15.Nara confess

90 4 0
                                    

*****

Side of Nara dan Puri.

kini di ruang santai itu hanya tinggal Puri dan Nara.
Hanya ada keheningan diantara keduanya meninggalkan Puri yang sedikit bingung kenapa kedua temannya itu meninggalkannya berdua bersama Nara. Sedangkan Nara kini berperang dengan rasa gugupnya.

"Nar"
"Pur"

Secara berasamaan mereka menyebut nama masing masing, lalu saling tertawa.
"kau duduan deh"Puri memberi kesempatan Nara untuk berbicara dahulu.
"pur, aku sebenernya mau ngomong sama kamu..dengerin dulu ya jangan terburu buru memberi komentar"pinta Nara.
Puri menganggukan tanda ia mengerti.
Nara meminum air putihnya agar menghilangkan kegugupannya Nara duduk menghadap Puri dan menatap wajahnya lekat.
"Puri..aku suka sama kamu, entah sejak kapan aku tak tahu..aku suka saat di dekatmu.hatiku berdebar saat ada di dekatmu.sebenernya juga sudah lama aku ingin ngungkapin ke kamu.tapi aku takut perasaanmu tak sama denganku.namun aku tak tahan lagi dan aku menunggu hari ini..dimana aku berani mengatakanya padamu,.kalaupun kamu tak punya perasaan yang sama padaku..kumohon jangan asing ya Pur kita harus tetap bersahabat jangan merasa terbebani juga."
kalimat panjang yang di ucapkan Nara membuat Puri terdiam.ia hanya mengira Nara hanya suka menggodanya perihal Nara mengajaknya berpacaran yang setelah tau Natta dan Galih berpacaran.

Puri yang mencerna kalimat Nara memberi reaksi dengan bibir tertarik..senyum manisnya tercetak di kepala Nara saat ini.
Ya Puri sangat senang saat ini ternyata perasaan nya selama ini tidak sepihak.
Seseorang yang ia sukai juga berbalik menyukainya dan sekarang sedang menyatakan perasaan kepadanya.
"Nara..aku juga ingin mengakui sesuatu..orang yang aku sukai itu adalah orang yang sekarang ada di hadapanku yang sedang menyatakan cintanya yaitu kamu"hanya kalimat sederhana ini mampu membuat Nara tersenyum lebar
ia menggapai kedua tangan Puri dan mengelus punggung tanganya, matanya masih saling pandang diantara keduanya.
"Puri..mau jadi pacarku?"
hati Puri kini ikut berdesir jantungnya bedegup kencang.mungkin kata kata ini yang ia tunggu dari Nara.
"oke kita saling memiliki sekarang" tegas Puri. senyuman masih tercetak di bibir keduanya.
keduanya saling berpelukan menyalurkan perasaan satu sama lainnya.

****

Disamping itu Natta dan Galih mencari udara segar di sekitar villa.
di area belakang villa terdapat bangku yang mengarah pada hamparan luas rerumputan.

keindahan malam yang terhias akan kerlipan bintang bintang dilangit.
kedua anak muda yang dipenuhi cinta ini duduk di bangku sembari memandang pemandangan malam yang jarang mereka lihat setiap harinya.
Galih meletakakan kepalanya di bahu Natta..dan Natta menumpu kepalanya di kepala Galih yang bersandar kepadanya.
jemari tangan keduanya berpegang erat.
"kamu nggak ngantuk sayang?"tanya Natta
"ngantuk,,tapi suasananya manis, sayang untuk dilewatkan"
"ya sudah...nanti kalau kamu ketiduran aku tinggal"goda Natta
Galih reflek mengangkat kepalanya yang tadinya bersandar, ia memukul dan mencubit lengan Natta yang empunya mengaduh kesakitan.
"kok KDRT sih kamu sayang"
"biarin..habis kamu sih nyebelin"Galih yang masih mencubit kecil lengan dan paha Natta.
Tangan Natta menghentikan kegiatan Galih yang mencubitinya.
"Galih..aku sangat mencintaimu"kata Natta tiba tiba
"aku tahu..aku juga mencintaimu Natta"
Natta mendekatkan wajahnya dan memandang bibir merah muda Galih ketika hidung mereka bersentuhan jari telunjuk Galih terangkat menempel di bibir Natta..
"stop jangan dilakukan disini sayang"
Natta menarik senyumnya..
"kalau begitu..kita masuk yuk..disini hawanya mulai dingin"
Galih mengangguk ia beranjak dari duduknya jemarinya menautkan genggaman pada jari jemari kekasihnya mereka berjalan masuk ke dalam villa.

Galih dan Natta mendapati kedua sahabatnya yang baru saja menjadi sepasang kekasih
Puri yang memainkan gitar dan bernyanyi sedangkan Nara yang memandangi Puri yang bernyanyi.
melihat itu Galih dan Natta duduk bergabung bersama mereka berdua, Sesekali Galih dan Natta ikut bernyanyi.

"o iya besok pagi kita kepantai yuk"ajak Nara.
"ayok aja lah..masa kita liburan di villa aja."sahut Natta
"ok..yuk kita buruan tidur..besok harus bangun pagi"ajak Puri sambil meletakkan gitarnya..
mereka kembali ke kamar mereka dan beristirahat.

***

suara kokokan ayam telah terdengar menandakan pagi sudah tiba.
Matahari yang baru saja terbit menyinari alam semesta.
Natta dan Galih yang lebih dulu bangun mereka memilih menyeduh secangkir susu latte meminumnya sembari menunggu Nara dan Puri bangun.
namun tak lama setelah itu mereka pun turun menghampiri Natta dan Galih yang berada di ruang santai.

"kalian mau sarapan dulu apa langsung main nih" tawar Puri.
"langsung aja kali ya..keburu siang panas" sahut Natta
"kalau begitu ayo"
mereka berempat berangkat ke pantai..meskipun dekat namun jika berjalan akan jauh..jadi mereka menggunakan mobil untuk kesana.

Lima belas menit dari mereka berangkat kini terlihat jelas hamparan laut luas dan suara desiran ombak yang artinya mereka telah sampai di pantai, mereka memutuskan untuk berpencar.
Nara dan Puri, Natta dan Galih yang masing masing ingin mempunyai moment bersama.

Pantai ini tidak banyak pengunjung, mungkin tidak banyak orang yang tahu akan keberadaan pantai ini, menjadikan pantai nya sangat alami tak ada sampah sampah plastik atau makanan berserakan di sekitanya tak banyak juga orang yang berjualan di area pantai.
Hanya terdapat beberapa orang yang menjual makanan dan minuman...
Natta dan Galih mengambil beberapa moment di pantai itu dari bermain pasir atau main air di bibir pantainya.
Terlihat Natta yang duduk di atas pasir memandangi ombak yang bekerjaran.
ia dikejutakan dengan sesuatu yang dingin menempel di pipinya.
"nih kamu haus kan?"Galih menempelkan air dingin ke pipi Natta.
Natta menerima air dari Galih dan membukanya.
"terimakasih"ucap Natta dengan senyumnya.
"udah puas mainya"ucap Galih
"udah"
"yuk kita ke Nara sama Puri"Ajak Galih
"ayo"

Natta dan Galih berdiri dan beranjak menghampiri Nara dan Puri yang sedang akrab dengan dua orang lainnya yang mereka tidak kenal.
Mereka duduk di kursi santai

"Kalian udah mainnya? o iya kenalin ini temenku.. Johan dan ini pacarnya Davi." Puri memperkenalkan temanya kepada Natta dan Galih.

Setelah mereka berkenalan dan mereka berbincang-bincang.
Johan adalah orang yang gampang akrab dengan orang lain tak lupa mereka mengambil poto bersama sebelum mereka berpisah.

"oya Pur jangan lupa kabari aku ya kalo sudah di jakarta"ucap johan sembari menepuk bahu Puri.
"siap bro"
"baiklah kita pergi dulu ya..bye see you" mereka berdua pergi meninggalkan empat sekawan ini.

"kalian nggak lapar kah..aku lapar sekali ini."ucap Galih yang memang sedari tadi perutnya minta di isi.
"hahaha ya udah kita beli bakso dekat villa aja ya, baksonya enak disana, kalau kita masih masak keburu pingsan"ucap Puri
"gass deh" ucap akhir Galih.
dan mereka pun pergi meninggalkan pantai dan kenangannya masing masing.

dan mereka pun pergi meninggalkan pantai dan kenangannya masing masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Galih Natta Nara Puri Johan Davi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Galih Natta Nara Puri Johan Davi.

A World That Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang