BAB26

13.2K 133 0
                                    

"Gw gak liat shasa dari tadi.. Felix juga gak ada" Ucap qila berbisik karena sekarang mereka sedang ada di dalam kelas yang berlangsung.

"Sama.. Apa gak masuk?" Bisik cia.

"Ntahlah" Bisik qila.

"Bisa barengan gitu" Bisik cia.

"Aku gak mau berfikir negatif cia jangan mempengaruhi ku" Ucap aqila.

"Cia! Aqila!.. Sedang apa kalian berdua mengobrol di kelas saya!" Bentak dosen perempuan tersebut.. Sontak semua mata mengarah pada cia dan aqila yang sedang kena semprot sang dosen.

"Kalian berdua berdiri dan hormat di depan bendera sampai pelajaran ini selesai!" Ucap Mis lizy sang dosen.

Mau tak mau aqila dan cia keluar dari ruangan dan hormat pada bendera di tengah lapangan kampus megah tersebut.

"Turun deh harkat martabat gw" Ucap cia.

"Gaya lo cia" Timpal aqila.

Adrianpun selesai mengajar dan keluar dari kelas lalu melihat heran aqila dan cia yang hormat pada bendera di tengah lapangan terlihat seperti hukuman anak SMA.

Adrianpun menghampiri aqila dan cia yang sudah berdiri selama 20 menit itu.

"Sedang apa kalian?" Tanya adrian pada 2 mahasiswinya yang berdiri dan terlihat kelelahan.

"Di hukum pak" Jawab cia.

"Siapa?" Tanya Adrian.

"Miss lizy" Jawab cia.

"Berapa lama lagi?" Tanya Adrian.

"1 jam pak" ucap cia.. Aqila hanya terdiam,, wajahnya terlihat pucat dengan keringat di pelipisnya.

"Ke ruangan saya" Ucap Adrian pada cia dan qila.

"Tapi pak.. Nanti kami kena omel Miss lizy" Ucap cia.

"Saya yang akan berbicara pada Miss lizy" Ucap Adrian kemudian aqila dan cia mengikuti Adrian ke ruangannya.

"Duduk saja istirahat" Ucap Adrian pada aqila dan cia.

"Terimakasih pak Adrian" Ucap cia sopan. Aqila terlihat malas pada Adrian. Wajahnya terus di tekuk sedari tadi. Adrian memesan 2 buah minuman boba yang sebenarnya kesukaan aqila lewat aplikasi online,, tak butuh waktu lama pesanan pun datang.

"Di minum" Ucap Adrian meletakan 2 ice boba itu di meja.

"Terimakasih banyak pak Adrian" Ucap cia yang mengambil minuman boba itu dan memberikannya untuk aqila.. Merekapun meminum boba yang di belikan oleh dosen tampan tersebut.

Adrian sibuk mengetik sesuatu di laptopnya sedari tadi. Cia dan aqila melihat sesuatu di hpnya masing-masing.

"Qila.. Menurutmu bagaimana dengan Andre?" Bisik cia bertanya tiba-tiba.

"Mengapa Andre? Memangnya Andre kenapa?" Tanya qila dengan berbisik namun Adrian mendengarnya dan hanya diam menyimak sambil terus menyelesaikan pekerjaannya.

"Iyaa.. Menurutmu Andre orang yang seperti apa?" Tanya cia pada aqila yang kini terlihat bingung.

"Lo suka Andre cia?" Tanya qila dengan mengerutkan dahinya.

"Bukan gw.. Sepertinya Andre yang suka gw" Jawab cia.

"Bagaimana bisa?" Tanya qila. Sebelum menjawab pertanyaan qila cia melirik ke arah Adrian terlebih dahulu dan aqilapun sama,, terlihat Adrian masih terus berkutat dengan laptopnya.

"Semalam Andre menyatakan cintanya padaku" Ucap cia berbisik pada aqila.. Aqila yang terkejut pun menutup mulutnya dengan tangannya dan membulatkan matanya.

"Biasa aja qila" Ucap cia.

"Serius ci?" Tanya aqila masih tak menyangka. Cia menganggukkan kepalanya.

"Lo suka Andre?" Tanya aqila.

"Sepertinya mereka sedang asik mengobrol sampai lupa bahwa aku disini mendengar obrolan mereka" batin Adrian yang melihat ke arah aqila dan cia.

"Belum tau" Jawab cia.

"Loh? Maksud lo gimana sih ci?" Tanya aqila yang bingung dengan cia.

"Gw gatau banyak tentang Andre lelaki seperti apa" Ucap cia.

"Dia tidak banyak ngomong, tidak seperti gaga, sedikit pendiam dan lumayan tampan" Ucap aqila,, sontak Adrian yang mendengar aqila menyebut lelaki lain tampan pun mengalihkan pandangannya menatap aqila.

"Hmm" dehem Adrian yang sedikit tak suka lalu kembali memandang layar laptopnya lagi.

Aqila dan cia pun sontak melihat ke arah Adrian.

"Pak Adrian cemburu mendengar lo bilang Andre tampan" Bisik cia.

"Tidak usah berasumsi yang tidak-tidak cia" bisik aqila.

"Terus lo jawab apa semalam?" Tanya qila melanjutkan obrolannya.

"Gw bilang gw mau fokus sama kuliah gw dan gak berniat untuk memiliki status apapun" Ucap cia.

"Iya bagus.. Tak perlu terburu-buru cia" Ucap qila setuju.

"Qila,, gelato.. Rasa baru" Ucap cia memberitahu postingan toko gelato mahal langganan mereka berdua.

"Iihhh mauu" Ucap qila dengan wajah memelasnya.

"Mahal sekali harganya qila" Ucap cia.

"200gr 20jt qila" Ucap cia lagi.

"Uang jajan gw gak cukup" Ucap qila yang walaupun ia berasal dari keluarga kaya raya tetapi orang tuanya masih membatasi uang jajan aqila selama ia masih berstatus mahasiswa. Didikan yang bagus agar aqila terbiasa hidup sederhana dan tidak sombong dengan banyaknya harta yang ia punya.

My Lecturer My FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang