11.LDR

89 4 0
                                    

Satu tahun berlalu begitu cepat dan sekarang Galih dan teman temanya sudah menjadi kakak tingkat.
Tak sedikit banyak yang mengenal geng yang hanya berisi empat orang ini siapa lagi jika bukan Natta Galih Nara dan Puri.

Mereka terkenal dengan ketampanannya.
Saat ini empat sekawan ini sedang menikmati makan siangnya di kantin fakultasnya.
Natta mengeluarkan ponselnya karena mendapatkan sebuah notifikasi.

089078xxx
Hai Natta apa kabar?

Natta hanya membacanya sekilas dan mematikan layarnya ponselnya dan ia melanjutkan makan siangnya.

"Galih nanti aku mau pulang ke rumah, Mama menyuruhku pulang apa kamu mau ikut?

Galih menggelengkan kepalanya.

"Nggak usah deh Natt, aku di apart aja nggak papa".

"Beneran nggak papa?"Natta meyakinkan Galih.
"Iya Natta kamu nggak usah khawatir"

Sedangkan dua sahabatnya yang mendengar percakapan mereka pun saling pandang.
Sebenarnya mereka tak pernah mau tau tentang hubungan Galih dan Natta.
Mereka hanya memaklumi karena tidak sedikit teman sekelas yang berbagi kamar asrama atau apartemen.
Tapi kali ini Nara dan Puri tidak bisa tidak ingin tahu.
Pasalnya kenapa jika hanya teman kenapa bisa ikut kerumah teman nya, toh biasanya juga tinggal di apartemen yang sama.

"Natt santai aja deh masa dimana ada kamu Galih selalu harus ada" celetuk Nara yang gemas dengan interaksi keduanya

"Ya nggak papa aku khawatir aja nanti takut Galih di culik".gurau Natta

"Yang ada Galih yang nyulik itu mah."kata Nara

"Ya udah kalau kamu di apart tapi aku nggak bisa jemput kamu pulang kerjanya, nggak papa kan?"
"Iya nggak papa Natta aku bisa naik ojek"
dan keduanya kembali makan tidak jarang Galih menyuapi sayuran dia pada Natta.

" Jujur deh kalian ada hubungan apa sih" ucap Puri penasaran.

"Keppo aja" kini Galih yang menjawab pertanyaan Puri.
Natta hanya menggelengkan kepalanya pelan..

Setelah jam pelajaran berikutnya selesai.
Natta dan Galih pun pulang sebentar.
Natta mengambil beberapa barang yang akan di bawa pulang kerumahnya dan mengantarkan Galih bekerja.

"Nanti kalau udah sampai rumah kabari ya Natt"ucap Galih seraya melepaskan helm yang terpasang di kepalanya.

"Iya kamu juga kalau sudah pulang jangan lupa chat atau telpon ya"
"Iya..salam buat Mama ya Nat."
"Siap babe..bye sayang"
ucap Galih yang melambaikan tanganya ia masuk ke dalam cafe dan siap berkerja.

Natta side.

"Mama Natta pulang" seru Natta ketika ia membuka pintu rumahnya.
Tubuhnya ia dudukan di sofa ruang tamunya.

"Eh anak mama pulang. loh Galih mana nggak ikut pulang?"tanya mamanya Natta ketika tau anaknya hari ini pulang seorang diri..
"Mah ini yang jadi anaknya mama siapa sih..kok malah nanyain Galih" Natta pura pura merajuk pada mamanya.
sebenarnya dia senang karena mamanya sayang pada kekasihnya dan menganggap Galih seperti anaknya sendiri.

"Iya iya...gimana kabar kamu dikampus nggak ada masalah kan?"
mamanya hanya menggelengkan kepala melihat anaknya yang kini memeluknya manja.

"semuanya baik"

"o iya nak..kemarin ada teman kamu siapa ya namanya lupa yang dulu sering main sama kamu itu loh...o iya sandi katanya dia lagi ada disini. dia kesini mau main tapi kamu nya di apartemen jadi mama hanya kasi nomor kamu".

Natta melepaskan pelukannya mimik wajahnya seketika berubah yang tadinya senang kini agak diam.

" oh..iya mungkin nanti dia telpon ma. Ya udah Natta mau kekamar dulu ya"

A World That Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang