Kini Salma dan Rony sudah berada dalam mobil. Mereka sedang menuju apartemen yang akan menjadi tempat tinggal Salma.
"Kalo ada apa apa kamu harus ngomong sama aku ya sal."kata Rony
"Siap bapak Rony.."jawab Salma
"Kamu tenang aja Ron. Kamu boleh ke apartemenku kapan aja semau kamu. Kalo perlu nanti kmu juga pengen akses masuk ke apartemen deh. Gimana"ucap Salma sambil memegang lengan kiri Rony.
"Hah kamu serius sal"jawab Rony sedikit kaget mendengar pernyataan Salma.
"Iya ron serius. Jadi kamu ga kuatir terus sama aku. Oke"ucap Salma sambil tersenyum manis menatap Rony.
Rony menatap Salma sekilas lalu ikut tersenyum. Rony sangat gemas melihat Salma. Rasanya ingin langsung Ia lahap sekarang.
Salma memberi tau Rony arah menuju apartemennya tapi Rony tidak asing dengan jalan itu.
"Tunggu deh sal apartemen kamu namanya apa?"
"Apartemen Botanica Ron. "jawab Salma
"Ya ampun sal. Aku juga tinggal disana sal."ucap Rony
"Oh yaa.. berarti kita satu apartemen dong"jawab Salma senang.
"Kamu lantai berapa?"
"Lantai 12 katanya "
"Hah kok bisa sama sih"
"Serius Ron. Wah berarti kita tetangga dong"
"Hhhh iya ya sal. Kok bisa pas bgt yaa.. kayaknya emang kita ditakdirkan untuk selalu bersama deh sal."ucap Rony senang.Tak terasa mobil mereka telah sampai di parkiran apartemen Botanica. Rony segera menurunkan koper besar Salma dari bagasi dan bergegas masuk ke lobby.
Salma langsung menemui pihak resepsionis untuk meminta akses masuk. Setelah mendapatkan semuanya Salma berjalan menuju unit pribadinya. Tak lupa ada Rony dan koper besarnya membuntuti.
Sampailah mereka di depan unit Salma. Dan benar saja memang memang tetangga hanya bersekat 1 unit diantara mereka.
"Nah itu yang sebelah sana apartemen aku sal. Kalo kamu kangen tinggal ketuk aja hehehe"ucap Rony menggoda Salma
"Apaan sih ron."jawab Salma sambil menahan tawa.
"Wah keren sal dalamnya"
"Bentar Ron kan sama aja interiornya kayak punya kamu kita masih 1 lantai " jawab Salma
"Hehehe iya sih sama. Tata letaknya juga sama persis."ucap Rony sambil tersenyum kelihatan giginya.
"😒 Mulai ngelawak yaa sekarang "
"Masih lucu kan sal"
"Hhhh. Gak." Ucap SalmaRony ingin membantu Salma untuk merapikan barang barangnya. Tapi Salma menolak karena Salma takut risih karena dalam koper itu ada beberapa barang pribadinya.
Rony pun setuju dan mencari kegiatan lain yang bisa ia kerjakan. Karena perutnya mulai lapar dia pun berniat untuk memasak. Tapi karena kulkas masuk kosong Rony pun belanja di supermarket yang ada di lantai dasar dekat lobby.
Apartemen Botanica memang tergolong apartemen mewah. Ada banyak fasilitas yang disediakan termasuk supermarket yang menyediakan berbagai kebutuhan.
"Sal aku turun bentar ya. Ada yang pengen aku beli. Kamu mau nitip sesuatu gak?" Ucap Rony yang sedang mengintip Salma yg sedang merapikan barangnya di kamar.
"Emmm katanya enggak deh Ron. Aku belum kepikiran mau beli apa. Nanti aja aku turun sendiri kalo aku udah butuh"jawab Salma
"Ya udah aku tinggal yaa.. jangan kangen"
Ucap Rony menggoda lagi."Idih kangen?? Yang bener aje...."
"Rugi dong"jawab Rony meneruskan kalimat Salma yang belum selesai.Rony berlalu dan langsung menuju ke supermarket. Ia mengambil beberapa sayuran dan keperluan dapur lainnya. Rony sangat pawai dalam urusan memasak. Karena semenjak ia menikah dengan Laura dia lah yang memasak.
Setelah dirasa cukup Rony langsung ke kasir dan membayar semuanya. Rony pun langsung beranjak kembali ke unit Salma.
Setelah sampai diatas Rony langsung menuju ke dapur tanpa menemui Salma terlebih dahulu.
Rencananya Rony ingin masak sayur sop dan ayam goreng. Dia pikir itu yang paling simpel tapi tetap bernutrisi. Apa lagi Salma sekarang sedang hamil. Jadi dia perlu makanan yang sehat.
Setelah sekian lama berkutik dng barang barangnya. Kini Salma telah selesai. Saat membuat pintu kamar hidung Salma langsung mencium aroma masakan yang kelihatan lezat.
"Wahh baunya enak bgt. Siapa yang masak ini"
Salma memperhatikan sekitar dan berjalan perlahan menuju arah dapur. Salma kaget melihat Rony sedang memasak.
"Rony?? Ini bener Rony? Kamu masak Ron? Emang bisa"ucap Salma sambil membalikkan badan Rony yang mulanya fokus pada masakan sekarang menghadap kearah salma.
"Aduh aduh sal. Ini aku masih Rony. Emang sih kalo lagi masak jadi makin kelihatan ganteng. Tapi aku beneran Rony loh."ucap Rony yang lagi lagi menggoda Salma.
"Ihhh kepedean bgt sih. Siapa juga yang bilang kamu tambah ganteng hah"jawab salma kesel.
"Lha itu tadi?"
"Ya aku masih bingung aja Ron sejak kapan kamu bisa masak? Dari jaman dlu aku ga pernah liat kamu masak. Pernah sekali kamu masak telur dadar aja gosong"
Kata Salma."Ya itu kan dulu. Sekarang udah di upgrade nih. Sekarang jadi pinter masak"ucap Rony jumawa.
"Yahh di upgrade. Udah kayak tipe hape aja pake upgrade² segala."ucap Salma sambil ketawa renyah.
"Udah udah daripada kamu meragukan kemampuan memasak ku lebih baik sekarang kamu duduk. Kita makan siang bareng. Udah laper nih."ucap Rony.
"Ya udah yuk makan. "jawab Salma senang.
Mereka langsung Duduk di meja makan.
"Udah sini piring kamu biar aku yang ambilin. Kamu kan udah cape masak"ucap Salma sambil mengambilkan makanan untuk Rony.
Rony tersenyum melihat perlakuan Salma kepada dirinya.
"Aku dari dulu pengen bgt sal makan diambilin gini sama istri aku. Pas punya istri ga pernah kesampaian. Tapi tuhan kasih kamu buat mewujudkan kemauan aku ini sal. Tanpa aku minta lagi. Aku beneran jatuh cinta sama kamu sal"ucap Rony dalam hati."Segini cukup Ron"
"Ron?? Rony? Kok bengong sih segini udah belum?"ucap Salma"Ehh gimana Sal. Eee iya udah cukup segitu aja"jawab Rony terbata bata
"Mikirin apa sih ron?"
"Enggak ada. Udah ayo makan. Kmu cobain masakan aku. Enak atau ga"
Salma pun mengangguk lalu perlahan memakan masakan yang dimasak Rony.
"Hemmmm enak bgt masyaallah. Kamu keren bgt ron sumpah. Ini enak Lohh.. kayak masakan orang yang pinter masak"
"Iya iya sal. Pelan pelan makanya."
Salma begitu menyukai masakan Rony. Rony pun begitu bukan tentang masakannya. Tapi tentang dengan siapa ia makan sekarang.
Rony makan sambil melihat Salma yang begitu lahap. Entahlah karena lapar atau karena enak ataupun karena dia sedang hamil jadi makannya lumayan banyak hingga nambah.
Apapun alasannya Rony tidak perduli. Yang terpenting sekarang ia bisa berkumpul dengan Salma.