BAB21

14.4K 143 2
                                    

Felix memaksa cia untuk mencoba menelfon aqila karena saat ini ia merasa sangat khawatir pada pacar cantiknya itu.

"Cia telfon qila gw mau ngomong,, kalau gak kirim nomor baru qila deh" Ucap Felix pada cia.

"Gw kirim aja ya nomor baru qila" Ucap cia membuka hpnya.

"Thanks" Ucap Felix lalu mulai menelfon aqila.

Aqila : Siapa ya?
Felix : Sayang,, ini aku.. Kamu gak ke kampus?
Aqila : Eh Felix,, iya nii aku sedang tak enak badan.
Felix : Kamu sudah berobat?
Aqila : Sudah koo.. Mungkin butuh beberapa hari untuk istirahat saja.. Kamu di kampus?
Felix : ya,, aku sedang di kantin bersama yang lainnya.. Aku khawatir banget sama kamu qila.
Aqila : Besok mungkin sudah baikan.. Gak perlu terlalu mencemaskan ku Felix.
Felix : Baiklah,, cepat sembuh sayang.. Aku gak sabar mau ketemu kamu qila.

Lalu Felix mematikan sambungan telfonnya.

Shasa kini sangat cemburu mendengar bagaimana perlakuan Felix pada aqila.

"Sha.. Anter gw ke perpus yuk cari buku" Ajak Felix kemudian shasa mengiyakan, mereka berdua pun pergi meninggalkan yang lainnya di meja kantin.

"Perasaan bisa minta Anter gw deh" Celetuk Andre.

"Udah pada makan aja,, gw traktir" Ucap cia tak ambil pusing.

"Wih bener nii? Asiikkk.. Makasih cia cantiikkk" Ucap gaga kemudian memesan beberapa menu makanan.

"Aahhh Felix" Desah shasa di gudang belakang sekolah.

"Lo sexy banget sha" Ucap Felix yang menghisap payudara kiri shasa sambil tangan satunya meremas payudara yang kanan.

"Aaahhh Felix jangan di gigit" Desah shasa.

Felix menyibakkan rok pendek yang shasa kenakan ke atas kemudian membuka resleting celananya dan mengeluarakan penisnya, ia menggesekkan penisnya pada bibir vagina shasa kemudian.

Blesss..

"Aaahhhh" desah mereka berdua saat penis itu masuk ke dalam vagina shasa.

"Ahh ahh ahh" desah shasa yang di buat gila oleh permainan Felix.

"Sakit Felix mmhhh" desah shasa

Plak plak

Felix menampar payudara shasa yang bergelantung bebas mengikuti irama sodokannya.

"Aarrgghhhh" erang Felix.

"Mmhhh mmhhhh ahhh" desah shasa yang kini menungging membelakangi Felix.

"Felix gila lo ud-aahhh aahhh" Ucap shasa yang kini Felix bermain sangat brutal menurutnya.

"Aaaahhhh Felix aku keluar" Desah shasa saat mengalami orgasmenya

"Aaarrgghhhhh" erang Felix yang juga orgasme dan mengeluarkan cairannya lagi lagi di dalam rahim shasa.

"Enak banget tubuh lo" Ucap Felix sambil memegang dagu shasa dan mencium bibirnya.

"Lebih enak dari pacar lo kan" Ucap shasa tersenyum. Felix hanya membalas dengan senyuman.

Mereka berdua pun merapihkan pakaiannya dan keluar dari gudang kampus yang letaknya berada di belakang bangunan kampus tersebut.

Bell berbunyi menandakan pergantian jam pelajaran.

Cia, shasa, Felix, Andre, dan gaga pun bergegas menuju kelas yang kini akan segera di mulai.

"Sore pak" Ucap seluruh mahasiswa ketika Adrian memasuki kelas dan hanya di jawab anggukan oleh Adrian.

Dosen muda itu menuliskan beberapa pokok materi di papan tulis,, semua perempuan yang berada di kelas itu terpukau kagum melihat punggung dan badan Atlantis sang dosen. Walaupun Adrian terkenal sebagai dosen killer 12 pintu namun tetap saja tak menyurutkan semangat para wanita di universitas tersebut untuk mengambil perhatiannya.

Cia yang juga sering memperhatikan para perempuan terlihat kagum pada Adrian pun di buat bingung mengapa aqila sangat membenci Adrian?, mengapa ia menolak di jodohkan oleh Adrian dan lebih memilih bersama Felix? Padahal di luaran sana banyak wanita-wanita cantik yang berlomba-lomba mengincar perhatian dosen muda itu. Padahal aqila tak perlu bersusah payah untuk mendapatkan perhatian dari Adrian seperti wanita-wanita lain.. Aqila justru sekarang pemenangnya dan itu hanya cia yang mengetahuinya. Oh mungkin saja aqila sudah sangat mencintai Felix sehingga tertutup hatinya untuk Adrian? Ah entahlah cia tak mau ambil pusing memikirkan kisah percintaan sahabatnya itu.

"Baik.. Ini adalah beberapa materi yang akan muncul pada ujian minggu depan" Ucap Adrian.

"Baik pak" Ucap seluruh mahasiswa yang berada di ruangan itu.

"Untuk yang tidak masuk hari kalian bisa memberitahu mereka" Ucapnya lagi.

"Saya akan mengabsen satu persatu" Ucap Adrian. Dan mulai mengabsen namun ketika ia menyebutkan nama aqila tak ada sahutan.

"Aqila sakit pak" Ucap cia. Dan adrian menganggukkan kepalanya,, ia lupa bahwa aqila sakit pun karena ulahnya.

"Untuk yang memiliki absen di bawah 5 di mata kuliah saya, minggu depan tidak bisa mengikuti ujian" Ucapnya tegas.

"Silahkan di lihat.. Nama yang berwarna merah tidak bisa mengikuti ujian minggu depan karena absen yang tidak cukup" Ucapnya lagi.. Ada 5 nama yang berwarna merah di layar laptop yang di pantulkan oleh proyektor kelas itu.

"Untung aman sha" Ucap cia pada shasa yang berada di sampingnya.

"Gw kira gak cukup hihi" Ucap shasa tertawa kecil. Mengingat mereka bertiga sering bolos pelajaran Adrian karena ajakan aqila yang memang sedari dulu malas bertemu dengan dosen killer itu.

"Pak aqila bagaimana? Jika hari ini tidak masuk itu berarti absensi qila kurang dan tidak bisa ikut ujian?" Tanya cia sontak semua mata menoleh ke arahnya. Tanpa bertanya pun sebenarnya cia sudah mengetahuinya, tak mungkin Adrian membiarkan aqila tak lulus mata kuliahnya,, ia hanya ingin mengetahui jawaban dari Adrian.

"Karena aqila sakit,, jadi hari ini saya anggap masuk dan bisa mengikuti ujian minggu depan" Ucap dosen tampan tersebut.

"Oke pak" Ucap cia mengacungkan jempolnya pada Adrian.

My Lecturer My FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang