"Dan lo shasa.. Lo hebat!" Ucap qila lalu tersenyum.
"Lo jangan merasa paling tersakiti qila.. Kenyataannya lo sudah di jodohkan dengan pak Adrian kan dosen kita,, di belakang Felix" Ucap shasa yang membongkar soal perjodohan qila dan Adrian.
Gaga dan Andre di buat semakin terkejut dan tidak bisa terkata-kata.. Ternyata ada banyak fakta yang tidak mereka berdua ketahui yang menyangkut teman-temannya.
"Shasha lo..." Ucapan cia terpotong saat Felix angkat bicara.
"Hah? Gimana? Qila kamu harus menjelaskan padaku!" Felix mulai emosi.
"Jangan-jangan orang pertama yang mengambil keperawananmu itu pak Adrian.. Upss.." Ucap shasa dengan senyum liciknya. Aqila membulatkan matanya tak percaya shasa akan sejahat itu padanya, aqila bergetar menahan tangisnya.
PLAK..
Cia menampar pipi kiri shasa..
"Lo keterlaluan sha" Ucap cia lalu menarik aqila pergi dari taman dan membawanya memasuki mobilnya pergi.
"Aaarrgghhhhh" Teriak Felix mengusap kasar wajahnya.
Qila terus menangis di dalam mobil yang di kendarai oleh cia.
"Memang semua ini salah gw" Ucap aqila.
"Jika saja tak ada perjodohan sialan itu semua tak akan jadi seperti ini.. Hiks" Ucap qila menangis tersedu.
"Bukan salah perjodohan qila.. Tak ada yang salah dengan itu.. Memang dari awal pun aku mempunyai firasat buruk pada Felix" Ucap cia sambil mengendarai mobilnya.
"Iya tapi gw melakukannya lebih dulu dengan pak Adrian di hotel sewaktu dia menyusulku ke puncak saat itu!" Ucap qila pada cia.
"Sudahlah qila.. Lo melakukannya kan karena paksaan dari pak Adrian,, sedangkan Felix? Dia melakukannya karena memang bernafsu dengan shasa.. Kedua hal itu berbeda!" Ucap cia. Lalu cia membawa aqila menuju rumah qila dan mereka berjalan menuju kamar aqila..
Ketika memasuki kamar aqila terlihat beberapa barang milik Adrian.. Ada beberapa baju yang tergantung rapih milik Adrian. Dan wangi parfum Adrian menempel di spray kamar aqila.
"Itu punya pak Adrian? Kenapa wangi pak Adrian di sini?" Tanya cia lalu qila menjelaskan bahwa sudah seminggu ini Adrian tinggal di sini,, satu kamar dengannya.. Padahal ada beberapa kamar kosong namun Adrian ingin tidur di kamar aqila bersama aqila.
"Lo? Udah sekamar sama pak Adrian?" Tanya cia tak menyangka. Aqila hanya menganggukkan kepalanya.
"Itu mah ngga ngga tapi mau qila" Ucap cia heran dengan aqila yang terus bilang bahwa tak mencintai Adrian dan membenci dosen muda itu, tetapi malah sudah 1 kamar dengan Adrian. Cia hanya menggelengkan kepalanya.
Esok hari pun tiba..
Di kampus..
Aqila yang tak sengaja berpapasan dengan Felix pun di tarik pergelangan tangannya oleh Felix.. membawanya ke lorong sepi yang ada di kampus tersebut.
"Jelaskan padaku tentang pak Adrian" Ucap Felix pada aqila.
"Tidak ada yang perlu di jelaskan, hubungan kitapun sudah berakhir" Ucap qila memalingkan tatapannya dari Felix.
"Jadi.. Orang yang pertama itu adalah pak Adrian?" Tanya Felix, aqila hanya diam tak memberi jawaban maupun reaksi.
"Kamu sudah sering melakukannya dengan pak Adrian?" Tanya Felix lagi dengan mata berkacanya.
"Aku tak menyangka kamu semurah itu aqila" Ucapnya lagi.
"Jaga mulut kamu Felix.. Pada kenyataannya kamulah yang murah! Bukan aku!" Lalu aqila pergi meninggalkan Felix dan berpapasan dengan shasa lalu menatap shasa kesal dan pergi dari sana.
"Lo yakin pulang sendiri? Gak tunggu pak Adrian aja?" Tanya cia pada aqila.
"Sendiri aja" Ucap qila yang masih saja murung.
Ketika aqila hendak menaiki taksi tiba tiba di dalam taksi itu ia di bius dan di bawa ke suatu tempat. Ketika tersadar tubuhnya sudah di ikat di kursi dan di ruangan gelap.
"Hiks.. mamah qila takut hiks" aqila menangis memanggil mamahnya.
"Apakah kamu calon istri Adrian?" Ucap seorang lelaki berbadan besar.
"Hiks.. kamu siapa hiks" Tanya aqila menangis.
"Kamu tak perlu tau siapa saya! Kamu penghalang rencana saya dan saya akan menghabisi mu malam ini juga! Hahahaha" Ucap seorang berbadan besar itu.
"Hiks.. Tolooooong hiks tolooong" Qila berteriak meminta tolong.
"Percuma.. Tak ada siapapun di luar sana yang bisa menolongmu" Ucapnya lagi.
Adrian yang sampai di rumah tak melihat keberadaan aqilapun merasa khawatir.. Ia menelfon hp qila namun tak ada jawaban sedari tadi.. Lalu Adrian menelfon cia untuk menanyakan keberadaan aqila, cia memberitahu Adrian bahwa aqila pulang dengan menaiki taksi dan dari situ cia sudah tak tahu lagi qila kemana. Adrian semakin khawatir karena jam semakin larut malam namun aqila tak juga pulang. Semalaman itupun Adrian menyuruh orang suruhannya mencari keberadaan aqila namun nihil.. Tak ada jejak sedikitpun dari aqila.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lecturer My Future
Romance🔴CERITA 21++‼️‼️🔴 HARAP BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN❗️ "Kamu bisa gak dengerin omongan saya!" Ucap Adrian "Apasih" Ucap Aqila cuek "Sekarang saya calon suami kamu, Bukan hanya dosen kamu. Dengerin saya!" Ucap Adrian lagi. .-.-.-.-.-.-.-.-.-.- Hay gu...