"Kamu tunggu disini ya, Sayang! Inget ya, jangan keluar sebelum Bunda yang buka. Tutup telinga kamu pakai ini." Sang bunda memberikan headphone karakter kelinci yang terhubung dengan ipad miliknya, lalu dia setel musik klasik favoritnya yang biasa mereka dengar setiap hari.
"Bunda sayang Renala!" ucapnya terakhir kali sebelum memasangkan headphone di telinga sang putri. Setelah mengecup kening sang putri dengan berderai air mata, dia tutup lemari tempat disembunyikannya Renala. Lalu wanita itu kembali ke depan, berharap bisa menemui putrinya nanti setelah masalah selesai.
Renala kecil tak mengerti mengapa Bundanya menangis. Dia hanya mengangguk patuh, tak mengerti mengapa harus bersembunyi di lemari pakaian yang pengap ini. Suara musik memenuhi gendang telinga gadis kecil itu, menghalau suara keributan di ruang tamu.
Renala menunggu, meski dia haus dan lapar, akan diturutinya permintaan Bundanya untuk tidak keluar, tanpa mengetahui bahwa itulah permintaan terakhir sang bunda. Gadis kecil itu menunggu, hingga suara musik yang menenangkan membuatnya tertidur.
Satu jam.
Dua jam.
Tiga jam.
Pintu lemari terbuka. Kamar yang terang membuat mata gadis kecil itu mengerjap, dia terbangun. Tapi yang dia lihat pertama kali bukan orang yang ditunggunya.
"Bocil ...,"
"Kak Shaka, Bunda Nala mana?" tanya Renala lemah, wajahnya pucat pasi, bibirnya biru.
Dan gadis kecil itu tahu, Bundanya tak bisa menepati janji itu.
🍁🍁🍁
anyeong yeorobun
author nulis cerita baru nih!!
ada yang bisa nebak nggak genrenya apa??
yuk dukung author dengan kasih vote dan komen juga yaa
seperti biasa kritik dan saran sangat diterima
terimakasih❤️
Little Renala
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad Things About Renala [END]✔️
Teen Fiction🐼RORA X HAECHAN🐻 ⚠️DILARANG PLAGIAT!!!! DOSA!!! Renala Sabitha: Memang benar hadirnya aku adalah sebuah kesalahan. Tapi aku sama tak berdosanya sepertimu. Arshaka Argantara: Bagaimana bisa seseorang yang tak merasakan kasih sayang penuh bisa menci...