Hari telah berganti. Hari ini adalah hari yang mendebarkan untuk Salma. Hari dimana Ia akan dinikahi laki laki yang tidak pernah dia cintai.
Pernikahan yang terjadi karena rasa bersalah. Dari keluarga Salma ke Diman.
Pernikahan dilakukan di rumah Salma. Tidak banyak yang di undang hanya keluarga dan beberapa sahabat serta kerabat dekatnya.
Salma masih terus mengeluarkan air mata dikamar yang kini ditemani Novia sahabat terbaiknya. Yang juga berprofesi sebagai dokter. Bedanya Novia adalah seorang dokter kandungan.
Novia sudah menikah dengan laki laki bernama Tama. Seorang pebisnis yang bergerak dibawah PT Parulian group.
"Sal... Udah dong jangan nangis terus. Makeup mu luntur itu loh" ucap Novia
"Nov. Aku takut. Aku takut apa keputusan yang aku ambil ini adalah keputusan yang tepat" jawab Salma kuatir tentang semua yang sedang terjadi.
"Bismillah ya sal. Kalo kamu tanya aku. Aku juga ga tau sal. Yang penting selalu berdoa yaa" ucap Novia sambil memeluk sahabatnya itu.
Acara akad nikah berlangsung dengan lancar. Walaupun air mata Salma masih terus mengalir.
"Sal sudah jangan nangis sayang."ucap mama Salma menenangkan.
Sebenarnya dia sendiri tidak tega melihat Salma harus menikah dengan lelaki yang tidak pernah dia cintai. Tapi ini adalah takdir. Keluarga Salma memiliki hutang Budi pada keluarga diman.
"Nak. Kini kamu sudah menjadi istri orang. Kamu nurut sama suami mu yaa. Mama yakin kamu kuat menjalani semua ini."
"Iya mah. Salma minta mama doain Salma terus ya"Setelah acara selesai Salma dan Diman langsung berangkat ke apartemen yang telah di sediakan keluarga Salma untuk tempat tinggal mereka berdua.
Dalam perjalanan pun Salma dan Diman tidak ada bicara apa pun. Semua sunyi dan sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.
"Akhirnya sampe juga"ucap Diman berjalan masuk ke apartemen.
"Dimana kamarnya. Aku pengen cepet istirahat." Lanjut Diman
" Disebelah sini" jawab Salma dan langsung menuju satu ruangan di apartemen itu.Kamar tidurnya cukup besar. Tapi itu adalah satu satunya kamar yang ada di sana.
"Aku tau kamu menikah sama aku itu karena permintaan papamu. Aku juga ga kan nyentuh kamu. Jadi kamu tenang aja." Ucap Diman ketus.
"Maaf dim. Kalo aku nyakitin perasaan mu. Tapi aku janji akan belajar untuk cinta sama kamu. Dan akan berubah menjadi istri yang baik buat kamu" ucap Salma sedikit tertunduk.
"Ga usah repot-repot Sal." Tersenyum kecil
" Kamu ga perlu melakukan itu. Karena aku tidak pernah berharap semua itu terjadi. Kamu harus tau aku menikah mu cuma karena harta." Kata Diman sambil berjalan memutari tubuh Salma.Jujur Salma kaget dengan kenyataan itu. Air matanya tak bisa iya bendung dan akhirnya jatuh juga.
"Ga usah nangis sal. Harusnya mu senang. Kamu ga perlu repot repot buat menjalani kewajiban mu sebagai istri. Dan sebaliknya aku juga ga perlu melakukan kewajibanku sebagai suami. Kita satu atap tapi kamu dengan hidup mu aku dengan hidup ku." Lanjut Diman.
"Mengapa kamu tega ngelakuin ini dim. Apa ga cukup selama ini semua kebutuhan mu di tanggung papaku. Dari biaya sekolah sampai kamu sarjana. Masih kurang dim?" Jawab Salma sambil menangis.
"Biaya sekolah hingga kuliah memang ditanggung keluarga mu. Tapi tidak dengan kasih sayang yang seharusnya aku dan ibu ku dapat dari ayah. Aku tumbuh besar tanpa sosok ayah dalam hidupku.(ucap Diman penuh emosi) ahh sudahlah kamu tidak akan paham" Diman pergi meninggalkan Salma yang syok. Dan pergi menuju kamar serta membanting pintu dengan keras.
Dalam pikiran Salma hanyalah penyesalan. mengapa di mau dinikah ka dengan laki laki jahat dan kasar itu. Bahkan mereka baru menikah belum ada 1 hari. Tapi Diman sudah menyiksa Salma seperti itu.
Rumah Rony
"Ron. Aku minta uang" ucap Laura di depan pintu saat melihat Rony yang barusan pulang.
"Astaghfirullah Laura. Aku baru sampe loh. Aku belum salam tapi kamu udah menodong minta uang. "Jawab Rony sambil berlalu masuk ke dalam rumah.
"Kamu itu seorang suami Ron. Tugas kamu memang cari uang untuk aku. Istri mu." Ucap Laura kekeh
"Uang yang aku kasih kemarin udah habis? Sekarang kamu mau kemana pakai pakaian lengan terbuka seperti itu" Tanya Rony
Walaupun sudah hamil 7 bulan tapi perut Laura tidak terlihat besar. Dan dia selalu berpakaian mewah walaupun keadaan ekonomi keluarganya sedang susah. Dia malu dengan teman temannya.
"Aku mau pergi sama teman temanku. Kamu ga usah banyak tanya. Aku butuh uang sekarang" jawab Laura
"Nggak. Aku ga ngizinin kamu keluar. Ini udah malem Ra. Mau cari apa kamu?"jawab Rony sedikit teriak.
"Kamu gak pernah kasih aku kebahagiaan dirumah ini. Biarin aku cari kebahagiaan ku di luar" ucap Laura lalu mengambil tas Rony yang baru saja diletakkan di tas meja. Ia mengambil semua uang yang ada di sana.
"Ra jangan kamu ambil semua Ra. Itu buat modal ku besok." Rony berusaha menghalangi Laura.
Tapi sayang. Laura lebih cepat. Dia mengambil semua yang ada di dompet itu. Dan hanya menyisakan kartu tanda pengenal serta kartu kredit debit yang sudah tidak bisa berfungsi karena sudah di blok oleh keluarganya.
Lanjut gak nih??