"Pernah tapi gak seenak sama lo.. aaarrghh" Ucap Felix sambil terus memasukkan lebih dalam penisnya pada vagina shasa.
"Se-rius lo per-nah sa-ma qila?" Tanya shasa yang malah penasaran setaunya aqila sosok yang sangat polos.
"Iya sha.. Tapi lebih enak lo daripada qila" Ucap Felix.
"Dan sepertinya gw bukan yang pertama melakukan itu pada aqila,, Aarrgghhh" ucap Felix sambil terus memaju mundurkan penisnya dan meremas remas payudara shasa.
"Sshhh aahhh Felix" Desah shasa yang merasa nikmat dengan permainan Felix.
"Kalau qila sampai tau bagaimana?" Tanya shasa.
"Qila gak akan tau.. Kita akan merahasiakan ini.. Cup" Ucap Felix kemudian mengecup bibir shasa.
"Gw cinta lo Felix" Ucap shasa secara tiba-tiba.
"Iya sha" Jawab Felix.
"Aaahhhhh mmhhh Felix teruuss" Desah shasa.
"Mmmhhh" desah Felix.
"Felix gw mau sampaiiii aahhh" Desah shasa yang merasa akan orgasme.
"Bareng shaaa" Ucap Felix.
"Maaf ya qila gw pinjem dulu pacar lo" Batin shasa.
"Aaarrghhhhhh mmmhhhhhh" desah mereka berdua setelah sampai dan Felix mengeluarkan cairannya di dalam vagina shasa. Kemudian merekapun tertidur di kamar yang menjadi saksi perselingkuhan mereka.
Di lain tempat..
Kini Adrian sedang mengoleskan kembali salep pada vagina aqila.
"Aahhhhhh" Desah aqila saat Adrian memasukkan jari telunjuknya pada vaginanya. Dan vaginanya malah basah karena cairan bening yang keluar.
Yup,, desahan aqila bukan karena perih namun lebih ke terangsang dengan usapan yang di lakukan oleh Adrian sang dosen sekaligus calon suaminya itu.
"Kamu kenapa qila?" Tanya Adrian yang merasa vagina aqila kini sangat basah.
"Ngga" Ucap aqila singkat menyembunyikan rasa honry nya. Adrian yang mengetahui aqila terangsang dengan dirinya justru malah sengaja menggerakkan jarinya di dalam vagina qila sambil jempolnya mengelus elus kliotris aqila.
"Mmmhhhhh" desah aqila menatap Adrian yang terlihat sangat tampan dengan pahatan wajah yang nyaris sempurna.
"Aahhhh pak" Desah aqila dengan wajah cemas nya. Dan tak lama aqila orgasme mengeluarkan cairan kental nya yang mengenai tangan dosennya itu.
"Mmmhhhh pak Adrianhhh" Aqila orgasme sambil tangannya memegang tangan kekar Adrian. Tersadar dengan yang di lakukannya aqila sangat malu pada Adrian dan memejamkan matanya menggerutuki dirinya sendiri. Lalu Adrian menarik jarinya dari vagina aqila dan mengambil 2 lembar tisu untuk membersihkan vagina aqila dan juga tangannya. Adrian hanya tersenyum smirk ke arah aqila. Rupanya wanitanya kini sudah mulai menerima keberadaannya.
"Bodoh banget sih lo aqila masa gitu aja terangsang" Batin aqila menggerutuki dirinya sendiri.
Pagi pun tiba..
Aqila terbangun merasakan ada yang menindih tubuhnya,, ketika membuka mata yup itu adalah tangan Adrian yang tertidur sambil memeluk dirinya.
Aqila pun menggeser tangan Adrian dari tubuhnya dan membuat Adrian terbangun.
"Jam berapa?" Tanya Adrian sambil mengucek matanya.
"Ya mana saya tau" Ucap aqila acuh. Kemudian Adrian bangun dari tidurnya dan meregangkan ototnya melihat jam di dinding yang menunjukkan pukul 09.00 pagi.. Ia bergegas untuk mandi,, setelah selesai mandi ia berpakaian setelan kemeja berwarna putih bergaris hitam dan celana hitam bahannya yang membuatnya terlihat sangat tampan dan berwibawa.
"Saya ada jam mengajar,, jika butuh sesuatu telfon saja" Ucap Adrian sambil memakai dasinya.
"Rasanya seperti sudah suami istri saja!" Gumam aqila.
"Kenapa?" Tanya Adrian yang tak mendengar jelas perkataan aqila.
"Ngga" Jawab aqila.
Lalu adrianpun memesan beberapa sarapan untuk aqila sebelum ia pergi.. Setelah siap menyiapkan sarapan untuk aqila ia pun pergi menggunakan mobil mewahnya.
Di kampus..
"Shasa heiiii" panggil cia yang melihat shasa berjalan di koridor kampus seperti penguin.
"Lo kenapa?" Tanya cia yang melihat aneh cara jalan shasa.
"Jangan bilang.." Ucap cia terpotong dan shasa tersenyum pada cia.
"Siapa sha?" Tanya cia yang ternyata benar dugaannya.
"Ada pokoknya" Jawab shasa yang tak mungkin memberitahu cia siapa laki-laki yang sudah mengambil mahkotanya itu.
"Koo lo berani sih sha?" Tanya cia yang heran dengan keputusan shasa untuk melepas mahkotanya sebelum menikah.
"Ya mau gimana.. Lo paham lah cia" Ucap shasa.
"Qila juga udah gak perawan kan?" Tanya shasa pada cia.
"Lo tau dari mana?" Tanya cia penasaran.
"Kira-kira siapa yang ambil mahkotanya qila" Tanya shasa pada cia.
"Yaudahlah itu urusan qila gausah ikut campur terlalu dalam" Ucap cia mengalihkan namun ia penasaran dari mana shasa tau,, setaunya qila hanya bercerita padanya soal pak Adrian yang menjadi laki-laki pertama yang menyentuhnya.
"Kantin yuk" Ajak cia,, lalu mereka berdua berjalan menuju kantin dan memesan beberapa menu disana.
"Cia lo bisa telfon qila? Koo dia gak masuk ya hari ini" Ucap Felix yang baru saja tiba di kantin bersama Andre dan gaga.
"Mungkin qila masih sakit" Jawab cia sambil memakan nasi goreng pesanannya.
Shasa merasa cemburu kala Felix mengkhawatirkan aqila. Kini ia memasang wajah tak suka.
"Kenapa lo sha? Bete banget kayanya" Celetuk gaga yang melihat raut wajah shasa di tekuk.
"Bukan urusan lo" Timpal shasa.
Felix melihat ke arah shasa dan sedikit tersenyum padanya,, shasa pun merasa sedikit senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lecturer My Future
Romance🔴CERITA 21++‼️‼️🔴 HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN❗️ "Kamu bisa gak dengerin omongan saya!" Ucap Adrian "Apasih" Ucap Aqila cuek "Sekarang saya calon suami kamu, Bukan hanya dosen kamu. Dengerin saya!" Ucap Adrian lagi. .-.-.-.-.-.-.-.-.-.- Hay gu...