17. Graduate and Engagement

65 5 0
                                    


***



Waktu demi waktu hari demi hari bulan demi bulan dan tahun ke tahun tak terasa sudah saatnya Natta dan teman se angkatanya menjadi sarjana.Namun tak semua mahasiswa.
Yang kebetulan Natta Galih Nara dan Puri berjanji akan lulus dan wisuda bersama sama.
kini keempat mahasiswa itu sedang duduk cemas namun bahagia karena dirinya menunggu giliran di panggil untuk  prosesi memindah tali toga.
Sejenak Natta memandang seseorang yang sangat ia sayangi di sebelahnya yang sekarang sedang terdiam dan terlihat tegang namun tetap memperlihatkan senyum manisnya yang tak pernah berubah dari dulu.
Natta menarik jamari Galih menautkanya erat dengan jari jarinya.
Seakan tahu hanya genggaman hangat itu mampu menyamankan kegelisahan kekasihnya ini.
"Jangan khawatir ada aku disini..oke"
Galih menarik sudut bibirnya..memperlihatkan senyum manisnya.siapa yang tak akan jatuh cinta jika di senyumin seperti ini..Natta pun di buat jatuh cinta berkali kali oleh senyumannya.

Tanpa mereka sadari kedua sahabatnya menyaksikan apa yang barusan terlihat.
"Kalian manis sekali bikin aku iri" celetuk Puri yang duduk di sebelah Galih.
Komentar Puri membuat pasangan ini kembali fokus kepada acara yang sedang berlansung.
"Kamu juga bisa kali Pur..tuh tangan orang disebelahmu nganggur" sahut Natta dengan muka tengilnya.
Nara hanya menggelengkan kepala melihat kekasihnya yang saling mengejek dengan sahabatnya ini.

Setelah prosesi wisuda para sarjana di perbolehkan ramah tamah dengan jamuan yang di sediakan oleh pihak kampus.tak lupa mereka berswafoto, banyak yang datang dari luar kampus untuk mengucapkan selamat atas kelulusan.
Kali ini Galih punya seseorang yang datang di acara kelulusanya,Petra dan Pram.
kedua kakaknya ini menyempatkannya untuk datang di acara penting Galih.
Petra dan Pram membawa dua buket bunga yang ia berikan kepada Galih dan Natta.
Tak lupa mereka untuk  foto bersama sama.
"Kak, nggak lupa kan?"bisik Galih ditengah mereka berfoto foto.
"Aman Gal..mau kamu berikan sekarang?".jawab Petra sambil merogoh sakunya.
Galih mengangguk tanpa ada seseorang yang sadar.

Flashback on

Dua hari sebelum acara kelulusan, Galih menitipkan sepasang cincin pada Petra yang baru saja ia beli.
"Kak aku nitip ya kak..nanti pas kelulusan ku kakak datang kan kak?"
"Iya Galih kakak pasti datang,ini kenapa bukan kamu sendiri yang simpan?"jawabnya sambil menerima kotak kecil berisi sepasang cincin tersebut.
"Nanti ketahuan Natta kak kalo aku yang simpan"
"Kamu yakin Galih mau melamar Natta?di hari kelulusan?"
"Iya kak..kapan lagi, nanti bakal saling sibuk untuk bekerja".
"Adek kakak sekarang sudah dewasa dan mau menikah dengan orang lain"ucap Petra dengan mengusap punggung adiknya ini.
"Kak nikahnya masih lama nggk tahu kapan"
Balas Galih dengan tawa..Petra hanya mengusap rambut Galih.

Flashback off

Petra memberikan kotak cincin tersebut kepada Galih..dan ia sematkan di saku jas nya.
Setelah mereka berfoto foto, Galih menarik lengan Natta membawanya di sampingnya.

"Tenang jangan gerogi"bisik Petra di belakangnya.
Semua teman teman dan mamanya Natta diam menunggu apa yang selanjutnya terjadi.
Galih berdiri menghadap Natta sepasang matta saling memandang satu sama lain.
"Kamu tahu Natt sekarang aku bahagia.aku berhasil lulus kuliah dengan tepat waktu yang tak pernah berani aku bayangkan sebelumnya.Namun setelah aku bersamamu..kita berusaha bersama belajar bersama itu membuatku dapat membayangkan jika aku harus bisa dan sukses.itu semua karena kamu Natta..kamulah yang membuatku  mempunyai tujuan hidup.dan karena kamu membuatku yang awalnya aku tak punya siapa siapa menjadi punya keluarga yang hangat dan selalu menyayangiku"
Akhirnya airmata itu menetes di sudut mata Galih.
Natta mengeluarkan tisu yang ia bawa di saku celananya..mengusap air mata di pipi Galih
"Galih.aku juga sangat beruntung bertemu dengan kamu..dimana aku yang dulu tak pernah mau belajar dan tak punya mimpi sekarang aku punya mimpi dan lebih giat untuk mencapai tujuanku."
Tangan mereka berdua bertaut.ibu jari natta mengusap lembut punggung tangan galih.
"Jadi kita sama sama dalam keberuntungan ketika kita di pertemukan hingga sekarang"lanjut Natta.
mereka berdua saling memandang dan saling melempar senyuman.
Sejenak galih merogoh sakunya mengambil kotak kecil berwarna merah.
"Will you marry me ?"tanganya terulur memegang kotak berisi cincin itu.
Natta jelas terkejut harusnya ia yang melamar galih.haruanya ia yang memberikan kejutan.namun ia memilih terharu karena kekasihnya yang kini menemaninya selama lima tahun belakangan ini memilihnya sebagai calon suaminya
"Of course baby" Natta mengangguk bahagia.
Galih menyematkan cincin di jari manis Natta dan sebaliknya.dan berakhir saling berpelukan.
"Selamat yaaa kalian" seru teman teman Galih dan Natta yang ada menyaksikan moment indah diantara mereka.
Tak luput oleh mama nya natta..yang sekarang memeluk kedua putranya dengan bahagia."kalian sekarang sudah dewasa.kalau menyikapi masalah harus di obrolin sama sama.harus saling percaya ya".
"Iya ma”sahut keduanya.


****

Lampu jalanan menyala terang.bulan sabit di temani kerlipnya bintang bintang.dua orang laki laki tengah menikmati jalan jalan malam hari di sepanjang pasar malam dengan jemari saling bertautan.melihat stand stand makanan yang ingin mereka beli.
"Kamu mau makan apa sayang?"tanya Natta yang bingung melihat bermacam macam makanan di sekitarnya.
"Hmmm apa ya?"Galih mengamati stan di sekitarnya.mulai penjual mie ayam.bakso.cilok.telur gulung.atension galih tertarik dengan cilok dan telur gulung.ia membawa natta ke stan penjual cilok dan telur gulung.
"Pak mau telur gulung seporsi ya pak"pesan galih pada penjualnya.
"Kamu nggk natt?" "Aku cilok aja galih"
Galih menggeser dirinya kepenjual cilok dan memesan 2 plastik cilok untuknya dan natta.
Ke tempat telur gulung ternyata pesanan belum selaesai natta pergi membeli minum.
Setelah makanan sudah di tangan
Galih dan natta mencari kursi untuk duduk makan dan ngobrol.sudah lama mereka tak punya moment seperti ini di karenakan keduanya sibuk tugas akhir dan skripsi.
Kini keduanya tiba di kursi taman dan duduk menata makanan yang telah mereka beli di antara mereka.
"Natt kamu sudah ada panggilan kerja?"tanya galih sembari mengunyah ciloknya
" Belum gal, kamu gimana?"
"Belum juga sih"
"Kamu nggk sayang resign dari cafe?"tanya natta meyakinkan galih tentang pekerjaannya di cafe yg sudah sedari ia sekolah menengah ia tekuni.
"Nggak natt..aku juga harus mencari kesempatan lain di dunia kerja.aku juga harus punya pendapatan yang lebih untuk masa depannya.
"Oh..gitu sayang"jawabnya sembari menyuapkan telur gulung ke mulut galih.
"Baiklah yang penting kamu nyaman..o iya galih aku kalau sudah kerja,dan punya sedikit tabungan..aku ingin punya usaha bareng sama kamu..kamu mau nggak?"
"Mau dong..emang mau buka usaha apa kamu?"
"Mini cafe?atau jual pastry?tapi kita nggak pandai masak kue hehehe"natta tertawa merutuki dirinya karena ide usaha kue dia dan galih tak ada bakat membuatnya ntar yang ada pada keracunan.
"Ya nanti kita pikir sama sama aja natt. Siapa tau ada ide muncul pas kita sudah ada tabungan untuk membuka usaha."saran galih
"Iya sayang"
Tak terasa jajanan yang mereka beli tandas habis tak bersisa.waktu pun sudah mulai malam..dan mereka kini berjalan pulang ke apartement untuk beristirahat.

_tbc_

Seperti biasa.makasih udah mau mampir di mari..

A World That Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang