4.Menginap

149 6 13
                                    

Sepulang sekolah kita mampir ke swalayan membeli beberapa makanan ringan dan beberapa bahan makanan untuk dimasak nanti

meskipun rumah galih sederhana tapi nyaman untuk di tinggali.

Ada meja kecil di bawah tempat tidur. mungkin biasanya di gunakan untuk makan dan sebagai meja blajar.

Meskipun kecil kamar galih bersih dan rapi..tergambar dia orang yang sangat disiplin.

"galih aku laper"

"makan camilan dulu ya..habis ini aku masakin"

"oke" aku mengeluarkan beberapa kantung snack.

Aku hanya makan dan melihat galih yang sedang sibuk dengan dapur mini nya.
Dengan melihat kesekeliling rumah galih tak ada photo atau apapun sebagai pajangan.

Membayangkan betapa kesepiannya dia selama tinggal disini sendirian.

untung saja dia mempunyai kesibukan kerja dan memiliki pram dan petra sahabat di tempat kerja..

Tak terasa makanan pun matang dan kita makan bersama.

Lalu selanjutnya adalah...

Belajar..dan setelah itu.

kita sekarang berada di atas tempat tidur berdua.
waktu menunjukan pukul 10 malam.
Agak merasakan kecanggungan antara Aku dan galih.
Namun galih telihat biasa dan sibuk dengan bacaanya.

Tidak..bukan kecanggungan yang seperti ini yang ku inginkan.

Aku berinisiatif untuk mengajaknya memainkan permainan.
meskipun kekanakan tapi ini juga salah satu cara agar tidak merasa canggung.

"galih..main yuk?"
galih yang dari tadi sedang membaca buku nya menoleh padaku.

"hah..main apa malam malam begini natt"

"kita main suit yang kalah harus menjawab pertanyaan dari yang menang"usul ku

"apaan si natt..kekanakan sekali".dia kembali membuka bukunya.

"ayolah galih..aku gak bisa tidur nih.."

"terus apa hubungannya "tetap dengan bukunya.

"adaa...ayolah...ya ya yaa" rayuku dengan bergelayut di lengannya..

"aa aa ayo ayo "akhirnya..

dan kita beradu suit setelah beberapa kita bermain dan giliran aku kalah.

gunting batu kertas

"nah sekarang kamu mau tanya apa "

"emm...kenapa kamu mau berteman denganku?"

"karena kamu berbeda dengan yang lain..kamu lucu..kamu pintar jadi aku pengen nyontek kalo pas lagi ujian.hahaha"

"oh jadi pengen nyontek doang " tangannya menamparku pelan dengan tawanya..dengan cepat kutahan tanganya kugenggam dengan lembut dengan kedua tangan ku

perlahan wajahku ku dekatkan dengan wajahnya..

cup

Galih tidak menolak tapi juga tidak merespon.
Galih hanya diam namun yang mulanya hanya kecupan berubah jadi lumatan kecil.
kini dia mulai membalas setiap lumatan yang ku berikan hanya persekian detik dia melepaskan ciumanya.

kita saling menatap mata seperti banyak yang akan kita ungkapkan satu sama lain.

"Galih..aku suka kamu"

Galih memalingkan tatapanya dan menundukan kepalanya memandang tangan ku yang masih memegang tanganya.

"aku tahu Natt..tapi kita berbeda"

A World That Is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang