Chapter 22: "Boneka"

71 4 0
                                    

" apa aku ngancurin banyak barang? " tanya Freya pelan, dia sungguh merasa pikiran nya kosong dan takut Mama dan Papa nya kecewa karena dia tidak melakukan nya dengan baik bahkan dia mengacaukan nya.

" jangan khawatir nanti aku suruh bodyguard yang bersihin. "ucap Algaraz

Freya tersenyum " seandainya tau, aku pasti belajar seni atau seluncur indah, bukan piano.

Algaraz mengalihkan pandangan nya ke arah Freya dengan mengangkat sebelah alis nya heran.

" pasti mereka ga akan nyuruh aku melukis sesuatu atau nyuruh aku ngelakuin lompatan tripel axel di depan mereka. " lanjut Freya

Algaraz terkekeh pelan sembari menatap ke arah Freya.

" mereka pasti ngelakuin nya, mereka bakal ngadain pameran pribadi, menyewa gelanggang seluncur es, dan menyuruh mu tampil di depan orang-orang penting, bukan kah lebih bagus main piano? Dari pada yang kamu sebutin tadi? " ucap Algaraz

Freya menghela nafas " aku muak. " ucap nya
"
Freya kembali menghela nafas " tolong buka reseliting dres aku dikit " ucap Freya sembari duduk membelakangi Algaraz

" aku bahkan kesulitan minum karena dress nya agak ketat " lanjut nya

" kamu seharusnya pake gaun yang lebih pas dan ga terlalu ketat! " ucap Algaraz datar sembari memajukan sedikit duduk nya ke arah Freya

" cewe ga pakek dress yang pas sama tubuh nya, tapi menyesuaikan tubuh sama dress itu "ucap Freya

Algaraz mengerutkan kening nya " siapa yang bilang gitu? " tanya nya datar

" Mama aku, nyonya Diana Manofa, aku bonekanya, dia cuma puas kalau dress-dress yang dia siapin cocok. " sebuah boneka cantik " ucap Freya tersenyum, dia memang terbuka dan itu hanya ke Algaraz.

Algaraz diam mendengarkan dan mulai membuka reseliting dres Freya.

" udah, sekarang lebih baik? " tanya Algaraz.

Algaraz&Freya(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang