10.Natta sakit

127 5 0
                                    

***

Dipagi yang cerah seperti biasa dua pemuda ini masih bergelut dengan selimut.
Seperti hari hari biasanya salah satu dari mereka bangun terlebih dahulu menyiapkan sarapan sedangkan pemuda satunya masih terlelap.
Namun kali ini berbeda seakan ia tak ingin bangun.
Tubuhnya terasa seperti habis di gebukin
keringat di pelipisnya sedikit membasahi bantal.
Natta merasa panas di sekujur tubuhnya.
Galih menghampiri Natta dirasa ia tidak mendapati kekasihnya yang biasanya sudah merecokinya ketika ia sedang memasak.
Tapi kini sampai ia selesai dengan kegiatannya ia melihat Natta yang masih setia di balik selimutnya.

"Natt bangun ayo mandi lalu sarapan" tegur Galih dengan hati hati.
Yang dibangunkan hanya berdehem Saja.
Galih menyibakan selimutnya ia menyentuh tangan Natta.
Niat hatinya ingin menggoyangkan lenganya agar Natta terganggu dan segera bangun.
Namun Galih tersontak merasakan tangan Natta yang terasa panas ia mengulurkan tangannya di dahi Natta.

"Natt kamu demam"resah Natta namun dengan tenang ia berucap
dan hanya di balas deheman lagi.

Galih beranjak membuatkan bubur untuk Natta dan membawakannya obat.

"Natt bisa bangun kan?makan dulu lalu minum obatnya" ucap Galih pelan.

Natta membuka matanya perlahan ia mendudukan tubuhnya pelan rasa pusing di kepalanya membuatnya meringis.

Natta menatap lama bubur yang ada di depanya.

"Natt aku suapin ya?" hanya di balas anggukkan pelan.

"Galih lidah ku pahit" rengek Natta yang susah menelan makanannya.
"Dikit aja Natt biar perutmu keisi buat minum obat."
Natta hanya pasrah yang dan membuka mulutnya mencoba untuk menelan apa yang ia makan.
Galih menyuapi Gatta dengan telaten.

"Udah ya sayang kepalaku pusing pengen tidur"

"Ini minum obatnya "Galih memberikan satu butir obat untuk menurunkan demamnya.

"Nanti kalo demamnya belum turun kita periksa ke dokter ya"

"Tidak usah sayang aku istirahat aja nanti udah baikan"
"Oke aku di ruang tamu kalo ada apa apa atau kamu mau apa panggil aku aja."

"oke"

Galih meninggalkan Natta yang beristirahat.
Ia kembali ke dapur mengambil sepiring makanan.

Galih berniat untuk izin tidak mengikuti kelas hari ini ia khawatir jika nanti Natta membutuhkan bantuanya.
Galih mengirim pesan ke grup chat yang di buat oleh Nara

Cogan's UI


Galih
Sob aku sama Natta ijinin absen ya

Puri
kalian kok ijin barengan ada apa?

Nara
iya nih seorang Galih ijin..🤔

Galih
Natta lagi sakit
Nggak ada yang jagain.
Takutnya nanti dia butuh ke kamar mandi atau butuh apa apa.

Nara
Bestfriend kesayangan banget ya

Puri
Nar stop ya..

Galih
Makasih ya guys

Puri
sama sama Gal.
Kabari ya keadaannya Natta ya
Nanti Aku sama Nara ke apartemen kalian ya.

Galih
Ok

Setelah makan Galih menonton TV menekan nekan tombol di remotnya namun tak ada yang menarik baginya.
Mungkin karena Galih tak biasa menonton TV jadi ia tak paham acara yang di tayangkan.

Ia kembali kekamarnya dan mengecek keadaan Natta.
Namun demamnya belum turun mungkin obatnya belum bereaksi.
ia naik ke ranjang di sisi natta.ia naik dengan pelan pelan supaya natta tidak terbangun karena pergerakanya.
Galih menatap wajah pucat Natta.
Ia melihat Natta yang sedang gelisah dalam tidurnya, tangannya terulur mengusap dahinya.
Membasuh keringat dengan sapu tanganya..
Natta mengalungkan tangannya pada paha Galih dan memeluknya erat

"Galih..disini saja jangan tinggalin Natta".igau Natta
Galih tersenyum, masih mengusap pipi hangat Natta
"iya Natt Galih disini nggak kemana mana"
"Galih mau peluk"
Natta mode sehat ataupun mode sakit sama sama manja...

Galih memasukan tubuh nya ke dalam selimut memeluk tubuh Natta yang hangat. Telapak tanganya menepuk nepuk punggung Natta dengkuran halus mulai terdengar.
Galih memejamkan mata menyusul kekasihnya dialam mimpi.

Kata orang memeluk orang yang sedang demam bisa menurunkan demamnya.
Apapun itu Galih mau mencobanya.

****

Waktu sudah menunjukan pukul satu lebih itu artinya Galih sudah tertidur cukup lama
matanya mengerjap mencari objek di sampingnya.
Ia memeriksa suhu Natta.
Galih merasa lega karena demamnya mulai turun.
Galih beranjak untuk memanaskan masakannya
untuk makan siang dirinya dan Natta.

Ia kembali kekamar untuk membangunkan Natta namun ia tak melihat Natta di ranjangnya..
Ia melihat ke arah kamar mandi terdengar suara gemericik air.

"Natt kamu didalam" pintu toilet ia ketuk namun tak ada jawaban.
"Natt" Galih mengetuknya lagi.

Beberapa saat pintu kamar mandi terbuka.
Natta keluar dari kamar mandi dengan pelan pelan kepalanya masih pusing.

Galih sigap memapah tubuh Natta dan membawanya ke tepi ranjang.

"Mau minum" Natta menganggukan kepalanya
Galih menyerahkan segelas air yang ia ambil diatas meja sebelah ranjangnya.

"Natta kepalanya masih pusing?"

"Masih pusing...Galih aku lapar mau makan"

"Mau makan disini apa di ruang tamu?mungkin kamu bosan dikamar terus."

"Di ruang tamu aja sambil nonton TV"

"Ya sudah ayo..makananya uda aku panasin barusan."

Sekarang Natta dan Galih duduk di sofa ruang tamu
Natta yang duduk bersandar pada sofa kedua matanya masih terpejam namun tidak tertidur.

"Nih Natt ayo makan"
Galih membawa 2 piring makanan di tanganya ia letakan di meja depannya.

"Galih suapin"

"Manjanya pacarku ini kalau mode sakit" ucap Galih pengelus rambut Natta.

"Ayo sini aku suapin"

Galih menyuapi Natta dengan telaten.
kali ini makananya habis tidak bersisa.

"Nih minum obatnya" Galih mengulurkan air dan obat Natta.

"Galih maaf ya karena aku kamu jadi bolos kelas"

"Kamu nih ngomong apa sih lagian kalau aku masuk kelas yang ada aku nggak fokus belajar dan mikirin kamu dirumah yang sakit." ucap Galih mengelus kepala Natta

"Makasih ya sayang"ungkap Natta

"Oh iya mungkin Nara sama Puri mau main kesini aku tadi udah bilang sama mereka kalau kamu sakit dan mereka mau jenguk kamu" jelas Galih sambil ia memakan makan siangnya.

tak lama bel apartemen mereka berbunyi.
Galih beranjak membukakan pintu untuk Nara dan Puri.

Ini bukan pertama kalinya Nara dan Puri mengunjungi apartemen Natta

Terkadang mereka juga main game dan mengerjakan tugas bersama..

"Gimana bro udah mendingan" kini Puri bertanya pada Natta yang duduk di sampingnya

"Yaa mendingan Pu besok udah bisa masuk kelas"

"Udah nggak usah dipaksa kalo belum mendingan"
"Thanks ya pu udah jengukin aku disini."
"o iya Gal ini aku udah catetin materi hari ini."
Puri menyerahkan buku catatnya kepada Galih.

"Thanks ya Pu,nanti aku traktir ke cafe" senyum Galih

"Gampang itu"

Berakhir mereka berempat pun bercanda.

-tbc-

A World That Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang