Jake menyamankan posisinya, bau ruangan ini cukup nyaman dan lembut, namun sangat asing baginya.
Melihat langit-langit membuatnya langsung beranjak,
"Oh tidak aku diculik! Hah? Apakah aku akan di bunuh? Atau di jual dipasar organ"
Jake heboh sendiri sambil memeriksa anggota tubuhnya dia takut kalau saja salah satunya menghilang. Dia berlari ke arah pintu sembari menggedor-gedornya.
"Keluarkan aku! Aku akan membayar berapapun asalkan kamu membebaskanku ya! shiball!"
Ceklek
Pintu tersebut terbuka dari luar, dan seseorang masuk.
"Pintu ini bahkan tidak dikunci"
Orang tersebut melewatinya tanpa ekspresi, bahkan keberadaanya seolah-olah tidak dianggap. Orang itu adalah Heeseung.
"Ke...ketua dewan kesiswaan kolot? Wah wah ternyata selama ini kamu hanya memasang image baik, selama ini kamu mengincar ku karna aku orang kaya, dan sekarang kamu menculikku untuk meminta tebusan?"
Namun Heeseung tetap melanjutkan mengeringkan rambutnya, dan tidak memakai sehelai atasan, hanya melilitkan handuk dipinggangnya.
"Apa! Kamu bahkan tidak memakai apapun, apa kamu juga sudah melecehkan pria tampan sepetiku? Sialan!"
Jake mengambil bantalan sofa lalu melempar tepat di tengkuk Heeseung. Heeseung menghentikan aktivitasnya lalu berbalik, mendekati Jake yang sudah ketakutan dan menempel di pintu.
"Seharusnya kamu berterimakasih padaku, jika tidak ada aku kamu sudah pasti jadi santapan kucing liar, jangan coba-coba menyalahkan orang lain dan menutup mata atas kesalahan terbesar yang kamu lakukan tuan Sim!"
Jake mengerjapkan matanya dan sedikit memajukan bibirnya, dia berusaha memasang wajah tak bersalah.
"Kesalahan apa?"
Jake masih memutar matanya"Jangan berlagak bodoh kamu berada di klub tengah malam, dan pulang dalam keadaan mabuk di umur yang tidak seharusnya kamu melakukan itu, kamu seorang pelajar, aku akan melaporkan ini besok ke pihak sekolah!"
Jake terkejut lalu menghampiri Heeseung.
"Apa masalahmu? Kamu hanya dewan sekolah dan kamu tidak berhak atas diriku?..."
Jake tentu saja mendongak karena perbandingan tinggi badannya dengan Heeseung cukup signifikan.
"...Katakan jika kamu ingin memerasku, aku akan membayar berapapun yang kamu inginkan, itukan yang kamu inginkan?"
Heeseung tidak menggubris dia menggeser Jake kesamping dan mengambil bajunya di lemari, tetapi Jake tidak tinggal diam dia menyelinap dilengan Heeseung dan berada didepannya. Sehingga posisinya Jake sandar dilemari baju, dengan Heeseung yang berada didepannya.
"Plis 🥺"
"Wht?!" Heeseung memasang wajah ngeri
Jake berusaha menggoda Heeseung sambil memanyunkan bibirnya, entah kenapa Heeseung malah membantingnya ke ranjang lalu menindihnya.
"Aku meminta yang lain, tuan Sim"
Jake tidak bergerak, dia cuma menatap horror ke arah Heeseung.
"Ya shibal, aku juga akan melaporkan tindakan pelecehan mu ini!"
Jake berhasil lepas dari Heeseung namun dengan jahilnya Jake menarik handuk Heeseung hingga lepas lalu berlari meninggalkan Heeseung yang terbakar amarah.
"Cih"
Heeseung sebenarnya ingin menertawakan tingkah konyol Jake, sebenarnya Heeseung sering memperhatikan Jake, karena Jake meskipun sering memberontak dia anak yang baik, hanya saja sifatnya yang polos dan mudah dipengaruhi.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE DISTANCE (Jaywon)
FanfictionHal yang tidak terduga terjadi pada Jungwon, kedatangan siswa pindahan dari Amerika mengubah hampir seluruh kehidupannya. BXB JAYWON