"Kamu fikir saya gatau bahwa kamu berpacaran dengan Felix?!" Ucap Adrian yang masih menahan aqila dengan posisi mereka yang sangat dekat.
"Memang kenapa? Suka-suka saya mau pacaran dengan siapa" Ucap aqila kesal Adrian menyunggingkan senyumnya.
"Putuskan Felix atau saya akan berbuat lebih dari ini" Ucap Adrian pada aqila.
"Emang siapa bapak bisa seenaknya begini!" Ucap aqila kesal.
"Saya calon suami kamu kalau kamu lupa" Ucap Adrian sedikit berbisik namun tajam.
"Cih.. Saya gak akan mau menikah dengan bapak" Ucap aqila meremehkan. Adrian hanya tersenyum kesal kemudian melepaskan aqila.
"Jangan memancingku qila" Ucap Adrian sambil bangun dari duduknya.
"Maaf deh kalau merasa terpancing" Ucap aqila sambil tersenyum meledek.
"Saya sudah memperingatkan kamu" Ucap Adrian kesal lalu pergi dari kamar aqila.
"Dasar om om mesum" Gumam aqila kesal.
"Untuk apa memiliki wajah tampan kalau kelakuan kaya setan" Ucapnya lagi berbicara sendiri.
"Memang dia siapa bisa menyentuhku seenaknya.. Dasar menyebalkan" Ucap aqila sambil mengelap bibirnya bekas ciuman Adrian. Ia tak terima itu adalah ciuman pertamanya,, ia akan memberikan itu pada Felix mengapa Adrian mengambilnya dengan paksa.
"Nak Adrian mau kemana?" Tanya Jihan pada Adrian ketika Adrian keluar dari lift.
"Mah Adrian pamit pulang sepertinya aqila ingin istirahat" Ucap Adrian kemudian mencium punggung tangan Jihan sopan.
"Maafkan aqila ya Adrian jika sikap aqila masih kekanak-kanakan" Ucap Jihan sambil mengusap punggung Adrian sayang.
"Tidak apa-apa mah.. Itu akan menjadi tugasku untuk membimbing aqila" Ucap nya dengan senyuman.
"Oh ya Adrian dari tadi tak melihat papah.. Apakah papah masih di kantor?" Tanyanya.
"Iya papah mungkin akan pulang larut karena banyak yang harus di kerjakan belakangan ini di kantor" Ucap Jihan.
"Baiklah jika begitu sampaikan salamku untuk papah mertua ya mah" Ucap Adrian lalu pamit pergi.
"Nanti akan mamah sampaikan.. Hati-hati pulangnya,, sampaikan salamku untuk ibu dan ayahmu ya" ucap Jihan.
"Baik mah" Ucap Adrian lalu melajukan mobilnya menuju kediamannya.
Tok Tok Tok.. Jihan mengetuk pintu kamar aqila.
"Masuk aja gak di kunci" Ucap aqila dari dalam kamar.
"Qila,, mamah gasuka ya kamu kekanak-kanakan seperti ini" Ucap Jihan pada anak sematawayangnya.
"Kekanak-kanakan gimana sih.. Emang pak Adrian ngadu apa sama mamah.. Dasar tukang ngadu" Ucap aqila kesal.
"Hormati Adrian sebagai calon suami kamu qila" Ucap Jihan sabar.
"Calon suami apanya? Memangnya aqila pernah menerima di jodohkan dengan pak Adrian? Kan ngga.. Aqila gak mau" Ucap aqila kesal.
"Adrian itu anak yang baik.. Mamah dan papah sangat percaya bahwa dia bisa membimbing dan membahagiakan kamu qilla.. Kamu anak kita satu-satunya.. Mamah dan papah tau yang terbaik untuk kamu" Ucap Jihan menasihati aqila.
"Aku yang tau apa yang terbaik untuk diriku sendiri.. Mamah dan papah hanya tau yang terbaik menurut kalian berdua,, kalian memang tak pernah mengerti!" Ucap aqila marah.
"Kalian hanya perlu sedikit pendekatan qila" Ucap Jihan sabar.
"Cih.. Pendekatan apanya.. Mamah liat sendiri deh kelakuan pak adrian jika di kampus.. Kaya kulkas 12 pintu, ngomong cuma 1 kata, sombong" Ucap qila kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lecturer My Future
Romansa🔴CERITA 21++‼️‼️🔴 HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN❗️ "Kamu bisa gak dengerin omongan saya!" Ucap Adrian "Apasih" Ucap Aqila cuek "Sekarang saya calon suami kamu, Bukan hanya dosen kamu. Dengerin saya!" Ucap Adrian lagi. .-.-.-.-.-.-.-.-.-.- Hay gu...