*semua gerakan lambat
Freen akhirnya pasrah memejamkan mata dan berdoa kepada tuhan semoga Tuhan menerima jiwanya sehingga dia mati dengan damai. 'Tuhan jika aku mati di sini, tolong katakan padanya bahwa aku juga mencintainya, aku mohon jaga dia, kakakku, dan teman-temanku. terima kasih'
*Dooooooor*
Kenapa aku tidak merasakan apapun? Apa aku sudah mati? kenapa aku merasa kehangatan pelukan Becky, sungguh merasa aman dalam pelukannya. Apa aku berhalusinasi karena aku sekarat?.
Aku membuka mataku perlahan dan melihat pemandangan Billy sudah diringkus oleh Phii Kimmon. Apa yang dia lakukan di sini? Nam Mae pasti disekitar sini.
Tunggu pelukan itu nyata, Becky benar-benar memelukku dengan erat tanpa berbicara apapun. Aku balas memeluknya, tidak ingin melepaskan dan membiarkannya pergi.
"Terima kasih untuk segalanya malaikatku" dia berbisik kepadaku.
"Becc, Aku tidak akan pernah membiarkanmu pergi"
Freen akhirnya menyadari bahwa ada yang salah dengan Becky, pelukannya melemah. Tepat saat dia melihat ke arah tangannya ada darah yang berasal dari Becky.
"BECCAAA!!!!" Freen berteriak histeris.
"Gawat, DIA TERTEMBAK" Yuki akhirnya menyadari apa yang terjadi dan lekas berlari ke ruang UKS mencari dr. Saint.
"BECCAAA! Tetap denganku! Tolong jangan pernah menutup matamu!" Freen mencoba membuat Becky tetap membuka matanya.
"Aku... senang ... karena... kamu... baik-baik...saja... Freen" senyum itu masih tetap sama, mencoba menenangkan Freen yang sedang panik.
"JANGAN KATAKAN APAPUN! dokter Saint akan segera kesini, kamu akan baik-baik saja. Tolong tetap denganku, Kamu gadis yang kuat Becc" Tubuhnya sudah tidak bertenaga, Freen perlahan duduk, dan membiarkan Becky berbaring dipangkuannya.
"Tolong Becc, tetap sadar! kamu bisa melewatinya!" Nam menghampiri mereka mencoba menghentikan pendarahan.
Kade lekas memanggil ambulans "Ya tuhan, kenapa gadis ini selalu seperti ini... haish... kalau saja dia menuruti apa yang kita katakan, tidak akan seperti ini"
"Apa yang terjadi??" dokter Saint akhirnya datang dan memeriksa keadaan Becky.
"Sial! PENDARAHANNYA TIDAK BERHENTI! jika aku memaksakan mengeluarkan peluru, maka akan memicu pendarahan lebih. hmmm..." Dokter Saint mencoba mencari solusi lain.
"Freen, tolong tekan kuat di area ini, setidaknya akan memperlambat pendarahan. Dia harus segera di bawa ke rumah sakit sebelum kehabisan darah"
"Tahan Becky, aku tau akan sangat menyakitkan tapi hanya ini jalan untuk memperlambat pendarahan"
"Becca, Maafkan aku" Freen mulai menekan bagian yang tertembak..
"AAAAAAAAAAAAARRRRRRRRRRGGGHHH!" Teriakan itu benar-benar memilukan, bahkan Freen sudah tidak bisa membendung tangisnya saat mendengar teriakan tersebut. Becky memegang tangan Freen mencoba menahan rasa sakit, bahkan genggaman tangan itu lemah tak bertenaga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Kebetulan (Beckyfreen)
Teen FictionKalian lebih percaya kebetulan atau sudah ditakdirkan?