Setelah 3 hari berlalu, Seulgi pun kembali ke Korea, dan hari ini dia akan bersekolah seperti biasa. Sementara Eomma Appa Kang melanjutkan perjalan bisnisnya ke Paris kembali.
_________________
POV AREA SEKOLAH
_________________Seulgi sampai tepat diarea parkiran. Suasana sekolah masih sepi. Seulgi pun memutuskan untuk menunggu teman - temannya di parkiran.
*SEULGI POV*
"Ugi!" - Teriak Lisa.
"Tumben sekali kamu sampai duluan Gi" - Lanjut Lisa mendekati Seulgi.
"Ahh nee, mungkin karna masih Jetlag" - Ucapku.
"Ahh bener juga. Kenapa tak masuk duluan?" - Ucap Lisa.
"Sekolah masih terasa sepi, aku memutuskan menunggu kalian saja" - Ucap Seulgi menunjukkan senyum matanya.
"Itu mobil Wendy baru masuk" - Ucap Lisa sambil menunjuk sebuah mobil memasuki area parkiran.
Tak lama dibelakang mobil Wendy, masuk sebuah mobil yg tak asing.
"Wendy-ah" - Teriak Lisa.
"Oh? Wassap! Kenapa tidak memberitau pulang. Apa kau bertemu dengan Eomma dan Appaku?" - Ucap Wendy mendekat ke Seulgi dan Lisa.
"Nee, bahkan kami makan malam bersama. Aku bilang bahwa kau sudah punya kekasih" - Ucapku menggoda membuat Lisa terkekeh.
"Yah Kang Seulgi, siapa kekasihku!" - Ucap Wendy tak terima.
sementara disisi lain parkiran, ada seorang pria yg membuka kan pintu mobil untuk seorang wanita yg membuat Seulgi, Wendy dan Lisa mengalihkan pandangan.
"Hati - hati turunnya.." - Ucap Suho.
"Kamu tak perlu repot - repot membuka kan pintu untukku" - Ucap Irene tak enak.
"Semakin hari semakin saja.." - Ucap Lisa tak percaya melihat kedekatan Suho dan Irene.
"Mworago?" - Tanyaku melihat Lisa.
"Sejak Suho ikut makan dengan kami, Suho dan Irene sering datang dan pulang bersama" - Ucap Wendy yg masih menatap ke arah Suho dan Irene.
"Ahh, begitu rupanya.." - Ucapku pura - pura tegar.
"Gwenchana Gi?" - Tanya Lisa.
"Huh? Apa maksudmu?" - Tanyaku
"Anni.." - Ucap Lisa.
"Kajja, kita ke kantin saja. Sambil menunggu Jisoo" - Ucapku mengajak Wendy dan Lisa.
Mereka pun berjalan melalui Suho dan Irene. Sedari tadi, meski parkiran Suho dan Seulgi tidak terlalu jauh, namun Irene dan Suho tak menyadari bahwa beberapa pasang mata memandangi mereka.
"Wah Seulgi" - Ucap Suho saat melihat Seulgi cs.
"Annyeong!" - Ucapku menyapa dengan senyuman yg membuat Irene kaget.
"Kapan sampai?" - Ucap Suho
"Ahh kemarin, kami duluan yaahh" - Ucapku dingin langsung berjalan menuju arah kantin.
Tiba - tiba, langkah Seulgi terhenti dan berbalik badan..
"Ngomong - ngomong, kalian serasi!" - Ucapku tersenyum getir memaksa menjadi senyum tulus dan langsung berlalu di ikuti Wendy dan Lisa.
Deg!Irene pun menangis langsung lari tanpa memperdulikan Suho.
"Irene.." - Teriak Suho yg bingung melihat Irene berlalu begitu saja."Dia kenapa? Ahh, sudahlah. Tidak usah terlalu dipikirkan" - Tanya Suho dalam hati bingung sambil berjalan menuju kelasnya.
-SEULGI POV CUT-Saat ini bel berbunyi pelajaran pertama pun segera dimulai. Blackjack cs pun berjalan menuju kelas.
*ALL POV*Braakkk!
Bunyi pintu yg ditendang oleh Seulgi mengagetkan semua murid di kelas.
"Yah Oppa! Baru saja kembali sudah membuat onar" - Ucap Yeri.
"Mian" - Ucap Seulgi acuh
"dia kenapa?" - Tanya Joy kepada Jisoo dengan bahasa tubuh.
"Tidak tau" - Ucap Jisoo berbisik menggelengkan kepala.
Jam pelajaran hari ini adalah Kelas Seni dari Bu Hyoyeon. Tak berapa lama Bu Hyoyeon masuk kedalam kelas.
"Selamat pagi anak - anak" - Sapa Bu Hyoyeon.
"Selamat Pagi Bu.." - Jawab semua murid.
"Kang Seulgi kamu sudah kembali" - Ucap Bu Hyoyeon.
"Nee, sudah Bu" - Ucap Seulgi dingin.
"Kalau belum kembali, masa ini arwahnya Bu" - Ucap Jisoo membuat semua terkekeh.
"Benar juga.." - Ucap Bu Hyoyeon terkekeh.
"Irene, apa kamu kurang tidur?" - Ucap Bu Hyoyeon kembali yg melihat mata Irene sembab.
"MASALAH RUMAH TANGGA BU" - Teriak Wendy yg mendapat satu pukulan dari belakang oleh Jisoo.
"Kamu sudah menikah Irene?" - Ucap Bu Hyoyeon kaget membuat semua terkekeh.
"Yg satu dekat dengan wanita lain tak terima, yg satu dekat dengan pria lain tak terima Bu" - Teriak Jennie.
"Ahh, disebut cinta apa itu?" - Ucap Bu Hyoyeon.
"Cinta persegi bu" - Ucap Yeri membuat terkekeh.
"Bila cinta, katakan saja. Jangan jadikan orang lain pelarian" - Ucap Bu Hyoyeon.
"Setujuuuuuuu!" - Teriak Lisa melirik Jennie.
"Yah Lalisa, kenapa kamu begitu semangat?" - tanya Bu Hyoyeon.
"dahulu saya menembaknya Bu, namun ditolak. Lalu saya mendekati perempuan lain, dia tak terima!" - Ucap Lisa kembali melirik Jennie.
"Bukankah jika benar mencintai harus dikejar Bu? Harus dibuktikan?" - Ucap Jennie.
"Lebih sakit mana Bu, pacaran tapi tak dipublikasi kan. Supaya bisa jalan dengan laki - laki lain mungkin Bu. Murahan sekali!" - Teriak Seulgi kesal yg mendapatkan pandangan dari Seulrene cs.Deg!
Kata - kata Seulgi menyakiti hati Irene dan membuatnya kembali menjatuhkan air mata tanpa ada yg melihat dia langsung menghapusnya.
"Sudah sudah, kenapa jadi pada curhat. Sudah buka bukunya" - Ucap Bu Hyoyeon yg dituruti oleh semua murid.
"Aku murahan? Ya benar aku murahan. Katakanlah sesuka hatimu. Benar, aku tak lebih baik dari Seohyunmu itu" - Ucap Irene dalam hati yg merasa masih sangat sakit dengan ucapan Seulgi.
Pelajaran demi pelajaran pun selesai, bel pulang sekolah pun sudah berbunyi. Hari ini tidak ada rapat karena progress yg sudah cukup kondusif.
Sementara, Suho sudah menunggu Irene didepan pintu kelasnya.
"Wahhh, sang pangeran sudah menunggu tuan putri nya nih" - Ucap Seulgi yg baru saja keluar dari kelas membuat Suho tersenyum malu.
"Irene belum keluar Gi?" - Tanya Suho.
"Tuh masih didalam" - Ucap Seulgi menunjuk dengan wajahnya.
"Aku duluan yah, kami harus bersiap latihan" - Ucap Seulgi.
"Neee, semangat kalian!" - Ucap Suho.
"Gi.." - Panggil Wendy.
"Hmm.." - Ucap Seulgi.
"Kamu kenapa aktif banget hari ini?" - Tanya Wendy.
"Aktif bagaimana?" - Tanya Seulgi bingung.
"Dari tadi omonganmu terasa semakin aneh" - Ucap Wendy.
"Perasaanmu saja itu" - Ucap Seulgi sambil berjalan ke arah bangku untuk meletakkan tasnya.
Sementara disisi lain..
"Rene, aku antar yah" - Ucap Suho yg melihat Irene baru keluar.
"a-aku dijemput Suho. Mian.." - Ucap Irene.
"Ahh begitu, yasudah tak apa. Mungkin besok aku bisa menjemputmu dan mengantarmu kembali" - Ucap Suho.
"Usaha terus, sampe mampus" - Ucap Jennie kesal memotong percakapan Suho dan Irene dan langsung berjalan menuju lapangan di susul Joy, Chaeng, dan Yeri.
"I-iyaa, besok aku kabarin.." - Ucap Irene.
"Yasudah, aku duluan nee? Kamu nanti hati - hati" - Ucap Suho.
"Nee, kamu juga hati - hati" - Ucap Irene membalas dan Suho pun beranjak pergi.
Sementara Irene bingung harus menunggu dimana, kenyataannya Irene belum meminta Supirnya untuk menjemput.
Akhirnya, Irene memutuskan untuk menyusul Joy, Yeri, Jennie, juga Chaeng yg berada di bangku penonton dilapangan basket.
"Loh Eonnie? Bukankah tadi ingin pulang dengan Suho?" - Ucap Yeri polos yg didengar Seulgi.
"Anni, aku sedang tidak bersemangat" - Ucap Irene.
"Wae? Eonnie sakit?" - Ucap Joy.
"Kamu sakit Rene?" - Tanya Wendy yg tak jauh dari mereka.
"Anni, cuma sedikit lemas saja" - Ucap Irene.
"Gimana gak lemas, ketauan sih" - Sela Seulgi sambil memasukkan bola basket kedalam ring yg membuat semua melihat ke arah Seulgi.
"Sakit sekali.." - Ucap Irene dalam hati.
"Yerim-ah, jika suatu hari nanti kamu memiliki kekasih. Anggaplah dia ada. Beritahu setidaknya teman dekatmu bahwa kau sudah memiliki kekasih." - Ucap Seulgi menghadap Redflavor cs lalu kembali memainkan bola basketnya.
"dia kenapa?" - Tanya Jisoo heran kepada Wendy.
"Seulgi Oppa kenapa?" - Ucap Yeri kepada yg lainnya.
"Saraf kejepit" - Ucap Lisa yg mulai lari ke arah Seulgi yg sudah memainkan bola basketnya.
"Seperti sarafmu!" - Teriak Jennie membuat semua terkekeh.
"Gi.. bolanya" - Ucap Lisa meminta bola dari Seulgi.
"Yah Wendy, Jisoo, kenapa kalian malah duduk dengan mereka" - Teriak Seulgi dari lapangan.
"Ahh, iya iya sebentar. Aku masih kelelahan" - Ucap Wendy tiba - tiba menyandarkan kepalanya ke pundak Joy.
"Yah, Wendy. Dasar ganjen!" - Ucap Lisa tak percaya.
"Aku hanya begini pada Joy tidak pada yg lain" - Teriak Wendy membuat pipi Joy memerah.
"Chaeng apakah aku boleh seperti itu denganmu?" - Ucap Jisoo.
"Mainlah dulu sana. Latihan agar menang" - Ucap Chaeng dengan pipinya memerah.
"Siap laksanakan!" - Ucap Jisoo yg langsung berdiri dan memberi hormat di hadapan Chaeng.
"Benar! Cukuplah satu orang dan manjakanlah dia. Jangan murahan. Jangan saat Joy tidak ada kamu menggoda wanita lain Wen" - Teriak Seulgi yg masih mendrible bola yg di halangi Jisoo.
Tes!
Air mata Irene menetes kembali, kali ini Irene tak peduli dengan yg lain, ia membiarkan yg lain melihatnya.
"Ottokke?" - Bisik Joy kepada Wendy saat melihat Irene menangis.
"Wae?" - Tanya Wendy bingung.
"Eonnie" - Jawab Joy sambil menunjuk ke arah Irene melalui pandangannya.
"Hah, aku tidak mengerti hubungan mereka seperti apa, tapi aku yakin sesuatu sedang terjadi" - Ucap Wendy.
"Majja.." - Ucap Jennie pelan dengan anggukan."eonnie, eonnie kenapa menangis?" - Tanya Yeri polos yg tak mendapat jawaban Irene dan didengar oleh Seulgi.
"Sudah salah, nangis. Supaya apa? Mendapat belas kasihan? Lalu menyalahkan orang lain? HAH BANGSAT!" - Teriak Seulgi kesal melempar bola kuat kearah Jisoo.
"Aakk aaak, sakit bangsat!" - Keluh Jisoo kesakitan.
Akhirnya, Irene pun tak sanggup mendengar ucapan Seulgi yg sangat menyakiti hatinya.-27-
KAMU SEDANG MEMBACA
Only in My Dream! - SEULRENE // BLACKVELVET
Fanfiction. B x G . _______________ Cerita tentang Bae Joo Hyun dan Kang Seulgi. Bermimpi? Yah mungkin hanya bermimpi. Mereka sekolah ditempat yang sama, tapi kelakuannya sungguh berbeda. Tapi, tanpa mereka , tentu saja sekolah sepi! Team #BLACKVELVET