43

142 9 3
                                    

Saat ini Seulrene Gang sudah dalam perjalanan.

*TAEYOUNG POV*

"Noona gwenchana?" - Tanyaku yg samar - sama didengar Irene .

"Huh? Anni, gwenchana" - Jawab Irene sedikit teriak.

"Sebenarnya apa yg terjadi antara Noona dengan Seulgi? Kalian sungguh membingungkan!" - Teriakku frustasi.

"Kau lebih membuatku bingung Taeyong-ssi! Adikku, kau gantung bukan?" - Ucap Irene kesal membuatku tertawa terbahak - bahak.

"Yah Noona! adikmu saja yg tidak tau waktu, ketika aku sibuk dia menghubungiku, dan aku membalasnya saat senggang, lantas dia merasa aku tidak peka" - Ucapku terkekeh.

"Sekali saja kamu sakiti Yeri, aku yg akan menggantungmu! Menggantung dipohon cabe!" - Ancam Irene.

"Yah Noona! mengapa jadi membahasku. Sebenarnya kalian kenapa?" - Tanyaku kembali.

"Taeyoung-ssi , aku tak terbiaasa dengan keadaan berpacaran sudah beberapa tahun ini, aku tak tau mana yg benar mana yg salah. Aku hanya merasa untuk tetap sopan kepada siapapun" - Ucap Irene membuatku menggeleng kepala.

"Cantik sih, tapi.." - Ucapku heran.

"YAH! tapi apa huh?" - Tanya Irene.

"Tapi bodoh! hahahaha" - Ucapku meledek dan mendapat pukulan dari Irene. 

Mereka pun tertawa bersama. Tanpa disadari Taeyoung menge-rem mendadak saat berhadapan dengan Truck yg berhenti tiba-tiba karena tidak terlalu fokus akibat percakapannya dengan Irene.


*Ckiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiittt...

"Taeyoooouuuuuuunnnngg...." - Teriak Irene panik.

"Gwenchana Noona?" - Tanya Taeyoung takut sambil menepikan motornya.

"YAH! TAEYOUNG!" - Teriak Seulgi yg melihat kejadian itu.

Seulrene Gang pun ikut menepi dan was-was dengan yg terjadi.

"Eonnie gwenchana?" - Tanya Yeri, Joy, Jennie dan Chaeng.

"Yah! Taeyoung-ah!" - Marah Seulgi.

"Mi-mian.." - UCap Taeyoung ketakutan.

"Gwenchana, Ren?" - Tanya Wendy.

"N-ne" - Ucap Irene takut.

"Taeyoung! bisakah kamu lebih hati-hati?! Huh!" - Teriak Seulgi frustasi.

"Mi-mian Gi, tadi aku tidak terlalu fokus karena pembahasan kami" - Ucapku takut.

"Ah peduli setan! ini bukan perjalanan sebentar! Jangan egois!" - Marah Seulgi.

"Yah! kamu yg egois!" - Marah Irene kepada Seulgi mendapat tatapan dari semuanya.

"Aku dan Taeyoung menikmati perjalanan, itu tidak disengaja! Tak mungkin dia sengaja untuk membuatku celaka! sudahlah toh aku tidak kenapa-napa! Kita lanjutkan saja perjalanan sebelum sore" - Kesal Irene.

Tiba - tiba , Seulgi menarik tangan Irene..

"Baby, kamu sama Taeyoung yah, biar Oppa dengan Eonnie mu" - Ucap Seulgi dingin menarik tangan Irene menuju motornya yg berwarna kuning.

"Hilih, bilang saja ingin bersama. Pura-pura ngerem biar dipeluk. Kang Nanas!" - Ucap Joy berbisik membuat semua tertawa guling - guling.

"Kamu tidak apa - apa jika aku yg membawamu?" - Tanyaku ke Yeri.

"Nee, tidak apa. Berhati - hatilah.." - Ucap Yeri.

"Tak mungkin aku tak berhati-hati membawa calon kekasihku" - Ucapku dalam hati.

"Yasudah, kita lanjutkan perjalanannya" - Ucap Jisoo yg menarik tangan Chaeng menuju motor hitam nya.

-TAEYOUNG POV CUT-

Saat ini semua sudah berkendara dengan aman, dan sesekali mereka semua menyapa dan tertawa.

Sementara disisi lain..

*SEULGI POV*

"Gwenchana?" - Tanyaku yg tidak mendapat jawaban.

"Kenapa tidak menjawab?" - Tanyaku lagi yg tetap fokus mengendarai motor.

"Aku tidak suka kamu kasar seperti itu!" - Balas Irene kesal.

"YAH! Aku hanya panik! bukan kasar" - Jawabku mendengus.

"Taeyoung bahkan lebih lembut daripadamu" - Ucap Irene berbisik kesal.

"Mwo? Apa katamu?" - Tanyaku yg mendegar perkataannya samar - samar.

"Anni. Lagian ngapain kamu marah seperti itu. Kita kan tidak ada hubungan apa-apa" - Ucap Irene.

"Ohh.. Geure.." - Jawabku mengangguk lirih.

"Baiklah, aku takkan mengkhawatirkanmu lagi. Harusnya aku yg marah. Tapi sudahlah.." - Lanjutku menegaskan.

"Hah.. kenapa jadi seperti ini sih" - Ucap Irene dalam hati semakin bingung.

-SEULGI POV CUT-

Syukurnya dalam perjalanan semua berjalan dengan mulus, dan mereka pun tiba di penginapan.

*JOY POV*

"Akhirnya sampai juga." - Ucapku sambil meregangkan tangan stretching.

"Kamu lelah?" - Tanya Wendy sambil mengelus-elus rambutku.

"Hum, lumayan tapi tak apa. Heheh" - Balasku dengan senyum mata yg lebar.

"Ahh, syukurlah. Kalau begitu beristirahatlah sebentar. Biar aku yg mengangkat barang-barang kita" - Ucap Wendy yg mendapat anggukkanku.

Jennie dan Lisa, Chaeng dan Jisoo begitu juga Yeri dan Taeyoung juga membawa semua barang-barang ke dalam kamar mereka masing-masing. 

"Nanti kita berkumpul di ruang keluarga saja yah, kalian wanita-wanita silahkan beristirahat terlebih dahulu" - Teriak Wendy.

"Nee.." - Jawab semuanya.

Sementara disisi lain, Irene keberatan mengangkat barangnya namun Seulgi berjalan begitu saja pura - pura tidak perduli.

"Bisa-bisanya dia melewatiku begitu saja" - Ucap Irene dalam hati yg melihat Seulgi berlalu melewatinya begitu saja.

"Mau ku bantu, Ren?" - Tanya Wendy yg tiba - tiba menghampiriku.

"N-nee, ini berat sekali" - Ucap Irene membuat Wendy tertawa.

"YAH! kenapa kau tertawa?" - Tanya Irene bingung.

"Makanya, punya badan jangan cuma tulang sama kentut saja!" - Ledek Wendy.

"Yah Wenday! sadar diri. Badanmu pun tak seberapa" - Balas Irene.

"Tapi aku punya otot. Bwlee!" - Ledek Wendy yg langsung meninggalkan Irene dan mengangkat barang Irene menuju kamar dan di ikuti oleh Irene.

"Yah kenapa kalian?" - Tanyaku melihat Wendy dan Irene yg berantem kecil.

"Joy, aku tak menyetujui kamu dengan Wendy pokoknya!" - Ucap Irene kesal.

"MWO?" - Kaget Wendy membuat semua terkekeh.

"Wae eonnie?" - Tanyaku terkekeh.

"Lihat saja badannya, tak sesuai denganmu!" - Kesal Irene.

"Hahahaha" - Tawa Yeri, Chaeng, dan Jennie.

"Makanya Wen, tumbuh tuh ke atas" - Ucap Chaeng.

"Hey Wanita blonde! sadar dirilah. Priamu pun semekot!" - Kesal Wendy ke Chaeng.

"Huh? Semekot?" - Bingung Jennie dan Yeri.

"SEMETER KOTOR!" - Jelas Wendy membuat semua tertawa guling - guling.

Tiba-tiba, Seulgi menghampiri kamar para wanita..

"Jen, ada makanan tidak?" - Tanya Seulgi yg baru saja tiba membuat semua melihat ke arah Seulgi.

"Aku juga sudah mulai lapar" - Ucap Chaeng.

"Tidak heran~" - Ucap Yeri memutar bola mata malas.

"Sebentar biar ku ambilkan Gi" - Jawab Jennie.

"Atau kita makan saja terlebih dahulu?" - Tanyaku

"Aku pikir sebentar lagi saja, karena Jisoo, Lisa dan Taeyoung sedang main di pantai" - Jelas Seulgi.

"Wah, aku hampiri mereka ahh~" - Ucap Wendy Excited.

"Aku ikuuuuuuutt" - Teriakku mengejar Wendy.

"Aku juga" - Ucap Yeri dan Chaeng.

-JOY POV CUT-

Sementara Jennie masih mencari makanan yg lupa dimana dibagian mana di letaknya.

*IRENE POV*

"Biar aku saja yg mencarinya, Jen" - Ucapku membantu Jennie.

"Ahh Jen, aku sudah tidak lapar. Nanti saja" - Ucap Seulgi yg langsung meninggalkan Irene.

"YAH KANG SEULGI!" - Teriak Jennie yg ikut mengejar Seulgi.

Tidak disangka - sangka, air mata Irene menetes. Setelah semua sudah keluar dari kamar, Irene pun mengunci pintu lalu menangis sejadi-jadinya.

"Sebenarnya aku harus apa? hiks hiks" - Ucapku memukul-mukul bantal.

"Aku mencoba perhatian, dia menjauh. Aku belajar terbiasa, dia perhatian! Hiks hiks" - Ucapku kembali.

"apa aku mencoba membuka hati untuk Suho saja? hiks hiks" - Lanjutku.

"Mungkin dengan mengikhlaskan Seulgi aku bisa membuka hati dengan orang lain. Mungkin dia lebih cocok dengan Seo Joo Hyun bukan Bae Joo Hyun. Hiks hiks" - lanjutku semakin menangis.

"Seohyun benar-benar banyak mengerti Seulgi sepertinya ketimbang aku. Hiks hiks" - Terusku.

Irene merasa sakit sekali, Liburan yg dia anggap akan menjadi titik balik mereka, malah berujung seperti ini. Berujung? Apakah benar ini ujungnya?


-IRENE POV CUT-

Only in My Dream! - SEULRENE // BLACKVELVETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang