Chapter 3: Curiga

265 6 0
                                    

Setelah Raka memberikan pengakuan itu sidang langsung di tutup sementara karena keributan

***
" apakah kau gila? Tanya pengacara Aron

" tidak ada urusan nya dengan anda ucap datar Raka

" SIAL kau tau aku membela mu susah payah agar di kurangi masa hukuman mu dan kau, malah mengaku yang jelas bukan kesalahan mu" ucap pengacara Aron tak habis pikir dia merasa di khianati oleh client nya sendiri

" anda tidak perlu ikut campur, dan kenapa anda mengungkap hal buruk yang susah payah Aluna tutupi?

" bukan kan sudah saya bilang kalau saya akan mengurangi masa penahanan anda dan tentu nya dengan cara mengungkap masa lalu nona Aluna " ucap pengacara Aron

" saya tidak ingin lagi anda ikut campur" ucap Raka

"PERGI marah Raka

Pengacara Aron keluar dengan ekspresi marah dia merasa di rendah kan oleh clien nya sendiri sungguh dia tak habis pikir ada orang seperti Raka.

***
" tuan Aron anda saya pecat!

Aron terkejut dan langsung menatap ke arah atasan nya

" kau terlalu banyak membuka tentang kasus itu, bukan kah saya sudah bilang coba saja kurangi sedikit masa hukuman nya bukan membuat nya tidak bersalah, dan semua tentang kelicikan anda untuk menang sidang sudah di foto copy dan akan di laporkan ke polisi, jika anda tidak langsung pergi "

Pengacara Aron menghela nafas dan langsung berjalan pergi meninggalkan ruang kerja nya dan berjalan keluar perusahaan

Dia berniat melihat keadaan Aluna dia sudah bertekad untuk menyelidiki kasus Aluna, dia jadi merasa bersalah karena membuka di depan sidang tentang masa lalu Aluna.

Hingga beberapa menit pengacara Aron telah sampai di sebuah rumah sakit dan langsung ke ruang Aluna di rawat, namun setelah melihat di sana sangat ramai Aron memilih keluar sebentar dan berjalan di lorong rumah sakit

" gue rasa lo udah tenang
Yer karena Aluna koma ucap seorang laki-laki

Pengacara Aron menoleh dan melihat ke empat siswa-siswi dua perempuan dan dua laki-laki, mereka adalah Algaraz Denendra, Freya Manofa, Kenzo Alvares dan Yerin Fernando

" lo gila ucap Yerin dan langsung mengejar pelan Kenzo

Sementara Algaraz dan Freya hanya menggeleng kan kepala mereka melihat tingkah Kenzo dan Yerin

Freya menggandeng lengan kekar Algaraz dan mereka langsung berjalan memasuki rumah sakit untuk menjenguk Aluna.

Semetara Aron yang mendengar seseorang siswa yang menyebut nama Aluna jadi menaruh curiga dan langsung mengikuti ke empat siswa-siswi itu

" miss Aluna ga papa kan ucap Yerin berpura-pura memasang wajah sedih nya dan langsung memeluk miss Sella yang ada di sana bersama miss Vera

" hiks hiks mis semoga Aluna cepet sadar ya" ucap Yerin masi dengan sandiwara nya

Sementara Aron yang mengawasi tingkah Yerin langsung menaruh curiga ke Yerin

Setelah menjenguk Aluna, mereka berempat memutuskan singgah sebentar di sebuah caffe mewah

" bener kan apa yang gue bilang tadi kalau lo pasti seneng Aluna koma ucap Kenzo

Yerin menatap kesal Kenzo "kenapa sih lo ngomong itu mulu dari tadi„ ya gue seneng lah males banget liat muka jalang itu gue berterima kasih banget deh pokok nya sama yang nusuk tu cewe

" jangan bahas itu lagi" ucap Algaraz dingin

Kenzo, Freya dan Yerin langsung menatap Algaraz

" kenapa kalau kita bahas lagian tu orang juga belum tentu hidup lagi ucap Yerin tak perduli

" Yer kalau Al bilang ga usah di bahas berarti itu juga buat kebaikan kita ucap Freya

Yerin mengangguk mendengar ucapan Freya dan memilih langsung mengalihkan topik pembicaraan mereka

" besok jemput gue ya Ken mobil gue di bengkel ucap Yerin

" udah miskin lo sampe ga mampu naik taksi? Tanya Kenzo mengejek

" iss " Yerin menatap kesal ke arah Kenzo dan memilih diam saja

Algaraz&Freya(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang