Part 8

800 50 1
                                    

maaf kalo part ini gaje. maklum authornya lagi pusing karna belum dapet thr. hahaa *kidding

happy reading guys ^^

***

Ellesya POV

Coba kalian bayangkan first kiss kalian dicuri begitu saja oleh pria tampan. Aihhh! Jantungku berdetak tidak karuan. Kemarin hampir mati karna menahan nafas. Mengingat bibir yang manis menyentuh lembut bibir mungilku ini.

Aku bisa gila mengingat hal itu terus menerus. Otakku bagaikan kaset rusak yang terus mengulang kejadian kemarin. Jantungku mulai berdetak tidak karuan lagi.

Flashback

"Bagaimana bisa kau lakukan ini?" Tanyaku tidak percaya menatap kearahnya.

Sekarang aku bisa melihat bentol itu tumbuh lagi disekitar wajahnya. Ternyata om-om ini semakin mesum saja.

Dellen hanya tersenyum manis kearahku. Senyum yang jarang kulihat.

"Saya pusing melihatmu sangat cerewet terpaksa saya melakukan hal itu."

Aku masih syok dengan apa yang sudah dilakukan Dellen. Kakiku sangat berat untuk mengambil suatu langkah. Terpaksa aku kembali mematung memandangi wajah tampan Dellen.

"Dellen jelek!! Dasar Dellen mesum!!" Pekikku membuat Dellen tertawa tanpa merasa bersalah. "OMG! Itu adalah first kiss ku Dellen. Kembalikan?!"

"Bagaimana saya bisa mengembalikan kiss mu. Apa m harus saya menciummu lagi?"

"Coba saja kalau berani!!!" Aku coba menantangnya kembali. Hal gila apa yang ada dipikiranmu sampai berani meminta kiss lagi.

Dellen mendekatkan kembali kearahku. Wajahnya mendekati wajahku. Jarak kami hanya beberapa centi lagi. Dia bebenar sudah gila. Dia memang sudah berani melakukan hal itu lagi padaku. Bodohnya aku yang meminta hal itu. Hindung kami sudah saling bersentuhan tinggal jarak bibir kami yang semakin dekat meninggalkan sedikit ruang. Aku sudah siap dan mulai menutup mataku.

"Mimpi aja kau minta dicium lagi?" Aku langsung membuka mataku kembali. Aih! Sial! Aku dikerjai om-om mesum. Tapi memang aku mengharapkannya. Haha. Ternyata Dellen sudah kembali duduk di meja kerjanya.

Betapa malunya aku.

Flashback off

"Woyyy!!" Aku tersontak ketika mendengar suara Arinna yang memilukan. Dia mengganggu saja. Ternyata Nico juga datang, dia berdiri disebelah Arinna dan tersenyum kearahku.

"Mulai gila kan lo. Gabut nih dikampus. Main yuk kerumah gue. Mumpung orang tua gue lagi."

Aku melirik kearah Nico. "Lo juga bakalan ikut Nic?" Nico hanya mengangguk sambil tersenyum kearahku. Senyum aja trus sampai gigimu kering. Kalem banget sih ni orang.

"Iya Nico ikut. Buruan gue mau kasih kabar hot buat lo. Pokoknya hotttttt banget!" Timpal Arinna.

Aku pun mensetujui ajakan Arinna. Kami langsung berangkat menggunakan mobil milik Nico. Selama diperjalanan kami saling berbincang dan bercanda seperti biasa. Tak terasa kami sudah berada di halaman yang lumayan luas milik Arinna. Nico memparkirkan mobilnya didepan pintu masuk. Kami semua duduk dan bersantai diruang keluarga milik Arinna. Arinna memesan beberapa makanan dan minuman ke bi Imas.

"Non, ini makanan dan minumannya." Kata bi Imas yang membawa nampan berisi makanan dan minuman. Arinna menyuruh bi Imas menyimpan makanannya diatas meja.

"Rin, emang orang tua lo kmana?"

Arinna mulai menggerogoti makanan yang sudah disiapkan oleh bi Imas. "Nic, Len buruan di makan ini.. Ehm orang tua gue pergi ke surabaya ngurusin usaha mereka. Biasalah."

MR. ITCHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang