" apa aku ngancurin banyak barang? " tanya Freya pelan, dia sungguh merasa pikiran nya kosong dan takut Mama dan Papa nya kecewa karena dia tidak melakukan nya dengan baik bahkan dia mengacaukan nya.
" jangan khawatir nanti aku suruh bodyguard yang bersihin. "ucap Algaraz
Freya tersenyum " seandainya tau, aku pasti belajar seni atau seluncur indah, bukan piano.
Algaraz mengalihkan pandangan nya ke arah Freya dengan mengangkat sebelah alis nya heran.
" pasti mereka ga akan nyuruh aku melukis sesuatu atau nyuruh aku ngelakuin lompatan tripel axel di depan mereka. " lanjut Freya
Algaraz terkekeh pelan sembari menatap ke arah Freya.
" mereka pasti ngelakuin nya, mereka bakal ngadain pameran pribadi, menyewa gelanggang seluncur es, dan menyuruh mu tampil di depan orang-orang penting, bukan kah lebih bagus main piano? Dari pada yang kamu sebutin tadi? " ucap Algaraz
Freya menghela nafas " aku muak. " ucap nya
"
Freya kembali menghela nafas " tolong buka reseliting dres aku dikit " ucap Freya sembari duduk membelakangi Algaraz" aku bahkan kesulitan minum karena dress nya agak ketat " lanjut nya
" kamu seharusnya pake gaun yang lebih pas dan ga terlalu ketat! " ucap Algaraz datar sembari memajukan sedikit duduk nya ke arah Freya
" cewe ga pakek dress yang pas sama tubuh nya, tapi menyesuaikan tubuh sama dress itu "ucap Freya
Algaraz mengerutkan kening nya " siapa yang bilang gitu? " tanya nya datar
" Mama aku, nyonya Diana Manofa, aku bonekanya, dia cuma puas kalau dress-dress yang dia siapin cocok. " sebuah boneka cantik " ucap Freya tersenyum, dia memang terbuka dan itu hanya ke Algaraz.
Algaraz diam mendengarkan dan mulai membuka reseliting dres Freya.
" udah, sekarang lebih baik? " tanya Algaraz.
KAMU SEDANG MEMBACA
Algaraz&Freya(On Going)
Teen Fiction" Aku terlalu bersemangat mengisi hari-harinya hingga aku tidak sadar bahwa bukan aku pengisi hatinya." -Freya Manofa " Dari awal Lo cuma sahabat bagi gue ,dan gue harap Lo juga nganggep gue gitu." -Algaraz Denendra. Algaraz Denendra adalah seorang...