9.

1.4K 105 7
                                    

Salma menengok ke belakang. Dia menatap orang itu tak lama. Salma memeluk erat dia. Menumpahkan semua air matanya.

Hari ini banyak sekali airmata yang ia keluarkan namun tidak pernah kering.

Orang itu menepuk nepuk dan mengelus punggung Salma.

"Ada apa lagi sal?" Tanya dia.

Tidak ada jawaban sepatah kata pun. Salma masih terus menangis.

"Hey.. Salma... Jawab aku.. jangan bikin aku kuatir. Kenapa kamu keluar lagi. Pake bawa koper gede lagi" dia bertanya lagi.

"Ron.. bawa aku pergi dari sini Ron.. aku ga mau disini"jawab Salma masih menangis dan mulai melepaskan pelukannya perlahan.

Seseorang itu adalah Rony. Rony yang ingin pulang dari unit apartemen teman mamanya yang tidak sengaja berada satu lantai dengan unit Salma.

Setelah Rony mengambil cincin mamanya yang ketinggalan dia melihat Salma sedang berjalan tanpa tujuan dan menyeret koper besar.

Rony awalnya tidak yakin bahwa perempuan yang dia lihat itu adalah Salma. Tapi melihat bajunya persis seperti yang Salma pake tadi Rony memberanikan diri menghampiri Salma.

Rony bingung sebenarnya apa yang terjadi dengan Salma. Tapi karena Salma memintanya untuk membawanya pergi dari situ. Rony segera mengajak Salma menuju mobilnya.

Setelah sampai di mobil Rony membukakan pintu untuk Salma dan memasukkan kopernya kedalam bagasi belakang.

Saat didalam mobil Salma hanya diam dan matanya memberikan tatapan kosong.

"Sal. Kamu mau kemana malem malem gini. Kenapa kamu ga pulang aja. Istirahat di apartemen kamu. "

Salma masih terdiam.

"Sekarang kamu mau ke mana. Aku anterin" tanya Rony lagi

"Bawa aku kemana pun kamu mau Ron. Aku gak tau aku harus kemana. Yang penting bawa aku jauh dari tempat ini. Sekarang Ron."jawab Salma masih dengan tatapan kosong ke arah depan

Rony sendiri juga bingung mau kemana. Satu satunya tempat yang aman adalah rumah orang tua Rony. Sekalian dia menemui mamanya untuk mengembalikan cincin miliknya.

Rony mulai melajukan mobilnya. Setelah cukup jauh dari apartemen Louvre. Salma menangis dengan suara sangat keras. Ia menumpahkan amarahnya.

Rony terkejut. Awalnya Salma hanya terdiam tanpa suara tapi tiba tiba ia menangis kencang.

"Kenapa? kenapa? Kenapa harus aku? Kenapa aku mau menikah dengan lelaki kejam itu? Kenapa mereka tidak pernah sedikitpun menganggap aku?" Kalimat itu lah yang keluar dari mulut Salma saat menangis.

"Kenapa kamu harus ada di perut ku. Kenapa kamu ada. Di saat ayah mu sendiri tidak memperdulikan kamu. Disaat dia belum mencintai ku. Kenapa?" Raung salma sambil memukul-mukuli perutnya.

Rony langsung menghentikan mobilnya. Dia berusaha menahan tangan salma.

"Sal cukup Sal. Jangan kayak gini. Kasihan bayi kamu. Hey tenangin diri kamu sal." Ucap Rony sambil berusaha memeluk Salma.

Dalam pelukan Rony. Salma menangis lagi bedanya tangisan ini adalah tangisan tanpa suara.

Rony memberikan Salma air mineral yang ada tersedia di dalam mobilnya.

"Kamu minum dulu yaa Sal. Biar tenang. Habis itu kamu ceritain semua ke aku. Sebenarnya apa yang terjadi." Ucap Rony sambil mengelus pipi lembut Salma.

Setelah sedikit lebih tenang Salma mulai menceritakan yang terjadi sebenarnya kepada Rony.

"Diman menceraikan aku Ron." Itu kalimat yang Salma ucapkan untuk memulai ceritanya.

"Hah kok bisa sal? Kenapa? Apa dia ga mau menerima anak Ini? " Tanya Rony.

"Ternyata pas kita pelukan tadi mamanya Diman memperhatikan kita dari luar Ron. Dan mengira aku selingkuh sama kamu. Dan anak ini adalah hasil perselingkuhan kita" lanjut Salma.

"Trus kamu diem aja? Kamu ga coba jelasin ke mereka?"

"Aku udah berusaha jelasin Ron. Tapi mereka gak mau denger.bahkan mereka malah mengusir aku"

"Sal kita balik lagi ya. Aku akan jelasin semuanya ke mereka. " Kata Rony.

Rony merasa bersalah kepada Salma. Kalau saja mereka tidak berpelukan mungkin Salma tidak diusir dari apartemennya sendiri. Dan menangis seperti tadi.

Salma juga pasti terpukul sekali. Banyak yang terjadi di hari ini. Mulai dari Diman yang tiba-tiba pulang pagi pagi buta. Kabar soal kehamilannya. Dan sekarang malah dituduh selingkuh. Hingga di ceraikan lagi.

Salma menatap kedepan. Sudah tidak ada air mata yang keluar dari mata indahnya.

"Ga Ron. Aku ga akan ngemis² lagi sama Diman. Biar saja. Aku yakin aku bisa ngelewatin ini semua. Aku cuman perlu penyesuaian aja" jawab Salma tegas.

"Tapi sal kamu kan lagi hamil. Dia ga bisa menceraikan kamu. Kamu masih punya kesempatan sal"

"Ron. Kamu kenapa sih. Kenapa kamu malah ngedukung aku buat balik sama Diman lagi?!" Jawab salma sedikit emosi kepada Rony.

"Ron asal kamu tau ya setelah pernikahan itu terjadi aku gak pernah bahagia Ron. Satu satunya yang bikin aku bahagia cuma karena bisa ketemu lagi sama kamu" lanjut tegas Salma.

Rony mendengar jawaban itu langsung terdiam. Dia tidak menyangka bahwa Salma akan mengatakan itu.

rumit (Tukar Lalu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang