Chapter 15: Marah!

86 3 7
                                    

" Sial! " apa mangsud lo ha? Tanya Kenzo menatap tajam Yerin,mereka berempat saat ini ada di ruang pribadi mereka di sekolah

" bukti juga semua nya mengarah ke si Raka pembunuh itu atas dasar apa lo nuduh GUE? " lanjut marah Kenzo kepada Yerin yang berada di sofa depan nya

" kenapa lo takut di hajar habis habisan sama dia? " tanya balik Yerin

" jaga mulut lo. " ucap Kenzo

" kenapa juga gue di hajar sama seorang pembunuh " geram Kenzo dengan berdiri dan mencondongkan sedikit badan nya kepada Yerin yang sedang duduk

Sementara Algaraz dan Freya mereka berdua hanya diam menatap Kenzo dan Yerin yang sedang bertengkar, mereka hanya diam karena tidak ingin mencampuri urusan Kenzo ataupun Yerin

Yerin berdiri dari duduk nya dan menatap langsung ke arah mata Kenzo " liat lo selalu lepas kendali dan menyebut Raka pembunuh " ucap Yerin

" dia hampir bunuh orang. Terus harus gue panggil apa lagi selain pembunuh? Tanya Kenzo marah

" kalau bukan dia siapa lagi yang nusuk Aluna? Lanjut Kenzo

" kepala pelayan Lee pelaku nya. " ucap Yerin membuat Kenzo, Algaraz serta Freya memusatkan perhatian mereka ke Yerin

*Kepala pelayan Lee adalah general manager sekolah mereka Leesok

" bukan kah kepala pelayan Lee sama Aluna punya afair?, mungkin aja dia nusuk Aluna berniat buat membungkam Aluna? Ucap Yerin membuat Kenzo terdiam

" kenapa lo tiba-tiba pengen tau soal itu? " tanya dingin Algaraz kepada Yerin

Yerin tersentak kecil dan langsung menatap wajah datar Algaraz " gapapa , kita lagi bicara in tentang Raka jadi....

" Aluna dulu berteman dengan kita. " Bukan kah menurut lo ga adil kalau kita bicara seperti itu tentang Aluna hanya berdasarkan rumor?.

" Aluna cuma gadis malang yang harus mengalami koma karena insiden mengerikan itu.

" teman? Kami ga pernah nganggep gadis kotor itu sebagai teman. " ucap Freya membuat Algaraz, Kenzo dan Yerin langsung menatap wajah Freya

" kenapa lo selalu bela dia setiap kali kita ngomongin tentang DIA " ucap marah Freya menekan kata dia kepada Algaraz, bahkan dia tidak menggunakan kata aku kamu seperti sedari dulu kata itu yang selalu di ucap kan oleh Algaraz dan dirinya

Freya mengusap kasar mata nya yang mulai berkaca kaca.

" bruk "

Freya menghempas bantal sofa dan langsung pergi dari meninggalkan Algaraz yang mematung melihat kemarahan di raut wajah Freya yang biasa nya selalu menampakan tatapan teduh ke arah nya.

Algaraz&Freya(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang