Prolog

1.6K 165 89
                                    

"Kamu tunggu disini ya, Sayang! Inget ya, jangan keluar sebelum Bunda yang buka. Tutup telinga kamu pakai ini." Sang bunda memberikan headphone karakter kelinci yang terhubung dengan ipad miliknya, lalu dia setel musik klasik favoritnya yang biasa mereka dengar setiap hari.

"Bunda sayang Renala!" ucapnya terakhir kali sebelum memasangkan headphone di telinga sang putri. Setelah mengecup kening sang putri dengan berderai air mata, dia tutup lemari tempat disembunyikannya Renala. Lalu wanita itu kembali ke depan, berharap bisa menemui putrinya nanti setelah masalah selesai.

Renala kecil tak mengerti mengapa Bundanya menangis. Dia hanya mengangguk patuh, tak mengerti mengapa harus bersembunyi di lemari pakaian yang pengap ini. Suara musik memenuhi gendang telinga gadis kecil itu, menghalau suara keributan di ruang tamu.

Renala menunggu, meski dia haus dan lapar, akan diturutinya permintaan Bundanya untuk tidak keluar, tanpa mengetahui bahwa itulah permintaan terakhir sang bunda. Gadis kecil itu menunggu, hingga suara musik yang menenangkan membuatnya tertidur.

Satu jam.

Dua jam.

Tiga jam.

Pintu lemari terbuka. Kamar yang terang membuat mata gadis kecil itu mengerjap, dia terbangun. Tapi yang dia lihat pertama kali bukan orang yang ditunggunya.

"Bocil ...,"

"Kak Shaka, Bunda Nala mana?" tanya Renala lemah, wajahnya pucat pasi, bibirnya biru.

Dan gadis kecil itu tahu, Bundanya tak bisa menepati janji itu.

🍁🍁🍁

anyeong yeorobun

author nulis cerita baru nih!!

ada yang bisa nebak nggak genrenya apa??

yuk dukung author dengan kasih vote dan komen juga yaa

seperti biasa kritik dan saran sangat diterima

terimakasih❤️

Little Renala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Little Renala

Sad Things About Renala [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang