RUMAH SAKIT (Part 1)

666 74 1
                                    

"Selamat pagi Becc, pagi Phii Richie" Nam menyapa penghuni ruangan, pagi ini ruangan amber sudah mulai ramai, karena Nam, Kade, dan Yuki datang lebih awal untuk mengunjunginya.

"Pagi juga, terimakasih untuk kunjungannya"

"Phii Becc, bagaimana keadaanmu? apa sudah lebih baik? Aku beli milk tea, aku dengar itu minuman favoritmu?"

"Yups... minuman favoritku, terimakasih Yuki"

"Kembali kasih Phii"

"Aku membuatkan bekal untuk kita sarapan bersama. ini dia!" Nam memang memiliki jiwa keibuan yang tinggi terbukti dia menyiapkan 1 orang 1 kotak bekal, Becky sangat ingin berterimakasih kepada Nam.

"Waaaah... ini sempurna Mae. Terimakasih banyak" Saat mencoba memeluk Nam, Becky merasakan sakit luar biasa "Ooooouch.." bahkan untuk sekedar bergerak sedikit terasa nyeri.

"Hati-hati Nong. Jangan memaksakan diri" Nam tersenyum dan memeluk Becky pada akhirnya.

"Kha Mae... By the way dimana Freen? apa dia tidak datang bersama kalian?"

"Freen bilang dia akan datang bersama Phii Manaow dan Phii Gyo untuk menjengukmu. Mungkin nanti siang atau sore. Jangan mengkhawatirkannya terus Becc" Kade bahkan tersenyum dengan senyum smirknya menggoda Becky tentang Freen.



"Hallo semuanya! apa aku melewatkan sesuatu?"



"Freen! Phii Becc baru saja menanyakanmu"Irin berkata dengan riang tanpa rasa bersalah.


"Kamu butuh sesuatu Becc?" Freen bertanya sembari tersenyum ramah.


"T-t-tidak Freen. Aku hanya bertanya kenapa kamu tidak datang bersama mereka" Bahkan hanya sebuah senyuman, Becky menjadi panik saat menjawab pertanyaan Freen, tidak sengaja menggerakkan bahunya yang sakit.

"Ooooooouch..."


"Santai Nong, jangan menyakiti diri sendiri" Richie sedikit memarahi adikknya itu.


"Ini ada titipan buah-buahan dari Phii Manaow dan Phii Gyoza mereka belum bisa menjengukmu, karena mereka ada jadwal mendadak dengan Cosmos. Mereka minta maaf karena belum bisa menjengukmu. Aku membuatkan gelang untukmu, anggaplah sebagai gelang keberuntungan" Gelang manik dengan nama Becky tertera disana, buatan tangan Freen. Saat menyadari bahwa Becky mencoba bergerak untuk menerima keranjang buah, Freen segera menyerahkan keranjang buah yang dibawanya dan gelang buatannya kepada Richie. Freen takut Becky merasakan sakit lagi jika banyak bergerak.


"Buahnya aku terima, tapi gelangnya silahkan pakaikan sendiri di tangannya Freen" Richie dengan sadar membiarkan Freen lebih dekat dengan adik kecilnya. ingin melihat interaksi antara keduanya.


"O-o-oh baiklah" entah kenapa Freen gugup, dia hanya ingin memeberikannya tidak memakaikan secara langsung seperti ini. Tapi bukan Freen namanya jika tidak pandai menyembunyikan perasaannya.


lain dengan Becky saat ini, dia merutuki Richie 'kenapa harus begini Phii Richie, jantungku tidak aman jika dia terlalu dekat'. Bahkan pipinya sekarang sudah merona karena malu, Becky tidak bisa menolak atau mengatakan apapun kecuali terimakasih.

Hanya Kebetulan (Beckyfreen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang