar dia menahan posisinya sampai gadis yang dia selamatkan aman?
"Y-y-ya dok, itu saya"
"Dia pasti menahan rasa sakit ketika melakukannya. karena dia mengalami retak di bahu kiri dan kananya, beberapa memar dan sedikit luka. luar biasanya dia masih bisa menahan posisi tubuhnya selama beberapa menit. Saya kagum dengan hal itu, dia benar-benar sesuatu"
"jadi bagimana kondisinya saat ini Dok?" Richie bertanya tidak sabaran.
"Dia luar biasa, tubuhnya melemah dan sempat pingsan karena dia tidak bisa menahan beban berat dan rasa sakit. Itu adalah masa kritisnya, tapi dia dapat melewatinya dengan sangat baik. seolah ada kekuatan besar yang mendorongnya melalui masa kritis itu dengan baik. sekarang dia sudah sadar, dan kalian bisa mengunjunginya." dokter itu tersenyum ramah.
"syukurlah" semua orang lega mendengarnya.
"Rebecca!" Richie adalah orang yang pertama masuk keruangan Becky dan memberi pelukan hangat kepada adiknya.
"Aduh, tolong pelan kak. Aku baik-baik saja" Becky masih bisa tersenyum kepada kakaknya.
"Kamu janji tidak akan melakukan tindakan yang membahayakanmu, kamu bohong Nong. kenapa kamu tidak mendengarkan kakakmu!" Ingin rasanya Richie memukul adiknya karena selalu bertindak semaunya. Pada akhirnya dia hanya mencubit kedua pipi adiknya dengan gemas.
"Aww...aw... stop Phii sakit. Maafkan aku Phii, semuanya karena gerak reflekku yang selalu ingin melindungi. Apakah kalian baik-baik saja? apakah ada yang terluka? dimana Freen? Dia baik-baik saja kan?" bahkan dalam kondisi seperti ini masih mengkhawatirkan orang lain dan masih nama Freen yang dia ingat.
"Satu-satu Nong pertanyaannya, semua orang baik-baik saja. Kecuali kamu, aku tidak habis pikir kenapa kamu bisa sereflek itu" Nam menjawab gemas pertanyaan Becky.
"aku juga tidak mengerti Mae... hahahaha... aduh rasanya sakit jika aku tertawa. Mae belum menjawab pertanyaanku yang lain, dimana Freen?"
'setelah terluka begitu parah, dia masih mengkhawatirkanku? bukan dirinya sendiri. kenapa Becky? kenapa?' Freen dibuat bingung dengan semua sikap Becky kepadanya.
"Aku di sini Becc. Aku baik-baik saja, bahkan tergorespun tidak. Terimakasih Becc, semua karena kamu" Freen tidak tau harus berkata apa lagi, bahkan wajahnya menunjukkan rasa bersalah dan kesedihan yang mendalam saat mengatakannya.
"Kha... jangan bersedih Freen, aku baik saat ini. Hanya retak sedikit, dan pasti akan segera pulih." Becky menanggapi Freen dengan tersenyum manis. Senyum yang Freen rindukan, namun saat ini justru sakit melihat senyum itu. Karena pemilik senyumnya sedang dalam kondisi tidak berdaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Kebetulan (Beckyfreen)
Teen FictionKalian lebih percaya kebetulan atau sudah ditakdirkan?