01. Mawar Putih

183 9 0
                                    

Bunga matahari adalah bunga yang hanya memiliki satu jenis warna, ya itu kuning. Bunga yang sering dikatakan sama seperti matahari.

Bunga matahari jarang disukai karena tidak seindah mawar. Ia tidak mengadung makna berarti seperti bunga lili. Terkadang dianggap hanya bunga penghasil biji kuaci yang tidak terlalu berarti seperti bunga Edelweis.

Pada nyatanya bunga matahari itu penuh cinta, berani menatap ke langit untuk menatap langsung matahari, sumber cinta yang membuatnya terus hidup.

Bunga matahari juga gigih, berani menerjang apapun yang mengahalanginya untuk menatap matahari. Semangatnya yang selalu penuh pergorbanan tapi memiliki hasil yang baik.

Di saat semua orang lupa melihat keindahan tersembunyinya bunga matahari, Natalya Agestu, gadis yang sering dikatakan kelebihan bobot itu menjadikan bunga matahari motivasi hidupnya. Ia percaya, disaat dirinya dipandang gendut serta jelek, ada keindahan yang harusnya bisa disembunyikan.

Namun, dengan banyaknya bully serta omongan jelek orang-orang, Alya tidak sepercaya diri seperti gambarannya tentang matahari yang selalu menatap langit, matahari yang disukainya. Alya malah memilih mundur dengan bunga matahari di genggaman.

Hari ini setelah selesai pengenalan lingkungan untuk anak baru di sekolah Internasional Scool Triasakti, para siswa diberikan tugas membawa satu bunga ke sekolah, untuk nanti ditukar dengan sesama orang yang mau menjadi teman bangku.

Tapi Alya malah hanya diam berdiri di ambang pintu kelas. Melihat cowok yang disukainya pada pandangan pertama dikerumuni banyak wanita cantik di kelasnya. Mereka berebut mau bunganya yang diterima sehingga bisa duduk dengan cowok populer sekolah itu.

Kedatangannya di hari pertama sudah menyedot banyak perhatian. Apalagi selain parasnya yang tampan serta manis, ia juga seorang penyanyi cilik yang sukses hingga kini.

Alya lebih baik sadar diri, takut bunganya bukan hanya sekedar ditolak, tapi dibuang di depan mata. Ia cukup sadar dengan penampilannya yang gendut dan jelek.

Akan tetapi siapa yang tidak percaya akan keajaiban, cowok tampan itu malah berjalan menuju tempat Alya berdiri sambil memegang bunga mataharinya dengam gugup.

Tidak ingin narsis, Alya malah menoleh ke beleakang. Siapa gadis cantik yang membuat si pujaan hati seolah berjalan ke arahnya.

Kelas yang berada di lorong-lorong, membuat pandangan Alya tidak menembus jauh, dan sayangnya tidak ada siapa-siapa lagi di belakangnya.

Alya akhirnya kembali memandang sang cowok idola sekolah itu yang tepat berhenti di depannya. Ia menyerahkan mawar putihnya kepada Alya berserta senyuman manisnya.

Para siswi-siswi hanya bisa mengaga tidak percaya. Apalagi mereka yang sudah berusaha memberikan bunganya duluan tidak bisa lagi menyembunyikan rasa kesalnya dengan memasang wajah benci.

"Lo nggak mau nerima bunga gue?" cowok itu ingin segera menarik bunganya, karena Alya tidak segera mengambil, malahan menatap ke sekitar kelas.

Tidak tahu Alya yang gugup, membalas berbicara dengan gagap. "Bu-buat gue?" Alya bertanya sekali untuk memastikan.

Tapi cowok itu langsung mengangguk cepat, membuat Alya mengambil bunganya dengan pipi yang terasa panas. Siapa yang tidak salting saat diberikan bunga oleh orang yang kita suka? Tangan Alya saja sampai sedikit tremor saat mengambil bunganya.

"Ekhem," dehem cowok itu sambil menunjuk bunga yang Alya pegang. "Bunga lo buat gue, ya," pintanya yang mau repot-repot meminta, padahal banyak gadis di kelasnya memberi dengan sukarela.

Beruntung Alya kembali sadar dengan keterkejutannya karena masih tidak menyangka akan diberikan bunga oleh orang yang disuka. Karena itu Alya segera menyerahkan bunganya agar bisa menjadi teman sebangku.

"Ouh iya, nama gue Astana Pancana Nugraha, lo bisa panggil Asta." Setelah memandang bunga matahari Alya yang telah berpindah ke tangannya, Asta langsung mengulurkan tangannya untuk kenalan.

Alya yang benar-benar gugup mengusap tangannya di rok sebelum menerima uluran tangannya. Takut Asta jijik dengan keringatnya yang berkumpul di telapak tangan.

"Gue Natalya Agestu, biasa dipanggil Alya," balas gadis itu sambil tersenyum kikuk.

Asta yang sudah mengetahui nama calon pasangan duduknya langsung menggaguk melepaskan salaman. Orang-orang di kelas sudah kepanasan, jadi ia harus segera pergi walaupun harus dikejar lagi seperti fans-fans pada umumnya.

"Semoga kita harmonis, ya," harap Asta sebelum ke luar dari kelas dengan para fans yang mengejer. Seperti dugaannya. Meninggalkan Alya yang masih belum mampu menghentikan detak jantungnya yang sangat cepat.

Sementara Leoarga Narmatin, orang yang biasa dipanggil Arga meremas bunganya di pojokan kelas dengan perasaan sesak serta kecewa.

In Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang