"Freen, Jimmy mungkin memperhatikan kita" Becky mengingatkanku.
Bajingan! Aku segera melepaskan tanganku dan duduk ke posisi semula. Lagu lain mulai diputar, entah berapa banyak uang yang harus kubayar untuk ini, tapi aku tidak peduli selama Becky tidak pergi ke mana pun.
Aku menatapnya saat dia menyibakkan rambut ungunya dari wajahnya. Dia tidak berani menatapku, seolah-olah dia tiba-tiba merasa malu.
"Ini sungguh gila sayang, aku sangat menyukainya"
Becky terlihat sangat ragu, namun akhirnya dia mengangguk.
Aku mengerutkan kening padanya. "Kau tidak menikmatinya?"
"Tidak—maksudku. Tentu saja. Rasanya... Seperti kita benar-benar terbawa suasana." Becky menutup matanya dan menarik napas dalam-dalam beberapa kali.
Saat dia membuka matanya lagi, dia sudah menjadi Fon lagi, senyuman genit kembali terlihat di bibir sempurna itu. Hatiku terpuruk dalam kekecewaan, fakta bahwa penjaga itu mungkin telah menyaksikan semua yang terjadi di antara kami.
"Aku bisa duduk di sini sepanjang malam bersamamu." Becky menggeliat ke arahku, aroma familiar seketika menyeruak saat dia menghembuskan napasnya.
"Apakah kau sudah minum?"
"Aku tidak mabuk."
"Bukan itu maksudku. Tapi apakah kau minum saat bekerja?"
"Kenapa? Aku hanya minum dua gelas"
"Apakah kau suka bekerja di sini?"
Becky malah tertawa terbahak-bahak. "Aku tidak tahu, bagaimana menurutmu? Aku selalu merasa minder saat aku harus mengenakan pakaian ini di depan sekelompok orang asing, satu-satunya hal yang membuatku tenang adalah seteguk vodka setiap beberapa jam."
"Lalu kenapa kau melakukan ini?"
Dia mengangkat bahu. "Alasannya sama seperti orang lain. Aku butuh uang."
"Untuk apa? Siapa yang memerasmu? Atau kau punya hutang?"
"Bukan seperti itu. Aku harus segera keluar dari rumah itu. Aku benci berada di sana."
Aku tidak bisa menyalahkannya. "Aku akan menjagamu. Berapa uang yang kau butuhkan?"
"Kau juga tidak punya uang Freen"
"Siapa bilang aku tidak punya uang?"
"Bukankah alasanmu menikahi ibuku hanya demi uangnya."
"Tidak. Tapi demi uangku! Aku punya warisan dan saham dalam bisnis keluarga yang disita kakakku, itu sebabnya aku menerima saat mereka memintaku menikahi ibumu. Aku hanya ingin uangku kembali"
Dia mengangkat alisnya ke arahku saat kami saling menatap.
"Dan sekarang celanamu penuh dengan air mani, serta putri tirimu yang sedang duduk di pangkuanmu."
Aku menatap wajah cantik Becky. Seharusnya aku menikahi Armstrong yang ini. Lalu semua keinginanku akan segera menjadi milikku. Bukan malah terjebak dalam rumah tangga bodoh dengan ibunya.
"Katakan padaku Becky! Berapa uang yang kau butuhkan? Aku akan memberikannya agar kita segera pulang"
"Terima kasih atas tawaranmu, tapi aku baik-baik saja melakukan pekerjaan ini, aku harus tetap bekerja karena aku belum mencapai targetku malam ini."
Aku merasakan mataku hampir keluar dari kepalaku saat dia berdiri dari pangkuanku. "Kau akan kembali ke sana?"
Becky menatapku dengan heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALEVOLENCE (adaptasi) END
RomanceALL CREDITS GOES TO THE ORIGINAL AUTHOR/S. 21+ dark story