Bab 1 | Renala: BIRTHDAY

1K 154 230
                                    

Welcome, Readers!!

Jangan lupa vote + komennya yaaa

Happy Reading

🍁🍁🍁

Alarm berdering, hari ini telah dimulai. Aku meregangkan tubuhku sebentar, jujur aku masih sangat mengantuk. Tapi tak ada alasan bermalas-malasan karena ini bukan hari Minggu.

Kuraih ponsel di atas nakas, mematikan alarm yang selalu disetel dengan volume maksimal. Lalu kubaca notifikasi, ada pesan belum terbaca dari Pak Tua, lima jam yang lalu. Aku sudah menebak isi pesannya, tapi tetap kubaca.

 Aku sudah menebak isi pesannya, tapi tetap kubaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya benar. Pak Tua itu ayahku. Tapi aku tak tinggal dengannya. Aku tinggal sendiri di rumah ini sejak Bunda meninggal. Dan kenapa aku tak tinggal bersama Pak Tua itu? Ceritanya panjang karena hidupku sendiri cukup rumit. Ditambah lagi ada kenangan abu-abu yang tak mampu kuingat. Seperti sebab Bunda meninggal. Pak Tua itu hanya bilang Bunda kecelakaan. Tapi aku sama sekali tidak ingat.

Bahkan kenanganku ketika masih bersama Bunda hanya terlihat samar. Kenangan yang jelas hanya ketika pemakaman Bunda. Usiaku lima tahun. Aku melihat Pak Tua itu menangis terisak dirangkul seorang wanita yang ternyata istrinya.

Mengingat hal itu membuatku marah. Aku membenci ayahku, tapi tidak dengan uangnya. Toh selama ini aku hidup dari nafkah yang orang itu berikan. Aku tak mengeluh, Pak Tua itu kaya raya. Aku hidup berkecukupan, bahkan lebih padahal aku hidup sendirian.

🍁🍁🍁

Aku beranjak bangun lalu membuka tirai kamar. Langit terlihat jingga. Matahari baru akan terbit. Cantik sekali. Tanpa sadar senyumku lebih dulu terbit sebelum matahari.

Kemudian aku mandi setelah cukup mengagumi langit pagi ini. Lalu berpakaian dan bersiap ke sekolah. Aku turun, sedikit berlari menuruni tangga. Bukan karena buru-buru, hanya kebiasaan. Aku melihat paperbag di meja, kado dari Pak Tua. Sweater rajut warna pink yang manis dengan logo brand mewah.

"Lumayan juga seleranya. Yah walaupun gue nggak suka pink. Tapi cute juga," monologku.

Lalu aku kembali ke kamar, bodoh sekali meninggalkan ponselku di atas sana. Kupakai sekalian sweater baru itu.

 Kupakai sekalian sweater baru itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sad Things About Renala [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang