Salma memutuskan untuk keluar dari ruangannya guna mengisi perutnya. Tapi baru selangkah dia sudah dikagetkan dengan lelaki tampan dan bertubuh tegap yang tersenyum manis padanya.
"Astaga. Kamu bikin aku kaget deh"
"Hehehe maaf yaa.. gimana hari ini kerjaannya lancar"
"Alhamdulillah Ron. Oh ya tadi aku juga baca hasil perkembangan baby Anggis. Dan semakin hari kondisinya semakin membaik Ron." Jelas Salma dengan begitu semangat.
"Alhamdulillah sal. Aku seneng banget anak ku semakin sehat. Dan itu semua berkat kamu sal. Makasih banyak ya sal." Ucap Rony sambil merentangkan tangannya mengisyaratkan Salma untuk memeluknya.
Mereka pun berpelukan sejenak.
" Oh iya sal. Aku juga mau kasih tau kamu kalo surat putusan dari pengadilan udah keluar. Dan itu tandanya aku dan Laura sudah resmi bercerai " wajah Rony terlihat lega.
Sekarang Rony tidak tau dan tidak mau tau kabar Laura. Dan kini fokus dengan anaknya Anggis. Dia setiap hari selalu datang ke rumah sakit. Bukan hanya menengok Anggis. Tapi juga ingin bertemu Salma.
Hampir setiap hari mereka pergi makan bersama. Dan menghabiskan waktu bersama. Salma juga menceritakan semua yang terjadi pada dirinya saat ini.
Rony yang mendengar Salma telah menikah merasa sedikit kecewa.
Dulu pas jaman SMA Rony pernah punya perasaan ke salma tapi dia tidak pernah berani mengungkapkannya. Karena Salma pernah bilang bahwa dia ingin fokus pendidikan dulu dan mengejar cita citanya.
Selain perasaan kecewa. Rony juga merasakan kesedihan yang dirasakan Salma. Tapi dia tidak bisa berbuat apa apa.
Salma sangat bahagia dengan adanya Rony sekarang dia tidak merasa sendiri lagi. Karena dia tidak bisa menceritakan masalah yang sedang dia hadapi ini kepada kedua orang tuanya. Ia takut orang tuanya menjadi kepikiran.
______
Hari sudah malam. Salma kembali ke apartemennya. Tapi entah mengapa dia pusing sekali. Dia memutuskan untuk segera istirahat.
Keesokan harinya. Salma terbangun dan merasakan mual yang luar biasa.
"Huek huek.. aku kenapa yaa.. perasaan pola makan ku baik baik aja. Mana mungkin asam lambung ku naik" batin Salma.
Dari luar terdengar suara pintu yang diketuk seseorang. Salma segera memakai hijab nya dan membukanya.
Dan tidak diduga itu adalah Diman. Dia datang lagi. Membuat salma ketakutan setengah mati. Teringat kejadian sebulan lalu.
"Di di di Diman" ucap Salma penuh terbata bata.
"Iya ini gua suami Lo" jawab Diman menatap Salma.
"Gua boleh masuk?"
Salma mengganguk.
Diman masuk kemudian duduk di sofa. Dan mempersilahkan salma untuk duduk di sebelahnya.
"Gua pulang sal. Gua mau minta maaf soal kemarin. Gua ngga bermaksud buat melecehkan. Tapi kemarin gua bener² lepas kontrol sal. "
Salma menunduk seolah tidak ingin mengingat kejadian itu.
Waktu kejadian itu Diman memang dalam keadaan mabok. Mabok bersama teman temannya. Tapi sayang ia hilang kendali dan minum terlalu banyak.
Diman ikut tertunduk. Ada penyesalan dalam hatinya. Walaupun dia menikahi Salma hanya untuk balas dendam tapi dia juga tidak punya niatan untuk berbuat sakajem itu. Sebenarnya dia tidak sejahat itu.
"Sal Lo mau kan maafin gue?" Ucap Diman sambil memegang tangan salam.
"Sebenarnya aku belum bisa melupakan kejadian kemarin dim tapi setelah aku pikir. Itu memang sudah menjadi hak kamu. Yang aku sesali kenapa harus dengan cara sekasar itu dim" Salma kembali terisak.
"Maaf sal maaf. Gua ga akan ngulangi kejadian itu. Gua janji."
Salma memaafkan Diman. Entah terbuat dari apa hati salma sehingga dia mau memaafkan lelaki bajingan itu.
______
Diman bener bener ingin memperbaiki semuanya. Pagi ini salma pergi kerja dianter oleh Diman.
"Makasih yaa dim. Aku pamit dulu. Assalamualaikum "
"Waalaikumsalam sal"
Didalam rumah sakit salma bertemu dng Rony. Seperti biasa ia menjenguk anak pertamanya itu.
"Pagi papa Rony. Baby Anggis "sapa Salma. Yang membuat Rony sedikit kaget.
"Eh kamu Sal. Pagi juga Tante dokter"jawab Rony dng nada seperti anak kecil.
Salma memeriksakan baby Anggis. Kondisinya sudah semakin baik tapi masih perlu perawatan intensif.
______
Sorenya Salma selesai melakukan tugasnya. Ia ingin segera pulang. Sebelum pulang dia merasa mual yang berlebih. Dan kepalanya sakit.
Brug
Salma pingsan.
